Lima Alasan Mengapa Harga Bitcoin Dipastikan Naik di Masa Depan
Terdapat banyak orang yang tertarik
untuk menggunakan Bitcoin sebagai sarana investasi berkat harganya yang
cenderung meningkat. Sebagai contoh, ibu saya dengan mudahnya
mengabaikan semua usaha yang saya kerahkan untuk membangun komunitas
Bitcoin selama dua tahun lamanya. Namun ketika ia mendengar berita di
media yang menyebutkan bahwa Bitcoin bisa menjadi sarana investasi yang
bagus, dia langsung menginterogasi saya habis-habisan tentang Bitcoin.
Tentunya publikasi yang dilakukan oleh media ini tidak
menjadi masalah dan justru menjadi alasan pertama mengapa publik bisa
mengenal dan mulai berinvestasi dengan Bitcoin. Kalau media bisa
mendapatkan perhatian ibu saya, artinya mereka sudah melakukan hal yang
luar biasa.
Tapi harga Bitcoin yang secara umum
terus naik itu hanyalah satu dari ratusan alasan mengapa Anda harus
berinvestasi di “Mata Uang Masa Depan”. Namun berhubung kita sedang
membahas hal ini, berikut adalah lima alasan mengapa saya yakin harga
Bitcoin akan terus naik di masa depan, dan akan menarik semakin banyak
investor baru untuk terjun ke dalam dunia mata uang digital.
1. Harga dan nilai Bitcoin memang didesain untuk bertambah seiring berjalannya waktu
Dengan volume transaksi Bitcoin yang
semakin bertambah tiap harinya, jumlah suplai Bitcoin yang terbatas, dan
semakin berkurangnya jumlah Bitcoin yang dicetak oleh sistem tiap
sepuluh menit (khususnya sejak tanggal 10 Juli lalu), harga Bitcoin
dipastikan akan terus menanjak di masa depan.
Dolar AS dan mata uang kertas (fiat)
apapun yang terlintas di benak Anda saat ini selalu berkurang nilainya
tiap tahunnya dengan adanya inflasi, yang merupakan penambahan suplai
dari mata uang itu sendiri. Bitcoin, sebaliknya, didesain untuk
mengalami deflasi. Suplai Bitcoin berkurang setiap empat tahun sekali,
yang dikenal dengan nama Bitcoin “Halvings”, dimana jumlah Bitcoin yang
diproduksi oleh sistem setiap sepuluh menit akan berkurang hingga
setengahnya. Saat ini, ada 12,5 BTC yang muncul dari setiap block per 10
menitnya dan akan terus berkurang hingga tidak ada lagi Bitcoin yang
dicetak oleh sistem.
Dolar AS tidak memiliki batasan dalam
jumlah produksinya sehingga suplainya bisa bertambah dan muncul inflasi
karena ada kebijakan dari pemerintah atau bank sentral yang mengatakan
demikian. Kebijakan inflasi biasanya diaplikasikan untuk membayar hutang
atau membayar kerugian akibat perang. Berhubung tidak ada hutang, tidak
ada inflasi dan tidak ada peperangan di dalam dunia Bitcoin, saya rasa
secara ideologi kita sudah bagus…
2. Kejenuhan dalam menggunakan uang kertas
Dengan kondisi Internet yang bisa
diakses secara global dan banyaknya kasus keruntuhan mata uang kertas di
berbagai negara (seperti Yunani, Cyprus, Venezuela, Argentina, Zimbabwe
dan yang lainnya), kini sudah ada semakin banyak orang yang
menginginkan adanya sistem ekonomi yang lebih baik yang tentunya tidak
rentan dengan kegagalan-kegagalan yang menimpa mata uang kertas
sebelumnya.
Mexico dan Ekuador sedang dalam diskusi
untuk meniru teknologi Bitcoin blockchain dan menciptakan mata uang
digital mereka sendiri. China juga sudah beberapa kali bertemu dengan
Citibank dan Deloitte untuk melakukan hal yang sama. Tunisia, sebuah
negara di daerah utara Afrika, bahkan sudah mengimplementasikan
perekonomian berbasis Blockchain di negara mereka sendiri dan Jepang
sudah mengkategorikan Bitcoin sebagai sebuah mata uang seperti halnya
Yen.
3. Wall Street/Perusahaan Raksasa masih belum terjun ke dunia Bitcoin
Teknologi Blockchain yang menggerakkan
Bitcoin selalu menjadi hal yang dielu-elukan di Wall Street, bukannya
Bitcoin itu sendiri, dan penyebabnya sangat beralasan. Bitcoin kerap
terlibat dalam skandal dan bermasalah dengan regulasi di beberapa
negara, sehingga bisa dipandang sebagai sebuah hal yang masih
dipertaruhkan di dunia finansial.
PayPal mengagumi konsep Bitcoin, namun
belum menjadikan coin ini sebagai bagian pusat dari bisnisnya. Microsoft
dan Dell adalah contoh pemain besar di dunia Bitcoin, namun hingga
adopsi besar-besaran terjadi di kalangan merchant atau dipaksa untuk
terjadi oleh suatu dorongan ekonomi yang begitu besar, Bitcoin akan
tetap dianggap orang asing, bukan sebagai suatu bentuk taruhan terbaik.
4. Mata uang kertas semakin tidak digunakan dan akan tergantikan dengan pembayaran digital
Berbagai negara di seluruh dunia sudah
mulai mengikuti aliran mainstream yang semakin menggunakan sistem
pembayaran digital dan semakin menjauh dari mata uang kertas berkat
adanya larangan-larangan halus seperti di artikel ini.
Mereka mungkin melakukannya untuk mengontrol semua transaksi ekonomi
dan juga untuk mencatat dan mengaplikasikan pajak pada setiap transaksi
di masa depan, namun para konsumen secara perlahan akan semakin
menyadari bahwa Bitcoin bisa menjadi pilihan mata uang digital yang
terbaik untuk mereka.
Bitcoin memang belum menyebar luas dan
saat ini memang masih mengembangkan berbagai macam aplikasi dan protokol
baru untuk digunakan di masa depan, sehingga potensi yang belum muncul
masih sangat besar. Kita baru menggosok permukaannya saja dan belum
menunjukkan apa yang benar-benar bisa dilakukan Bitcoin ke dunia luar.
Saat ini harga Bitcoin bergerak hampir mencapai angka 670 dolar AS per
Bitcoin, atau setidaknya di masa depan akan menembus angka itu. Padahal
lima tahun lalu, harga Bitcoin hanya 0,30 dolar AS saja.
5. Cadangan Mata Uang Global (The Global Reserve Currency) semakin kehilangan nilainya, sedangkan nilai Bitcoin semakin bertambah
Sementara dolar AS semakin bertambah
tingkat inflasinya, dimana jumlah suplainya meningkat dan nilainya
semakin berkurang tiap tahunnya, permintaan dunia global terhadap mata
uang ini semakin menyusut, dan harga Bitcoin akan semakin mahal untuk
dibeli dengan harga dollar yang semakin melemah. China bahkan kini sudah mulai mencari cadangan mata uang global yang baru.
Saat dolar AS kehilangan nilai sebesar
5-10% per tahunnya, tidak seperti yang dikatakan oleh pemerintah bahwa
dolar AS hanya kehilangan nilai sebesar 1-2% per tahun, nilai Bitcoin
terhadap dollar akan semakin meningkat. Dan ketika, bukan bila, dolar AS
kehilangan statusnya sebagai “Global Reserve Currency”, orang-orang
akan membanjiri pasar Bitcoin untuk mendapatkan coin ini.
Berhubung Bitcoin tidak terikat oleh
negara atau paradigma ekonomi apapun yang dijalankan oleh sistem
perbankan, Bitcoin bisa berdiri manis di pinggiran sambil
melihat nilainya naik, seperti halnya Emas dan Perak, sementara sistem
finansial yang kita kenal secara turun-temurun ini semakin hancur
seiring berjalannya waktu. Tidak dapat dipungkiri bahwa ‘Emas Digital’
ini sudah menghasilkan profit yang sangat besar kepada para pemilik
Bitcoin dalam enam-tujuh tahun terakhir ini.
Saya tidak akan memikirkan dan khawatir
apakah harga Bitcoin akan naik atau tidak. Semakin banyak Bitcoin
dibahas di media-media mainstream, semakin banyak juga yang memuji
peningkatan nilai Bitcoin. Mungkin sebagian dari mereka bahkan berbicara
dari pengalaman pribadi?
Pertanyaan yang sesungguhnya, apakah
akan muncul pendapat yang sama di benak Anda? Mungkin tidak, bila Anda
tidak mencari tahu dari sekarang. Semoga artikel ini membantu.
Artikel diambil dan diterjemahkan dari “5 Reasons Why Bitcoin Value Must Increase in Future” karya
Evander Smart yang bisa Anda akses disini:
https://cointelegraph.com/news/5-reasons-why-bitcoin-value-must-increase-in-future
Live Cryptocurrencies chart that shows the latest price movements of hundreds of Cryptocurrencies.
ReplyDelete