Cara memastikan crypto atau bukan. Nampaknya
perlu membuat semacam panduan khusus terkait hal ini. Disamping tentu
saja, karakter orang Indonesia yang cukup “spesial”. Atas syaran
beberapa kawan di media sosial juga, dirasa perlu agar dibuatkan semacam
panduan agar masyarakat umum dapat lebih mudah dalam membedakan mana
cryptocurrency yang sebenarnya, dan mana cryptocurrency yang kedok saja.
Saat
ini, telah cukup banyak beredar klaim-klaim sebagai sebuah
cryptocurrency. Istilah yang cukup dikenal oleh komunitas cryptocurrency
tentang hal ini adalah
Era Shittcoin. Secara
umum, mereka hanya menggunakannya sebagai kedok cryptocurrency belaka.
Mencoba memanfaatkan peluang dibalik populernya cryptocurrency yang
diawali dengan Bitcoin. Kebanyakan dari klaim-klaim ini, menggunakan
pola skema piramida, dan mengejar keuntungan semata dari member-member
baru. Seperti pola skema piramida pada umumnya, selalu berujung kolap
pada akhirnya.
Sebelum kita membahas bagaimana cara memastikan
crypto atau bukan, memahami bitcoin secara menyeluruh tentu adalah hal
yang tepat sebagai acuannya. Karena bagaimanapun, cryptocurrency baru
yang banyak bermunculan juga tidaklah bisa lepas dari bitcoin.
Makna Cryptocurrency
Sederhananya
istilah cryptocurrency ini memang muncul pasca bitcoin diperkenalkan.
Satoshi Nakamoto pada saat itu memperkenalkan Bitcoin tidaklah dianggap
sebagai sebuah mata uang, melainkan sebagai sebuah sistem pembayaran
elektronik berbasis peer to peer. Tentang hal ini, dapat dilihat di
dalam
papernya
tentang Bitcoin. Ketika banyak orang di komunitas mampu melihat
fungsinya yang dapat menjadi media pentransfer nilai dan juga mampu
menyimpan nilai, orang mulai menambatkan predikat sebagai sebuah mata
uang.
Meskipun Satoshi Nakamoto tidak pernah membicarakan sebagai
sebuah mata uang secara verbal, kenyataan yang ada memang mampu
berfungsi seperti hal itu. Karakter-karakter untuk bisa dianggap sebagai
mata uang, relatif berpihak pada Bitcoin. Di lain sisi, banyak juga
yang beranggapan bahwa predikat sebagai sebuah mata uang justru
mengurangi esensi Bitcoin secara menyeluruh. Karena dianggap
mempersempit peran bitcoin yang jauh lebih luas dari hanya sekedar
sebagai sebuah mata uang.
Walaupun project crypto sebelum bitcoin
telah banyak dilakukan, namun, crypto di era bitcoin adalah sebuah hal
yang menjadi terobosan yang luar biasa. Terutama bagaimana sebuah sistem
pembayaran elektronik dapat berjalan tanpa harus bergantung pada pihak
dan otoritas manapun. Sejak saat itu pula istilah
“Cryptocurrency” di era bitcoin dan setelahnya menjadi kian populer.
Sejak
saat itu, banyak kalangan ilmuan, peneliti, akademisi, dan lain
sebagainya di seluruh dunia makin tertarik untuk mengkaji, dan meneliti
lebih jauh. Pra dan kontra pun berjalan mengiringi sepanjang jalannya.
Namun pada akhirnya, makin banyak orang di belahan dunia yang mampu
melihat potensi di dalamnya. Ada begitu manfaat yang dapat dijadikan
pelajaran, digunakan untuk dapat diaplikasikan di banyak bidang.
Masyarakat
dapat melihat semua hal ini karena transparansi yang cukup melekat
kental di dalam bitcoin. Kajian-kajian dan penelitian tentang bitcoin
dan blockchain yang menjadi tolak punggungnya juga cukup ilmiah. Hal itu
tentu saja karena memang cabang ilmu kriptografi di dalam bitcoin dan
cryptocurrency memegang peranan utama. Cabang ilmu yang mendasari inilah
yang menjadi muara dari istilah cryptocurrency. Crypto adalah
kriptografi, dan currency adalah mata uang. Sehingga tentu saja,
cryptocurrency adalah mata uang berbasis kriptografi.
Desentralisasi Jadi Pondasi Utama
Jika
kita telah memahami bahwa era bitcoin menjadi tolak ukur cryptocurrency
saat ini, maka karakter yang tidak bisa terlepas adalah bagaimana
desentralisasi itu dapat dicapai di dalam sistemnya. Cryptocurrency yang
muncul setelahnya, atau yang bisasa disebut dengan altcoin, sama juga
mendasarkan pada hal yang sama. Sebut saja seperti Litecoin, Dogecoin,
Ethereum, dan banyak yang lain, sama juga mengedepankan tentang
desentralisasi.
Bukanlah perihal menghindari otoritas yang
berwenang yang menjadi latar belakang. Melainkan pada sisi keamanan yang
berlapis jika cryptocurrency dapat berjalan sepenuhnya desentralisasi.
Anggapannya tentu saja, pihak otoritas justru menjadi sumber kelemahan,
pintu masuk segala permasalahan, menjadi obyek penipuan, banyak celah
keamanan dan lain sebagainya.
Semua simpul node, sama-sama menjadi
pusat kontrol satu sama lain. Menjadi garda terdepan berjalannya
konsensus yang telah disepakati dan dijalankan dan dipatuhi secara
bersama-sama. Dengan kedudukan dan posisi yang sama antara satu dengan
yang lain. Hal ini, tentu saja menjadi benteng yang paling kokoh, mampu
mengatasi berbagai macam persoalan yang sebelumnya menjadi hantu yang
paling ditakuti dalam sistem pembayaran elektronik.
Seiring
berjalan waktu, telah banyak modifikasi, banyak developer yang mencoba
berinovasi, saling mengisi dalam berbagai macam hal tentang
cryptocurrency. Hal ini memang relativ menjadi memungkinkan dapat
dilakukan karena memang source code Bitcoin secara gamblang dan terbuka
dapat dipelajari dan dapat dikembangkan lebih lanjut oleh siapapun.
Inisiatif yang ada selanjutnya, adalah berusaha untuk membuat
cryptocurrency yang cukup berbeda, sentralisasi. Inisiatif ini lebih
banyak muncul dari kalangan pihak jasa keuangan, atau juga startup di
berbagai belahan di dunia. Konsorsium perbankan di banyak negara saling
berkumpul untuk mencoba menerapkan teknologi blockchain sebagai sebuah
sistem yang tersentral untuk industri keuangan.
Sementara inovasi
dan ide tentang hal ini, tidak terlepas juga dari
kepentingan-kepentingan lain yang mencoba memanfaatkan peluang dibalik
makin populernya cryptocurrency. Tidak lain adalah adanya pihak-pihak
dengan klaim menggunakan private blockchain dan apapun istilah yang
mereka gunakan. Padahal, tujuan utama hanyalah untuk mengeruk keuntungan
semata, pada orang-orang awam yang belum banyak mengerti tentang
cryptocurrency.
Karakter Project Baru Cryptocurrency
Transparansi, desentralisasi, telah banyak disinggung pada penjelasan diatas. Dua hal ini tentulah menjadi tolak ukurnya.
Fungsinya,
tentu saja agar masyarakat dapat melihat, dan memberikan penilaian atas
kelayakan, keamanan, prospek kedepan yang baik atau tidak, dan
mengetahui tipikal cryptocurrency yang ditawarkan.
Jadi secara
garis besar, dengan mengetahui karakter bagaimana project baru
cryptocurrency ini, adalah hal yang paling tepat untuk dapat melihat
cara memastikan crypto atau bukan. Berikut adalah beberapa hal mendasar
yang telah menjadi kebiasaan atas munculnya project cryptocurrency baru.
Announcement
ini adalah memperkenalkan project cryptocurrency tersebut kepada
khalayak. Cryptocurrency, tentu saja lebih banyak diadopsi oleh basis
komunitas crypto itu sendiri. Sehingga, sasaran yang diharapkan adalah
akan banyak orang di komunitas crypto yang nantinya akan mengadopsi atau
menggunakan crypto baru tersebut. Biasanya komunitas yang dituju untuk
memperkenalkan project baru ini adalah di bitcointalk.org, ataupun di
reddit/cryptocurrency.
Selanjutnya, dari announcement inilah, yang
kemudian seolah menjadi forum untuk penilaian, menentukan kadar project
baru cryptocurrency itu akan ramai diadopsi atau tidak. Dalam hal ini,
bagi pemula thread yang mengumumkan project, seringkali dilihat dari
tingkatan rank yang disandang pada forum tersebut.
Bagi developer
yang identik dengan para scammer, biasanya membuka akun baru pada forum
tersebut. Hal ini, tentu saja sudah menjadi penilaian tersendiri bagi
komunitas crypto atas tawaran project barunya tersebut. Terlebih, memang
bagi developer yang menyamarkan dengan akun baru ini, biasanya sebagian
besar dari mereka adalah scammer lama yang membuat project lagi dengan
akun baru.
Secara umum, pada perkenalan ini, developer atau
penggagas project akan mengumumkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
cryptocurrency mereka. Pada perkenalan project baru ini, segala opini,
penilaian baik dan buruk dari komentar banyak orang dapat memberikan
gambaran kita akan crypto baru itu. Semakin banyak penilaian negatif
yang muncul, maka kita dapat mengambil kesimpulan lebih untuk
menjauhinya. Beberapa hal tersebut lebih lanjut adalah:
Spesifikasi koin crypto ini berelasi dengan banyak hal, seperti:
Total supply
Total
supply adalah jumlah keseluruhan unit koin yang nantinya akan
diciptakan dalam keseluruhan jangka panjang di project crypto tersebut.
Jumlah total supply di setiap project cryptocurrency tentu akan beraneka
ragam. Total supply juga berpengaruh dalam hal sisi ekonomi yang hendak
dikonsepkan pada project itu.
Perlu menjadi catatan penting,
bahwa garis besar cryptocurrency di era Bitcoin, cenderung memilih untuk
lebih membatasi jumlah total supply koin yang diciptakan. Tujuannya
tidak lain adalah mencoba mengusung ekosistem seperti dalam ekosistem
komoditas emas, dan diterapkan secara digital dalam cabang ilmu
kriptografi.
Emas, tentu terbatas jumlahnya yang ada di alam.
Lambat laun, supply emas juga akan habis ditambang, selanjutnya juga
tidak akan ada lagi emas yang dapat ditambang, karena sumber daya
emasnya telah habis. Begitupun halnya dalam cryptocurrency. Karakter ini
kemudian diterjemahkan dalam konsensus yang selanjutnya ditambatkan
dalam protokol core bitcoin, ataupun cryptocurrency lainnya. Jadi sifat
terbatasnya sumber daya emas ini, diterjemahkan melalui total supply
dalam protokol cryptonya. Jika telah mencapai total supply, maka artinya
tidak ada lagi unit baru yang dapat tercipta.
Sebagai
perbandingan, total supply bitcoin berjumlah 21 juta. Namun perlu
diketahui, bahwa unit satuan bitcoin terdiri dari 8 digit. Sehingga
tentu saja, meski dengan total 21 juta dengan satuan 8 digit itu tentu
sudah dianggap lebih dari cukup. Pembatasan itu, selain mencoba
melekatkan karakter dan sifat emas, juga sebagai upaya untuk mencoba
lebih tahan atas laju inflasi yang tak terbendung pada FIAT Money.
Pada
sebuah project baru cryptocurrency, jika dinilai total supply yang
terlalu banyak, menjadi enggan diadopsi oleh para pengguna crypto secara
umum. Hal tersebut, sisi ekonomi jangka panjang pada project tersebut
lebih rentan akan inflasi, hingga menurunnya nilai atau harga crypto
tersebut. Semakin banyak koin yang nantinya beredar, tentu saja akan
mempengaruhi harga pada akhirnya. Maka tepatlah total supply ini menjadi
acuan yang penting juga dalam memberikan penilaian atas crypto
tersebut.
Dalam hal ini, kebanyakan para scammer justru bertindak
sebaliknya, mereka menggunakan total supply yang relatif cukup besar.
Jika anda menjumpai project crypto semacam ini, maka patutlah untuk
dihindari.
Algoritma
Algoritma ini
sebenarnya digunakan sebagai sebuah sarana untuk pencapaian konsensus di
dalam cryptocurrency. Jika di dalam bitcoin, menggunakan sha256, namun
altcoin secara umum, lebih beragam dan menggunakan alternatif lain
selain sha256. Untuk Altcoin, biasanya menggunakan scrypt, ada yang
gunakan sha512, scrypt-jane, ataupun yang lain. Masing-masing pilihan
itu, juga memberikan sisi tingkat keamanan yang berbeda pula. Sehingga,
dari keterangan ini, menjadi pertimbangan penting untuk diketahui oleh
para calon pengadopsi crypto baru itu. Jika anda tidak menjumpai detail
tentang hal ini pada sebuah project crypto baru, maka sudah sepatutnya
anda meninggalkannya.
Rentang Waktu Block Baru Tercipta
Sacara
umum, altcoin juga mengadopsi block ini. Transaksi-transaksi
cryptocurrency, dimasukkan kedalam tiap-tiap block. Masing-masing block
ini, dapat secara runtut menunjukkan kesejarahannya. Sehingga
validitasnya juga akan saling berelasi satu block, dengan block lainnya.
Rentan waktu setiap block baru, menjadi sebuah sistem pola
pendistribusian unit-unit koin baru yang tercipta. Umumnya, ada rentan
waktu rata-rata setiap block baru yang berusaha dicapai. Jika di dalam
bitcoin, rentan waktu block baru tercipta selama kurang lebih 10 menit.
Pada setiap project altcoin baru, umumnya berbeda. Ada yang lebih cepat
dari itu.
Sehingga secara umum, jika semakin cepat rentan waktu
block baru tercipta, maka artinya unit-unit baru koin tersebut tercipta
lebih cepat. Dan distribusi koin juga berjalan lebih cepat, dan
tentunya, berujung juga implikasinya pada total supply koin yang
beredar. Seperti yang telah disinggung diatas, semakin banyak koin
beredar, maka akan mempengaruhi juga supply and demand.
Di dalam
cryptocurrency, setiap bagiannya akan saling berelasi dengan banyak hal.
Dalam hal ini, rentan waktu block baru ini tentu juga akan berelasi
juga pada pola pendistribusiannya. Sekaligus, berujung juga nanti rentan
waktu total supply yang bisa diketahui kisaran waktunya. Di dalam
bitcoin, total jumlah supply akan berakhir, dapat diperkirakan berakhir
pada tahun 2041 mendatang. Hal ini bisa diketahui dari rentang waktu
block baru ini. Selain itu, karena rentang waktu block berelasi dengan
pola pendistribusian, maka berelasi juga nantinya pada besaran reward
block untuk para penambang. Pola distribusi ini, ada yang menggunakan
POW, dan ada yang lebih memilih
POS.
Block Reward
Block
reward ini, digunakan sebagai pola pendistribusian unit baru. Sehingga,
tentu saja, akan menjelaskan lebih lanjut apakah project baru tersebut
dapat ditambang secara umum, atau tidak. Muncul istilah baru, tentang
adanya
premined. Artinya, keseluruhan total
supply itu telah ditambang sebelumnya oleh developer mereka. Project
crypto baru yang sifatnya premined, menjadi penilaian tersendiri bagi
komunitas crypto. Banyak orang yang lebih cenderung tidak menyukai hal
ini. Tentu saja, alasan utamanya adalah dalam sisi keamanan. Project
crypto baru yang dapat ditambang secara umum, secara tidak langsung akan
menarik pengadopsi baru. Hal ini berujung pada makin banyaknya simpul
node yang membantu menjaga validitas jaringan di sistemnya.
Halving Reward
Berkaca
dari bitcoin, pengurangan reward block ini, memberikan dampak untuk
mengatur tingkat distribusi unit baru yang tercipta. Umumnya setelah
beberapa periode waktu tertentu yang telah ditetapkan di dalam konsensus
protokol core. Jika di dalam bitcoin, halving ini secara otomatis
terjadi jika telah mencapai 210.000 block tercipta. Dengan kisaran waktu
block baru tercipta adalah rata-rata 10 menit. Maka dapat dihitung
kisaran waktu block yang telah mencapai 210.000 block itu adalah kurang
lebih selama 4 tahun. Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa semuanya
dapat terhitung secara pasti. Saling berelasi satu dengan yang lain.
Jadi tidak ada proses Sim Salabim.
Selain itu, pengurangan reward
block ini, juga sebagai antisipasi atas meningkatnya pertumbuhan
teknologi. Perkembangan teknologi yang cenderung berjalan lurus kedepan,
tentu juga akan berdampak pada ekosistem pertambangan. Misalnya saja
makin meningkatnya perkembangan teknologi dalam perangkat pertambangan.
Seperti yang kita tahu, bahwa ekosistem perangkat pertambangan di dalam
bitcoin telah mengalami beberapa fase. Semuanya juga sebagai implikasi
atas perkembangan teknologi ini. Nampaknya, ide cemerlang Satoshi
Nakamoto, membaca situasi ini dengan apik. Mempertimbangkan juga
pengurangan block reward ini karena pertimbangan jauh kedepan, masa juga
akan dipermudah dengan makin efektifnya perangkat pertambangan crypto.
Block Exploler
Parameter yang cukup memungkinkan melihat database transaksi atau yang lebih banyak dikenal dengan
Blockchain, dapat
dilihat dari block exploler ini. Untuk membedakan antara crypto yang
benar atau yang abal-abal, dapat juga dilihat dari sini. Kita dapat
dengan mudah membedakan bagaimana block exploler yang ada pada bitcoin,
dengan crypto baru tersebut. Jika ada cukup banyak kejanggalan disana,
maka sudah dapat dipastikan project baru tersebut hasil cipta karya para
scammer.