Barclays, perusahaan jasa keuangan
multinasional akhirnya teken kontrak untuk bergabung dengan fokus pada
valuta asing Blockchain yang didirikan oleh penyedia sistem pembayaran
tunai CLS Group.
Diungkapkan kemarin, bank yang berbasis
di London ini kedepannya akan bekerja sama dengan kumpulan anggota lain,
termasuk JPMorgan Chase, Goldman Sachs, dan Bank of China, dalam upaya
untuk membawa tingkatan baru dari efisiensi dan keamanan industri mata
uang asing.
Untuk diketahui sebelumnya, konsorsium CLS dengan spesialisasi open source
Hyperledger Blockchain merupakan provider dengan penyedia manajemen
risiko dan layanan operasional untuk pasar global valuta asing (Valas).
Dalam banyak kasus, pasar global FX
dibatasi oleh kurangnya proses pembayaran standar untuk perdagangan yang
tidak menetap, dan masih melakukan proses manual. Hal ini menyebabkan
biaya yang tinggi.
Platform grup Blockchain ini menurut Lee
Braine, CTO Barclays Bank investment, institusinya menjadi sangat
tertarik pada sebagian proyek karena platform CLS akan beroperasi pada side by side dengan solusi yang cepat, setidaknya untuk saat ini.
Orang-orang dapat terhubung melalui koneksi mekanisme (distributed ledger technology). Jadi, setidaknya Anda memiliki pilihan.”
Dalam inkarnasi awal, platform CLS net,
berharap kepada para peserta perdagangan mata uang global yang
menggunakan enam jenis produk berbasis Blockchain. Jumlah layanan untuk
bisnis CLS, secara tradisional menggunakan jasa penyelesaian pembayaran
pembayaran sendiri terkait dengan sistem real-time gross settlement 18 mata uang.
Hal ini merupakan evolusi dari
Blockchain, di mana Barclays bergabung dengan konsorsium Blockchain
untuk mencari alternatif transaksi yang cepat. Seperti yang digambarkan
Braine sebagai sistem berjenjang integrasi yang ia bayangkan akan
berguna ke depannya.
Salah satu agen perjalanan terbesar di
Jepang, H.I.S, mulai menerima pembayaran dengan Bitcoin di beberapa
tokonya melalui bursa Bitcoin terbesar di Jepang, Bitflyer. Perusahaan
juga akan menawarkan beberapa paket tur eksklusif Bitcoin untuk
memperingati acara tersebut.
Langkah tersebut akan dimulai pada
tanggal 23 September melalui Bitflyer, seperti yang diumumkan oleh kedua
perusahaan tersebut pada hari Selasa lalu. Jumlah transaksi untuk
pembelian akan dibatasi setara dengan 2 juta yen. Perusahaan mengklaim
bahwa H.I.S adalah perusahaan besar pertama di industri perjalanan
Jepang yang menerima mata uang digital.
Didirikan pada bulan Desember 1980,
H.I.S. adalah biro perjalanan yang berbasis di Tokyo yang mengkhususkan
diri dalam tur paket berbiaya rendah. Di antara banyak kelompok bisnis
ada dua taman hiburan, Huis Ten Bosch dan Laguna Ten Bosch. Pada bulan
Juni tahun ini, Japan Tourism Agency (JTA) memberikan analisis terhadap
49 agen perjalanan utama Jepang, dan H.I.S menempati urutan kedua untuk
perjalanan keluar sepanjang tahun yang berakhir pada Februari
2017. Jumlah kantor cabang H.I.S telah berkembang menjadi 295 di Jepang
dan 230 di luar negeri.
Bitflyer adalah Digital Exchange Jepang
terbesar berdasarkan volume perdagangannya, menurut Coinhills. Bitflyer
baru-baru ini membantu salah satu department store terbesar di Jepang,
Marui, yang kini menerima Bitcoin, selain toko elektronik raksasa di
negara itu, Bic Camera, juga menerima Bitcoin secara nasional sejak
Juli.
Keputusan Mayor Jepang Travel Agency
Menerima Bitcoin dan Penawaran Paket Bitcoin-Eksklusif dalam rangka
untuk memperkenalkan pembayaran Bitcoin dan menambah kenyamanan bagi
pelanggan domestik sekaligus menarik pasar baru. Dalam perkembangannya
telah ada 38 toko di wilayah metropolitan Tokyo yang menerima Bitcoin.
Namun, perusahaan berencana menambah lebih banyak toko di masa depan.
Ke-38 toko tersebut di antaranya adalah:
Shinjuku, Shibuya, Ginza, Marunouch, Ikebukuro, Hawaii Shinjuku, Chome,
kantor penjualan Ginza Core, kantor penjualan Roppongi, dan travel
H.I.S, toko buku, toko kopi, dan kantor Omotesando.
Kantor Pusat Shinjuku telah
memperkenalkan sistem pembayaran pada tanggal 21 September. Perusahaan
memberikan Bitcoin senilai 5.000 yen kepada 10 pembeli pertama di kantor
pusat.
Pada tanggal 23
September, perusahaan ini juga menawarkan beberapa paket tur Bitcoin
khusus. Misalnya, paket “Seoul 3 days” akan dikenakan biaya 16.800 yen,
sedangkan paket “Hawaii 5 hari” akan dijual 69.800 yen selama promosi
berlangsung, yang bisa dibayar dengan Bitcoin.
Menakjubkan, jumlah pedagang yang
menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran terus meningkat. Kabar baik
terbaru datang dari pedagang emas besar di London, Sharps Pixley, yang
kini menerima Bitcoin, seperti dilansir dari cointelegraph.com.
Mengenal Sharps Pixley
Sharps Pixley berdiri sejak tahun 1778.
Perusahaan ini adalah dealer besar logam mulia yang berbasis di London,
dan merupakan anggota penuh dari London Bullion Market Association.
Sharps Pixley bertindak sebagai toko layanan penuh bagi investor untuk
membeli, menyimpan dan memperdagangkan logam mulia. Toko ini telah
beroperasi selama 250 tahun. Keputusan Sharps Pixley menerima Bitcoin
sebagai alat pembayaran telah menunjukkan bahwa perusahaan ini mengikuti
perkembangan dunia.
Ross Norman, CEO Sharps Pixley, mengatakan bahwa:
Pandangan kami bahwa banyak investor di
Bitcoin menginginkan opsi untuk memegang nilai intrinsik di aset safe
haven tradisional seperti emas; transaksi dilakukan secara sederhana dan
hemat biaya. Jalan itu sekarang terbuka untuk mereka. “
Emas digital
Bitcoin bisa disebut sebagai emas digital dan termasuk dalam aset safe haven. Giles Mable, Direktur Pengembangan Bisnis di Sharps Pixley, mengatakan bahwa:
Kami menjembatani kesenjangan antara
mata uang tertua di dunia dan yang terbaru, menawarkan pelanggan baru
dan yang sudah ada cara untuk menukar dan mendiversifikasi mata uang
digital untuk aset nyata yang dapat mereka simpan dan belanjakan di
Sharps Pixley.”
Bitcoin diterima melalui Bitpay
Sharps Pixley akan menerima Bitcoin
untuk penjualan emas melalui prosesor pembayaran Bitpay. Dengan demikian
akan membantu mereka menghindari risiko harga fluktuatif Bitcoin.
Pemerintah negara bagian Illinois telah
memulai pengujian sistem berbasis Blockchain untuk digitalisasi akta
kelahiran. Proyek ini bekerjasama dengan startup Blockchain Evernym.
Menurut, Jennifer O’Rourke, petugas
penghubung bisnis Blockchain Illinois, platform yang sedang dikembangkan
pada akhirnya dapat menghasilkan pembuatan alat identitas komprehensif,
yang dapat digunakan oleh individu dalam jangka panjang.
O’Rourke mengatakan:
Dalam pilot ini, baik bisnis dan
pemerintah akan dapat memverifikasi dan mengotentikasi identitas warga
negara dengan meminta akses terenkripsi ke klaim yang dapat
diverifikasi.”
Tujuan / sasaran program
Dalam program percontohan, para mitra
akan mengembangkan dan menguji alat berbasis Blockchain yang
memungkinkan orangtua dan dokter yang hadir pada saat hari kelahiran
untuk secara resmi mencatat atau mendaftarkan kelahiran pada teknologi
Blockchain yang mendukung. Alat yang diuji didasarkan pada pekerjaan
yang dilakukan oleh satuan tugas di World Wide Web Consortium (W3C).
Proyek percontohan ini merupakan bagian
dari Initiative Blockchain Illinois, yang tujuannya mencakup penciptaan
lingkungan yang lebih ramah bagi perusahaan Blockchain di negara bagian
dan penghapusan penghalang bagi pemerintah untuk membangun negeri dengan
Blockchain. Lembaga mitra yang ikut andil dalam proyek tersebut adalah
Departemen Perdagangan dan Peluang Ekonomi (DCEO), Departemen Asuransi
(DOI), dan Departemen Inovasi & Teknologi (DoIT).
Berdasarkan kerangka yang diusulkan,
lembaga negara akan dapat memverifikasi data registrasi seseorang saat
lahir, serta informasi tanda kriptografi yang terkait dengan nama,
tanggal lahir, golongan darah, dan lain-lain pada tiap individu.
Informasi tersebut kemudian akan disimpan pada buku besar
terdesentralisasi, sebagai bukti yang hanya dapat diakses jika diberi
wewenang oleh wali sah sampai individu tersebut dewasa.
Enam bank terbesar dunia bergabung dalam satu proyek untuk
menciptakan bentuk uang digital baru. Uang ini diharapkan diluncurkan
tahun depan untuk transaksi keuangan kliring dan setelmen dengan
menggunakan blockchain.
Mengutip CNBC, Sabtu (2/9/2017), keenam bank tersebut adalah
Barclays, Credit Suisse, Imperial Bank of Commerce dari Kanada, HSBC,
MUFG, dan State Street.
Keenam bank ini bekerja sama menciptakan mata uang yang dinamakan utility settlement coin yang diciptakan oleh UBS dari Swiss guna membuat pasar finansial semakin efisien.
Bank-bank tersebut bakal melakukan diskusi mendalam dengan bank-bank
sentral. Selain itu, akan dilakukan pula upaya pengetatan keamanan data
dan proteksi keamanan siber.
"Kami telah berdiskusi dengan bank-bank sentral dan regulator. Kami
akan melanjutkan itu dalam 12 bulan ke depan dengan tujuan untuk 'go
live' secara terbatas pada akhir 2018," ujar Hyder Jaffrey, kepala
investasi strategis dan inovasi layanan keuangan berbasis teknologi
(fintech) di UBS.
Advertisment
Teknologi blockchain adalah serangkaian algoritma kompleks yang
memungkinkan cryptocurrency termasuk bitcoin dapat diperdagangkan dan
diverfikasi secara elektronik dengan jaringan komputer.
Adapun utility settlement coin bertujuan untuk memungkinkan
lembaga-lembaga keuangan saling membayar atau membeli sekuritas, seperti
obligasi dan saham tanpa menunggu transfer uang secara tradisional
diselesaikan.
Bank-bank itu akan menggunakan koin digital yang langsung
dikonversikan menjadi uang tunai di bank sentral. Dengan demikian, akan
terjadi penghematan waktu, biaya, dan modal dalam sistem kliring dan
setelmen.
"Ini tidak akan langsung datang dalam sekejap, namun hadir dalam
rangkaian pengembangan seiring berjalannya waktu," ungkap Jaffrey
Bank Indonesia (BI) mulai mengkaji kebijakan menerbitkan mata uang
digital (digital currency). Sehingga tidak lagi bergantung dengan uang
kartal atau giral. Mengingat di tengah tren teknologi informasi saat
ini, penggunaan uang fisik juga akan berkurang. Bahkan, menurut BI,
kebijakan digital currency ini sudah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
“Jika hasil kajiannya itu nanti mendukung penerbitan uang digital,
maka BI akan menerbitkan uang digital dalam mata uang rupiah,” jelas
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Ronald Waas, di komplek Gedung BI,
Jakarta, Jumat (2/9).
Sejauh ini, kata Ronald, dalam pertemuan gubernur bank sentral
se-dunia pembahasan penerbitan uang digital juga tengah mengemuka.
Mereka juga berencana untuk menerbitkan curreny digital.
“Sudah ada sebanyak 30 negara yang sedang menguji coba penerbitan uang digital ini,” jelas Ronald.
Bahkan, dia juga mengingatkan dengan adanya penerbitan uang digital
ini, maka akan berdampak pada penghematan bagi BI sendiri. “Sebab BI
tidak menyetak uang lagi kan,” ungkap Ronald.
Ia menegaskan, selama ini BI meminta PT Peruri menerbitkan uang dalam
bentuk uang kertas dan uang logam. Sehingga tidak menutup kemungkinan
ke depannya akan menerbitkan dalam bentuk digital.
“Kami masih mengkajinya, sebab kalau yang sekarang hanya ada uang
digital pre paid atau ada proses uang kertas atau logam kemudian
ditukarkan ke uang digital,” tutur dia.
Lebih jauh ia menegaskan, bagi masyarakat, untuk menerima uang
digital itu perlu menyiapkan e-wallet atau semacam dompet elektronik.
Namun demikian, dalam rangka menjamin peredaran uang digital tersebut
perlu dimitigasi risiko terlebih dahulu agar tidak berpindah tangan
tanpa sepengetahuan pemilik sah.
“Harus hati-hati, jangan sampai tiba-tiba e-wallet keluar dananya,” cetus dia.
Berbeda dengan uang kertas dan logam, nantinya uang digital tidak
memiliki pecahan. Namun hanya tertera nilai sesuai dengan
kepemilikannya.
Sebagai informasi, teknologi penerbitan uang digital selama ini telah
digunakan oleh Bitcoin dan terdapat 700 perusahaan yang dapat membangun
sistem penerbitan uang digital itu.
Ronald sendiri mengakui, dalam UU Mata Uang sejatinya sudah diatur soal uang digital yang penerbitaannya diberikan ke BI.
“Jadi sudah diatur di UU Mata Uang. Kalau kami mau menerbitkan currency digital maka tak akan melanggar aturan,” pungkas dia.
Masih ingat kasus hardfork ? Sepertinya pola nya akan sama dengan kasus
ICO China hehe. Jadi beli bitcoin sekarang dan tahan sampai oktober.
Booom !
Setelah oktober, akan terjadi koreksi harga di bulan November. Namun
bagi kamu yang tidak menjual BTC dari oktober, kamu akan mendapatkan
berkahnya di Bulan Desember. Pssstt.. jangan bilang siapa-siapa. Trend
bitcoin mulai bermunculan di negara-negara seperti Hongkong dan Amerika
Selatan. Jadi tahan saja bitcoin kamu kalau memang gak butuh-butuh duit
amat. Long term bro..
Gua ngarang ? Enggak bro, gua ngamati data dan berita. Ini adalah data
dari volume trading bitcoin yang meningkat pesat baru-baru ini. https://coin.dance/volume/localbitcoins/HKD .
Setelah di awal bulan desember mengalami peningakatan harga,
pertengahaan desember hingga tahun baru akan cenderung turun. Maklum,
akan ada banyak orang yang menjual untuk kebutuhan libur natal dan tahun
baru. hehe, hampir sama kayak emak gua yang jual emas saat mendekati
lebaran.
Dan pada Januri 2018, akan ada peningkatan harga yang cukup signifika.
Cenderung meningkat 2-3% setiap harinya, kalaupun koreksi juga gak
terlalu jauh. Jadi kesimpulannya dengan supply bitcoin 16,556,575 saat ini dan gak akan terlalu jauh bertambah tahun depan, maka prediksi saya bitcoin akan tembus di angka Rp 70 - 120 jt .
110.000.000.000/16,556,575 = $6643 ( Rp 93.014.406 )
Keberadaan mata uang digital seperti
Bitcoin tak bisa dipungkiri makin ramai diperbincangkan di masyarakat.
Pro dan kontra yang ada tidak mengurangi eksistensi Bitcoin di dunia
nyata, dan semakin membuat popularitasnya meningkat, sehingga posisi
Bitcoin di dunia sulit untuk diabaikan.
Sebagaimana dilansir dari
bisniskini.com, bahkan Bank Sentral yang ada di seluruh dunia diprediksi
tidak akan mampu menahan meroketnya pertumbuhan penggunaan mata uang
digital (cryptocurreny). Swedia menjadi salah satu negara yang
dianggap perlu dan cukup mendesak penerbitan atau pengadopsian mata uang
digital. Pasalnya tren yang terjadi di negara itu saat ini adalah
berkurangnya aktivitas penggunaan uang konvensional.
Isu panas regulasi baru di Cina terkait Bitcoin yang sempat ramai minggu
lalu ternyata juga tidak menyurutkan langkah Bitcoin di negara lainnya.
Berkenaan dengan hal itu, para pengguna memboyong aset Bitcoin yang
dimilikinya ke negara lain. Negara yang terkena efek positif dari
keputusan Cina adalah Jepang. Kini Jepang menjadi negara yang punya
pangsa pasar Bitcoin terbesar di dunia.
Menurut data dari CoinDesk Bitcoin Price Index (BPI), harga Bitcoin tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,21% ke level USD 3.768,30 atau hampir Rp 50 juta setelah dibuka di posisi Rp 3.686,90 di awal perdagangan pada hari Sabtu (16/9). Hal tersebut menunjukkan bahwa harga Bitcoin mengalami pemulihan dalam waktu yang cepat.
Seperti dilansir dari kursrupiah.net, David Coker, dosen di Westminster Business School mengatakan bahwa:
“Langkah China menghentikan penggunaan
modal bitcoin tidak akan efektif karena 3 alasan. Pertama, siapapun di
China dengan public key yang valid masih dapat menerima dan menjual
Bitcoin. Bahkan Tembok Besar Cina pun tidak akan bisa memblokir lalu
lintas Bitcoin yang berasal dari jaringan blockchain terdesentralisasi,”
ujarnya.
“Kedua, sudah diketahui bahwa perjalanan
luar negeri oleh warga Cina telah melonjak sebagai tanggapan dari
pembatasan capital flight. Dan ketiga, sejarah ekonomi mengajarkan kita
bahwa modal selalu menemukan jalan. Pasar keuangan ada untuk menyalurkan
modal ke tempat yang ingin ia tuju,” imbuh Coker.
Punya banyak Bitcoin dewasa ini semakin
bermanfaat dan menguntungkan. Pasalnya, kabar baik datang dari Austin,
Texas. Di negara itu diketahui baru saja ada seseorang yang bisa membeli
rumah menggunakan Bitcoin untuk pembayarannya.
Kejadian unik ini diklaim sebagai yang pertama di negara itu dalam dunia property untuk pengunaan cryptocurrency. Di mana menggambarkan potensi kripto dalam mengubah tradisi transaksi keuangan dilakukan.
Adalah perusahaan broker real estate
yang berbasis di Texas, Kuper Sotheby’s International Realty yang telah
melakukan penjualan rumah tersebut dengan menggunakan Bitcoin.
Bitcoin, cryptocurrency yang
paling populer di dunia ini telah siap untuk menjadi mata uang yang sah
yang bisa digunakan untuk membeli kopi Starbucks, permainan Xbox, dan
sekarang dipakai untuk membeli rumah adat yang baru dibangun dengan area
hiburan yang besar, sebuah suite utama, dan dapur koki yang mewah .
Harga rumah belum diungkapkan, namun
yang lebih penting dari itu adalah kemudahan dari keseluruhan transaksi.
Pembeli hanya mentransfer Bitcoin ke penjual, yang kemudian mengubahnya
menjadi dolar A.S.
Dalam 33 tahun transaksi penutupan saya,
saya benar-benar tidak dapat mengharapkan sesuatu yang begitu unik
untuk berjalan begitu lancar,” kata Kuper Sotheby’s Sheryl Lowe, agen
pembeli, dalam sebuah siaran pers. “Dalam hitungan 10 menit, Bitcoin
diubah menjadi dolar A.S. dan kesepakatan telah selesai!”
Transaksi real estate ini
merupakan bukti lebih lanjut bahwa Bitcoin bukan “penipuan,” seperti
yang mungkin diklaim beberapa orang. Fakta ini juga menjadi contoh lain
dari meningkatnya penerimaan kripto, yang siap merevolusi berbagai
industri di luar keuangan, mulai dari transportasi, hiburan, hingga
politik
Jepang sampai saat ini menjadi negara yang paling sigap merespon keberadaan uang digital. Sejak April 2017, Jepang telah mengesahkan aturan mengenai sistem pembayaran menggunakan uang digital, seperti bitcoin.
Dewan Standar Akuntansi Jepang pun kini bertugas menyusun panduan, bagaimana mata uang kripto tersebut bisa diterapkan dalam perhitungan akuntansi.
Penelitian yang dilakukan Fuji Chimera Research menyebutkan, saat ini saja tak kurang dari US$ 1,7 miliar cryptocurrenciesseperti bitcoin, Litecoin, Ripple serta uang digital lainnya beredar di Jepang. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai US$ 9 miliar pada tahun 2020 mendatang.
Tidak mau kalah, sebuah konsorsium perbankan Jepang juga tengah menyiapkan cryptocurrencies versi mereka sendiri bernama J Coin. Sejumlah bank besar di Jepang
masuk dalam konsorsium tersebut, semisal Mizuho Financial Group dan
Japan Post bank. Tepatnya, ada lebih dari 70 bank yang masuk dalam
konsorsium tersebut.
Mereka telah mendirikan perusahaan patungan yang kelak akan mengelola J Coin.
Seperti diberitakan Nikkei,
Minggu (17/9), konsorsium bank tersebut akan menawarkan J Coin bagi
pembayaran beragam transaksi, mulai dari pembelian alat elektronik
hingga transfer uang yang tidak dipungut komisi.
Konsorsium tersebut berharap, dari langkah ini mereka bisa menandingi layanan e-payment yang
dikembangkan raksasa teknologi internasional seperti Alibaba Group
Holding dan Apple. Tidak tertutup kemungkinan, konsorsium menambah
keanggotaan dari bank besar, agar dapat menciptakan koalisi yang semakin
solid.
Konsorsium ini berharap, J Coin bisa mulai aktif di perdagangkan pada tahun 2020 mendatang.
Konsorsium
tersebut sedang mengembangkan sistem dimana yen dapat ditarik dari
rekening bank dan dikonversi ke J Coin lewat aplikasi di smartphone. mata uang digital tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan berbelanja.
Lewat J Coin, jasa pengiriman uang kelak juga tidak akan dipungut komisi (fee). Hal ini juga yang akan menjadi perhatian dari anggota konsorsium, sehingga J Coin kelak bisa menjadi mata uang digital yang lebih diminati oleh masyarakat Jepang.
Kondisi yang terjadi di Jepang
sebenarnya juga terjadi di belahan dunia lainnya. Bank Sentral India
atawa The Reserve Bank of India (RBI) kini juga tengah memformulasikan
satu mata uang digital yang bisa dipakai sebagai alternatif mata uang resmi Rupee, dalam transaksi digital.
Bank Sentral India sebelumnya telah memerintahkan perusahaan pengguna cryptocurrency untuk berbagi informasi antar bank untuk membantu mencegah kecurangan penggunaan mata uang digital ini.
Adapun Bank Sentral Belanda juga sudah menciptakan mata uang digitalnya
sendiri, namun hanya terbatas digunakan dalam internalnya. Hal tersebut
dilakukan untuk lebih memahami bagaimana bagaimana cara kerja uang
digital tersebut.
Menurut Oscar, regulator di Indonesia masih gagap terhadap Bitcoin. Sama seperti ketika internet pertama masuk Indonesia.
"Coba kalian lihat ini." Oscar Darmawan
menunjukkan sesuatu di layar laptopnya kepada kami soal Bitcoin. Ia
berkata: "Bitcoin membuat (transaksi) lebih transparan," ujar pria
berusia 31 itu--yang merupakan Chief Executive Officer (CEO) Bitcoin
Indonesia .
Sosok Oscar dikenal sebagai pengembang Bitcoin selama
empat tahun terakhir. Dirinya telah berbicara tentang Bitcoin di
berbagai televisi, media online dan cetak.
Ia adalah
peraih gelar sarjana bidang teknologi dan sistem informasi dari Monash
University. Oscar juga pernah jadi managing director di PT Bumi
Intermedia selama tujuh tahun--sebelum mendirikan Bitcoin Indonesia pada
2013 dan menjadi CEO-nya.
Bitcoin Indonesia merupakan pasar elektronik (marketplace)
untuk 450 ribu anggota terdaftar--sampai kini. Oscar dan timnya sedang
membangun ekosistem bitcoin di Indonesia, seperti proyek Bitisland yang
berharap mengubah Bali jadi pulau Bitcoin.
Di Bali, memang sudah ada orang yang membeli vila dengan Bitcoin. Di sana, terdapat juga prototype anjungan tunai mandiri untuk Bitcoin.
"Banyak
yang sudah percaya. Karena tak ada data pribadi yang diekspos saat
transaksi," ujar Oscar kepada Fajar WH, Heru Triyono, Sorta Tobing, dan
fotografer Wisnu Agung saat wawancara di Epicentrum Walk, Jakarta
Selatan, Selasa siang (12/9/2017).
Bitcoin adalah mata uang
virtual yang memungkinkan transaksi langsung antarpengguna. Jadi, tak
perlu lagi jasa bank sebagai perantara, sebab semua transaksi dikirim
langsung ke jaringan komputer pemakainya.
Sejak muncul 2009,
Bitcoin terus berkembang dan baru pada 2013 masuk ke Indonesia. Bitcoin
telah digunakan setidaknya 200 ribu pengguna di Indonesia pada 2016 dan
diprediksi mencapai 500 ribu pada 2018.
Seiring popularitasnya
yang melonjak, nilai tukar satu Bitcoin (2/9/2017) mencapai
Rp64.957.200. Naik berkali-kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.
Hal
ini karena Bitcoin sudah legal di sejumlah negara seperti Amerika
Serikat. Bahkan di Jepang, Bitcoin sudah dianggap sebagai mata uang yang
setara dengan Yen. "Jadi berbagai layanan publik bisa dibayar pakai
Bitcoin," kata pria berusia 31 ini.
Namun kondisi berbeda terjadi
di Indonesia. Bitcoin tak dapat dukungan aturan bank sentral. Jadi, jika
hal buruk terjadi, pemerintah tak bisa menjamin. "Mungkin pemerintah
belum memahami. Padahal tidak ada yang perlu ditakutkan," tuturnya.
Memahami
Bitcoin hanya sedikit lebih sulit daripada melacak penciptanya yang
misterius: Satoshi Nakamoto. Satoshi adalah nama samaran orang atau
grup.
Namun, tahun lalu, wiraswastawan Australia, Craig Wright,
mengklaim dirinya sebagai pencipta Bitcoin. Pengakuannya mengakhiri
spekulasi bertahun-tahun tentang siapa sosok Satoshi.
Selama satu
jam lebih Oscar bicara soal risiko sistem Bitcoin, kemudian apa yang
membuatnya lebih baik dari pada uang tunai dan kenapa jadi sarana
pembiayaan terorisme, pencucian uang dan kejahatan dunia maya. Berikut
petikan wawancaranya:
Menurut Anda, apakah ini waktu yang tepat bagi Indonesia mengeluarkan peraturan baru untuk Bitcoin?Semua orang dalam mode wait and see. Tetapi seperti ada ketakutan-ketakutan terhadap Bitcoin. Kita ini kayak kurang welcome sama teknologi.
Kemudian,
dari sisi regulator. Mereka juga masih salah paham. Isunya Bitcoin akan
menggantikan Rupiah, yang terkait kedaulatan negara. Padahal ini cuma
teknologi. Mungkin perkembangan teknologinya lebih cepat dibanding proses pembuatan aturannya......dan persiapannya juga lebih represif. Padahal negara seperti Jepang sudah resmi mengakuiBitcoin sebagai alat pembayaran. Bahkan Rusia yang tertutup sekalipun akan melakukan seperti Jepang.
Mungkin
sama dengan dulu, ketika internet pertama kali masuk Indonesia.
Pemerintah juga ketakutan dengan internet--sebab bisa buat pornografi
atau hal negatif lain. Padahal banyak yang positif. Anda menilai aturan di Indonesia terlalu kaku?Mungkin karena belum paham secara keseluruhan, regulator jadi takut. Kalau paham, saya rasa enggak. Justru dengan adanyaBitcoin, membuat transaksi jadi lebih transparan.
Kan cuma perlu diatur siapa yang boleh beli, siapa yang boleh jual, kemudian bagaimana aturan market place-nya. Tetapi Bank Indonesia (BI) tidak mengakuiBitcoin sebagai alat pembayaran yang sah?Saya luruskan. Aturan BI itu hanya menganggapBitcoin bukan alat pembayaran yang sah. Mereka tidak melarang peredaran Bitcoin.
Saya tunjukkan dari website-nya. Yaitu PBI (Peraturan BI) nomor 1840 komponen ke-10, "BI tidak melarang penggunaan virtual currency (salah satunya Bitcoin). Tetapi melarang PJSP (bank) yang telah memperoleh izin untuk memproses transaksi pembayaran". Bitcoin bisa menggantikan alat pembayaran Rupiah di masa depan?Saya rasa sudah jelas, BI menyatakan bahwaBitcoin dapat digunakan, diperjualbelikan atau disimpan sebagai aset atau suatu bentuk komoditas digital, namun tidakboleh digunakan sebagai alat pembayaran, karena satu-satunya alat pembayaran yang sah hanyalah Rupiah. Mungkinkah Indonesia akan mengikuti Jepang yang sudah resmi mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran?Di luar negeri hampir semua bank sentralnya punya panduan untukBitcoin.Bitcoin di Jepang berada di bawah FSA, Financial Services Agency, semacam OJK-nya Jepang.
Sementara di Australia,Bitcoin itu dibebas pajakkan dari pajak pertambahan nilai atau dianggap setara seperti uang karena tidak kena PPN lagi.
Jadi, ya, uang tanpa kewarganegaraan sepertiBitcoin ini adalah masa depan, karena lebih baik. Apa yang membuatBitcoin lebih baik daripada uang tunai?Bitcoin
adalah alternatif. Ini hampir seperti emas. Pengiriman melintasi
perbatasan negara tidak hanya lebih murah, tapi juga lebih cepat, hanya
dalam hitungan menit.
Kemudian, pengalihan uang melintasi
perbatasan adalah hal kedua yang lebih baik daripada sistem saat ini.
Tidak hanya lebih murah, karena tidak memiliki banyak tengkulak, tapi
juga lebih cepat. Tidak perlu waktu lima hari, itu akan hilang dalam 10
menit.
Cara dunia bergerak saat ini adalah semuanya digital, dan
perlu ada buku besar yang menghitung semua transaksi yang terjadi di
seluruh dunia--dan itulah yang akan dilakukan oleh blockchain(sebuah buku besar digital publik yang mencatat semua transaksi mata uang digital). Meski Anda bilang lebih baik, tapi di Indonesia, Bitcoin itu masih kurang diterima dan dipercaya...Bisa jadi karena pesan regulator tadi tidak sampai. Yang dibaca masyarakat hanya dilarangnya saja. PadahalBitcoin bisa disimpan sebagai aset atau suatu bentuk komoditas digital.
Di Indonesia memang jumlah transaksinya tidak banyak, hanya 1 persen dari jumlah keseluruhan di dunia.
Di ASEAN, paling besar itu di Thailand dan Singapura. Mereka teknologinya bagus, transaksi cashless-nya juga bagus. Kita sedikit ketinggalan. Masyarakat juga ragu karena kalau ada hal buruk terjadi, Pemerintah tidak akan tanggung--karena belum ada aturannya kan?Betul juga, sampai kini yang mengatur ya undang-undang perdata--ketika menangani persoalan e-commerce.
Apakah marak kasus hukum yang terkait Bitcoin?Perusahaan kecil yang tiba-tiba tutup itu pasti ada ya. Namanya juga e-commerce. Muncul hari ini, besok bisa tutup. Makanya yang dilakukan Amerika, Jepang dan Eropa, sejenis e-commerce yang terkaitBitcoin dikasih izin Perbankan.
Luxemburg misalnya. Mereka juga telah melegalkan salah satu bursaBitcoin
raksasa bernama Bitstamp untuk beroperasi di Eropa. Mereka melihat
bahwa lebih baik ini diatur. Jadi jelas. Bukan mengatur mata uangnya,
tapi mengatur industri yang menjual dan membeli Bitcoinnya. Apa upaya Anda agar pemerintah mengatur mata uang digital ini?Kita
terus menjaga hubungan baik dengan semua regulator. Kita selalu
menjelaskan bahwa kita ini bukan penerbit Bitcoin. Tetapi masyarakat
masih banyak salah paham. Kita ini dikira yang menerbitkan mata uang
digital, seperti Bitcoin. User baru di Bitcoin Indonesia setiap harinya
ada sekitar 200. Total mencapai 450 ribu orang.
Semua transaksi di
bitcoin, kata Oscar, tercatat. Semua orang di internet pun bisa melihat
transaksi pengguna bitcoin melalui wallet (dompet) digital bitcoin.
Setiap pengguna bitcoin memiliki wallet, dan bisa memiliki lebih dari
100 wallet. Kalau tercatat dan transparan, kenapa Bitcoin
rawan pencucian uang, bahkan untuk kepentingan ilegal, seperti judi,
obat-obatan terlarang, dan terorisme...Karena dalam
bertransaksi, para pengguna itu belum tentu mencantumkan identitas
aslinya. Nah, ini pentingnya regulasi. Kalau ada regulasi yang namanya
PNS ya harus menyertakan bukti bahwa dia PNS. Sama seperti Bank itu lho. Pengguna di Bitcoin Indonesia juga tidak memakai identitas asli?Kami
mengharuskan asli, termasuk meminta nomor telepon seluler. Kemudian
kalau transaksi di atas Rp100 juta, pengguna wajib mengisi formulir
tambahan. Namanya pencucian uang, pelaku kan biasanya menggunakan identitas orang lain, pakai identitas sopir misalnya... Mungkin saja. Yang jelas kita memegang identitas asli pengguna. Lalu apa jaminan sekuritas dari Bitcoin Indonesia?Kita
enggak pernah menjamin apapun. Kita hanya membantu orang untuk membeli
dan menjual dengan transaksi yang aman. Setelah dibeli, Bitcoin akan
dipegang masing-masing oleh pengguna, bukan kami lagi.
Kami hanya sebagai marketplace--untuk
pengguna yang mengelola aset digitalnya. Aset atau barangnya berupa
saldo, yang bisa disimpan di berbagai dompet Bitcoin. Semua transaksi
transparan. Yang Anda maksud transparan itu semua pengguna tahu saldo kita berapa dan transaksi kemana saja?Nama
enggak ketahuan, tapi kalau sudah ketahuan nomor rekening Anda berapa,
semua bisa lihat saldo dan transaksinya ke mana saja. Maka itu Bitcoin
enggak cocok untuk money laundering. Kalau enggak cocok kenapa kejahatan dunia maya seperti serangan Ransomware Wannacry minta tebusan pakai Bitcoin?Lho, kita bisa lihat saldonya Wannacry,
lewat alamat virusnya (Oscar menunjukkan di layar laptop). Karena,
begitu identitas pelaku terbongkar, blockchain dapat membantu menemukan
semua transaksi yang pernah dilakukan oleh pelaku. Kehebatan Bitcoin
yang seperti inilah yang tidak dimiliki oleh Euro ataupun Dollar AS.
Sekarang tantangannya adalah ke mana Wannacry menjual Bitcoinnya. Yang jadi tugas Interpol adalah melacak kemana mereka mencairkan Bitcoinnya.
"Saya optimis tiga tahun mendatang Bitcoin dilegalkan di Indonesia"
Oscar Darmawan
Hampir mirip dengan pencairan dana dari penjualan saham ya yang memerlukan waktu 3 hari bursa?Beda,
karena setiap orang yang beli dan jual itu barangnya benar-benar ada.
Kalau saham, waktu Anda beli di harga berapa, ya dapat harga itu. Ada
mekanisme di belakangnya di mana dia settlement tiga hari setelah dijual.
Nah
kalau Bitcoin, sistemnya benar-benar spot market. Waktu beli di harga
Rp56 juta ya langsung dapat di harga itu dan bisa langsung kita jual
tanpa menunggu tiga hari. Biaya transaksinya hanya 0,3 persen. Bagaimana proses pencairan Bitcoin di bank konvensional?Biasanya
bank minta identitas datanya. Kemudian tergantung si pengguna juga mau
memilih bank mana. Semua bank bisa. Seperti emas saja, mau dijual kemana
tergantung Anda kan? Kita enggak bisa memaksa Anda menjualnya ke Antam.
Amat liquid (mudah). Cocok buat investasi ya...Itu kenapa orang lebih memilih Bitcoin dibanding emas atau lain sebagainya. Yang pertama karena liquid, kedua, transaksinya bisa sangat kecil, ketiga, karena tidak terpengaruh oleh penerbitan dari perusahaan apapun. Apakah belum bisa mencairkan Bitcoin lewat ATM--seperti yang ada di Bali?Sebenarnya itu bukan ATM, tapi vending machine. Beda. Kalau ATM kan bisa transfer, tarik uang, memasukkan uang dan melihat saldo. Jadi, vending machine Bitcoin di Bali itu orang memasukkan uang Rupiah, misalnya satu lembar Rp50 ribu, kemudian saldo Bitcoinnya bertambah. Begitu. Dalam pandangan Anda Indonesia bakal melegalkan Bitcoin nantinya?Lambat laun pasti ke sana. Banyak negara kecenderungannya itu melegalkan. Mereka mengatur industri yang bergerak di bidang virtual currency ini.
Indonesia
itu hanya masalah waktu saja. Lembaga paling dekat yang mengatur itu
harusnya OJK dan Bank Indonesia. Kita tunggu saja. Bisa terwujud dalam dua atau tiga tahun lagi?Saya
optimistis tiga tahun mendatang akan dilegalkan. Contoh saja Gojek,
yang awalnya begitu kencang kontroversinya. Tapi sekarang demo-demo
sudah berakhir.
sumber artikel:
https://beritagar.id/artikel/bincang/ceo-bitcoin-indonesia-oscar-darmawan-uang-tanpa-kewarganegaraan-adalah-masa-depan?utm_source=Facebook+Ads&utm_medium=CPC&utm_campaign=Bincang+-+CEO+Bitcoin
Keputusan baru Cina atas Bitcoin, tidak
menyurutkan eksistensi mata uang virtual ini di negara lain. Seperti
dilansir dari cointelegraph.com, Jepang kini menjadi pasar pertukaran
Bitcoin terbesar dengan pangsa pasar 50,75 persen dari pasar pertukaran
Bitcoin global. Wakil Ketua BitFury, George Kikvadze, melakukan
analisis. Ia mengaitkan lonjakan volume perdagangan pasar pertukaran
Bitcoin di Jepang karena isu regulasi baru Cina terhadap Bitcoin.
Menurut berbagai penyedia data pasar
Bitcoin yang terpercaya seperti CryptoCompare, Cina sekarang hanya
menyumbang sekitar 6,4 persen dari perdagangan Bitcoin global.
Sebuah akun twitter Joseph Young
@iamjosephyoung, menuliskan bahwa CryptoCompare menunjukkan bahwa Jepang
menyumbang lebih dari 50% dari semua perdagangan #bitcoin. Pedagang
Cina sudah pindah ke Jepang. Cina kurang dari 7%.
Sebelum larangan pertukaran Bitcoin
nasional oleh Cina diterapkan, pasar pertukaran mata uang digital di AS
secara konsisten memastikan posisinya sebagai pasar terbesar di
dunia. Namun, para pedagang beralih ke pasar pertukaran Bitcoin di
Jepang. Migrasi mendadak pedagang mata uang virtual ini menyebabkan
lonjakan jangka pendek dalam volume perdagangan Jepang, yang
memungkinkan pasar menyalip AS lebih dari 20 persen pangsa pasar
pertukaran Bitcoin global.
Berlawanan dengan banyak laporan yang
tidak positif, pengembang terkemuka, analis, periset dan ahli dalam
sektor kripto dan Blockchain termasuk pencipta Litecoin, Charlie Lee dan
investor miliarder Tim Draper mengungkapkan optimisme mereka terhadap
penghentian pasar pertukaran Bitcoin Cina. Lee menekankan bahwa
pemerintah Cina tidak dapat lagi memanipulasi pasar, seperti yang telah
dilakukan sejak 2013.
Lee mengatakan bahwa:
“Ini bagus. Cina tidak bisa lagi bermain
dengan pasar dengan melarang Bitcoin. Cryptocurrency tidak bisa dibunuh
oleh negara manapun. Salah satu solusi untuk pertukaran terpusat adalah
desentralisasi.”
Seperti yang ditekankan oleh Lee,
keluarnya pasar pertukaran Bitcoin di Cina seharusnya benar-benar
mempengaruhi sekitar 10 sampai 15 persen pedagang di pasar pertukaran
Bitcoin global. Namun, para spekulan dan pedagang yang tidak sabar
memulai aksi jual besar saat pemerintah Cina mengeluarkan regulasi
barunya, yang menyebabkan koreksi besar pada harga Bitcoin.
Selama beberapa minggu ke depan, pasar pertukaran Bitcoin global akan
stabil, karena pedagang berpindah dari pasar Cina ke Korea Selatan dan
Jepang, dua pasar yang telah mengembangkan peraturan, standar industri,
dan kebijakan yang lebih efisien secara signifikan untuk pertukaran dan
pengguna cryptocurrency.
Lee dan Draper mencatat, penutupan pasar
pertukaran Bitcoin Cina dapat menyebabkan stabilisasi pasar pertukaran
Bitcoin global, yang mungkin bermanfaat bagi Bitcoin dalam jangka
panjang.
Di Indonesia sendiri, perdagangan Bitcoin di Bitcoin Indonesia (bitcoin.co.id) terbilang stabil saat ini.
cara daftar di bitcoin.co.id (klik: https://vip.bitcoin.co.id/ref/vando)
http://bisnisdigitalsukses.blogspot.co.id/2016/10/cara-mendaftar-di-bitcoincoid.html
Mata uang digital seperti Bitcoin,
Ethereum, Ripple, dan lain-lain terus menunjukkan sepak terjangnya di
dunia nyata. Untuk Ethereum, misalnya, token ini telah banyak diadopsi
untuk pengembangan proyek kontrak pintar yang berguna untuk memecahkan
masalah di dunia nyata, seperti kebocorand data.
Selain Ethereum, mata uang digital
Bitcoin juga semakin bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari. Pada awal kemunculannya, Bitcoin mungkin hanya bisa
digunakan untuk jual beli software atau produk digital, seperti di
Microsoft, Dell, dll.
Tapi sekarang, Bitcoin juga bisa digunakan untuk membeli makanan, seperti di Amazon.
Dengan demikian tak bisa dipungkiri
meskipun mata uang digital diciptakan dalam bentuk non-fisik tapi
manfaatnya di dunia nyata tetap bisa dirasakan. Telah banyak dunia
bisnis yang mengadopsi cryptocurreny sebagai sistem pembayaran
mereka. Nilai Bitcoin meskipun pada saat ini tengah mengalami penurunan
harga, diprediksi akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Kenaikan
harga tersebut murni disebabkan oleh demand dan supply. Tingkat
permintaan yang bertambah akan pula menaikkan harga Bitcoin karena
Bitcoin jumlahnya terbatas, yaitu hanya akan ada 21 juta Bitcoin di
dunia.
Eksistensi Bitcoin di dunia nyata tidak
terlepas dari ketertarikan masyarakat akan potensi dari mata uang
digital tersebut. Di mana selain dapat dijadikan pembayaran di beberapa merchant yang telah menerimanya, Bitcoin juga bisa ditradingkan yang memungkinkan penggunanya mendapatkan keuntungan.
Di Jepang, eksistensi Bitcoin bahkan
jauh lebih unggul, setelah Bitcoin dinyatakan sebagai mata uang sah di
negara itu, banyak pedagang-pedagang di Jepang yang menerima Bitcoin,
sehingga Bitcoin ikut andil dalam pertumbuhan ekonomi di negara
itu.
Dikutip dari finance.detik.com, CEO Bitcoin Indonesia (Bitcoin.co.id), Oscar Darmawan mengatakan bahwa Bitcoin di Jepang sudah setara dengan Yen dan bisa digunakan untuk layanan publik.
Selain Jepang, di Amerika Serikat (AS) bahkan Microsoft dan Dell bisa dibayar menggunakan Bitcoin,” kata Oscar kepada detikFinance, Senin (11/9/2017).
Baru-baru ini, kabar baik juga terdengar dari restoran ternama Burger King di Rusia, yang meluncurkan mata uangnya sendiri, WhopperCoin. Skema transaksi yang diterapkan, di mana pelanggan akan mendapatkan satu WhopperCoin untuk tiap rubel (mata uang Rusia) yang digunakan saat membeli Burger. Nantinya, WhopperCoin yang terkumpul tersebut dapat digunakan kembali untuk membeli makanan di Burger King.
Persamaan EMAS & BITCOIN
Ada orang bilang Bitcoin ini ibarat Emas karena harganya yg mahal & cara yg sama untuk mendapatkannya dengan Menambang!! Bagi saya ada betulnya...
Emas asli perlu ditambang dari tanah. sama juga dengan Bitcoin yg perlu ditambang dari 'tanahnya' yaitu dari sistem Blockchain...
http://www.blockchain.info/
Menambang emas ada alatnya bisa tradisional memakai nampan atau kuali, tapi sekarang sudah modern menggunankan mesin.
sama halnya Bitcoin, perlu ada alat "Mesin penambang" seperti gambar & video di bawah ini...
https://www.youtube.com/watch?v=yxobk2nXXqU&feature=youtu.be
Emas yg sudah ditambang akan dijual di pasaran terbuka dgn harga turun & naik. sama dengan Bitcoin, setelah ditambang akan ada perdagangan dipasaran terbuka juga dengan harga turun & naiknya...
Pemilik emas yg ditambang tidak perlu bingung dengan harga turun naik. sama juga pemilik bitcoin yang ditambang, tidak bingung harga turun naik tetap untung. cuma sedikit atau banyak saja...
Pemilik bitcoin senang menyimpan dalam wallet bitcoin di mobile hp atau exchanger dengan kemudahan yg ada internet, mudah dibawa kemana2,, walaupun dengan nilai juta-jutaan senang di bawa & diterima pakai seluruh dunia. Tapi pemilik emas hanya mampu simpan di rumah atau tempat yg aman dan susah untuk dibawa kemana2 dalam jumlah banyak...
Cuma ada perbedaan sedikit dari segi supply... emas kita tidak tahu seberapa banyak, karena diciptakan oleh ALLAH dengan dibagikan di seluruh dunia. tapi Bitcoin hanya 21,000,000. (21 juta) saja yg dicipta dan ditanam di dalam blockchain...
http://www.bitcoinblockhalf.com/
Satu dunia akan merebut Emas dan sama juga halnya dengan Bitcoin, satu dunia akan merebutnya. berapa yang didapat sama juga bergantung pada kekuatan alat mesin penambang yg kita punya ...
otomatis jelas : saya punya 1 mesin, dengan perusahaan yang punya mesin ribuan, jelas potensi lebih banyak perusahaan, sama halnya emas ditambang tradisional atau menggunakan mesin.
setelah anda pelajari ilmunya
tinggal diri anda menyikapinya
DuniaFintech.com –
Bitcoin selalu menjadi topik yang tidak bosan untuk diperbincangan
dewasa ini. Mata uang virtual ini selain bisa ditradingkan, kini juga
semakin mungkin digunakan untuk membeli kebutuhan hidup sehari-hari. Di
Jepang, bahkan Bitcoin telah menjadi mata uang yang sah.
Terkait hal itu, DuniaFintech.com tertarik untuk melakukan wawancara kepada Kaga Kawabata, selaku Internasional Business Development Coincheck.com yang tengah berkunjung ke Indonesia. Yuk, kita simak penuturannya!
What makes you interested in Bitcoin or virtual currency investing?
We believe Bitcoin and cryptocurrency
are innovative technology since the emergence of the internet.
Blockchain the Bitcoin’s underlying technology will have a tremendous
impact on the various industry. For example, Blockchain technology could
radically change the way financial transactions are facilitated in the
future. Since the technology makes the transactions transparent, less
party will involve making operation much more efficient changing how we
conduct traditional business. Such huge potential of Bitcoin and
cryptocurrency makes me interested in investing in this area.
Apa yang membuat Anda tertarik dengan investasi mata uang Bitcoin atau virtual?
Kami percaya Bitcoin dan cryptocurrency adalah
teknologi inovatif sejak kemunculan internet. Blockchain teknologi yang
mendasari Bitcoin akan memiliki dampak yang luar biasa pada berbagai
industri. Sebagai contoh, teknologi Blockchain secara radikal dapat
mengubah cara transaksi keuangan difasilitasi di masa depan. Karena
teknologi ini membuat transaksi bersifat transparan, akan melibatkan
operasi yang jauh lebih efisien, dan mengubah cara kita menjalankan
bisnis tradisional. Potensi Bitcoin dan cryptocurrency yang begitu besar membuat saya tertarik untuk berinvestasi di bidang ini.
Is it a good decision when a country makes Bitcoin a legitimate currency? Like in Japan, for example. What is the reason?
Yes, I think the Japan legalizing
Bitcoin is a wise decision. After the Japanese government announces
legalization of Bitcoin our exchange trading volume went up
tremendously. After the Mt. Gox incident (Bankruptcy of largest Bitcoin
exchange in the world back then) in Tokyo, the image of Bitcoin was
terrible in Japan. Since the Japanese media broadcasted Mt. Gox is
Bitcoin, people perceived Bitcoin as currency for criminals. However,
after the legalization of Bitcoin, many major Japanese media started to
feature Bitcoin as superior technology educating Japanese citizen in a
right way. The banks and other big corporations also changed how they
treat us after the announcement. Until the announcement, it was
challenging for us to open up a bank account. Now it’s much easier since
the government legalizes the Bitcoin.
Apakah keputusan yang baik
ketika sebuah negara membuat Bitcoin menjadi mata uang yang sah? Seperti
di Jepang, misalnya. Apa alasannya?
Ya, menurut saya keputusan Jepang
mengesahkan Bitcoin adalah keputusan yang bijak. Setelah pemerintah
Jepang mengumumkan legalisasi Bitcoin, volume perdagangan valuta asing
kami meningkat sangat pesat. Setelah kasus Mt. Gox (Kebangkrutan bursa
Bitcoin terbesar di dunia saat itu) di Tokyo, citra Bitcoin sangat
mengerikan di Jepang. Sejak media Jepang menyiarkan Mt. Gox adalah
Bitcoin, orang menganggap Bitcoin sebagai mata uang penjahat. Namun,
setelah legalisasi Bitcoin, banyak media besar Jepang mulai menampilkan
Bitcoin sebagai teknologi unggulan yang mendidik warga negara Jepang
dengan cara yang benar. Bank dan perusahaan besar lainnya juga mengubah
bagaimana mereka memperlakukan kita setelah pengumuman tersebut. Sampai
pengumuman tersebut, kami menantang untuk membuka rekening bank.
Sekarang jauh lebih mudah karena pemerintah melegalisasi Bitcoin.
Related to your visit to Bitcoin Indonesia, what do you
think about the development of Bitcoin in Indonesia? Should Indonesia or
others country make the same decisions as in Japan?
I think Indonesia’s Bitcoin market is
still at an early stage of development. However, I think the market will
grow exponentially if the government implement healthy regulation for
Bitcoin and cryptocurrency. As I explained what happened in Japan, it’s
difficult for many traditional businesses to involve in Bitcoin business
unless the government has a regulation. They usually don’t want to take
a risk. If the government bans the Bitcoin overall we can’t do business
at all, so it’s essential to work closely with the government.
Terkait kunjungan anda ke Bitcoin Indonesia, bagaimana
pendapat anda tentang perkembangan Bitcoin di Indonesia? Haruskah
Indonesia atau negara lain membuat keputusan yang sama seperti di
Jepang?
Saya kira pasar
Bitcoin di Indonesia masih dalam tahap awal pembangunan. Namun, saya
pikir pasar akan tumbuh secara eksponensial jika pemerintah menerapkan
peraturan sehat untuk Bitcoin dan cryptocurrency. Ketika saya
menjelaskan apa yang terjadi di Jepang, sulit bagi banyak bisnis
tradisional untuk terlibat dalam bisnis Bitcoin kecuali jika pemerintah
memiliki peraturan. Mereka biasanya tidak mau mengambil risiko. Jika
pemerintah melarang Bitcoin secara keseluruhan kita sama sekali tidak
bisa berbisnis, jadi penting untuk bekerja sama dengan pemerintah.
Why are you so interested in Blockchain/Bitcoin startup funding? Are these two areas promising in the future?
-We are interested in investing in
cryptocurrency and Blockchain related start-ups around the world to
develop a healthy ecosystem in Asia. Japan is the leading cryptocurrency
country that has regulated the Bitcoin very first. As the largest
cryptocurrency exchange in Japan, we would like to share our know-hows
to develop Asia’s cryptocurrency and Blockchain industry.
Mengapa Anda begitu tertarik dengan pendanaan startup Blockchain/Bitcoin? Apakah kedua daerah ini menjanjikan di masa depan?
Kami tertarik untuk berinvestasi dalam pengembangan cryptocurrency dan Blockchain di seluruh dunia untuk mengembangkan ekosistem yang sehat di Asia. Jepang adalah negara cryptocurrency terkemuka yang telah mengatur Bitcoin terlebih dahulu. Sebagai pertukaran cryptocurrency terbesar di Jepang, kami ingin berbagi pengetahuan kami untuk mengembangkan industri cryptocurrency dan Blockchain di Asia.
Do you agree if Bitcoin is said to be the money of the future?
Yes. Before money takes it current form,
it was something completely different such as shell or rock. Currencies
have value since everyone around the world believes it has a value.
Digital assets may take place of current currencies just like current
currencies took place of shells and rocks. If digital currency replaces
current currencies it will definitely make people everyday life better.
How we pay money or receive money will be much cheaper, smoother and
convenient.
Apakah Anda setuju jika Bitcoin dikatakan sebagai uang masa depan?
Setuju. Sebelum uang mengambil bentuk
saat ini, itu adalah sesuatu yang sama sekali berbeda. Mata uang
memiliki nilai karena semua orang di seluruh dunia percaya bahwa ia
memiliki nilai. Jika mata uang digital menggantikan mata uang saat ini
maka pasti akan membuat kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik.
Bagaimana kita membayar atau menerima uang akan jauh lebih murah dan
nyaman.
Is the existence of digital
currency, like Bitcoin, etc, a threat for fiat currencies? Or can
together synergize in helping economic growth?
The nature of Bitcoin and fiat currency
are completely different, so I think it can co-exist. However, in the
long term, digital currency may replace current fiat currency (Paper
money). The government may issue their country money as digital
currency. When you think about it, printing paper money is very
inefficient. If a country can issue their cryptocurrency, it will be
much efficient.
Apakah keberadaan mata uang digital, seperti Bitcoin, dll,
merupakan ancaman bagi mata uang fiat? Atau bisa bersama-sama bersinergi
dalam membantu pertumbuhan ekonomi?
Sifat bitcoin dan mata uang fiat
benar-benar berbeda, jadi saya pikir ini bisa hidup berdampingan. Namun,
dalam jangka panjang, mata uang digital bisa menggantikan mata uang
fiat saat ini (uang kertas). Pemerintah dapat mengeluarkan uang negara
mereka sebagai mata uang digital. Bila Anda memikirkannya, mencetak uang
kertas sangat tidak efisien. Jika sebuah negara dapat mengeluarkan cryptocurrency, akan lebih efisien.
What are your expectations for
the implementation of Blockchain technology in a country or government
system and the positive value of Bitcoin investments?
Some government like Ukraine are already
seeing the potential of Blockchain technology experimenting Blockchain
so they can implement to their existing system. I believe as Blockchain
infrastructure matures there will be more government adapting
Blockchain.
Apa harapan Anda untuk
penerapan teknologi Blockchain di negara atau sistem pemerintahan dan
nilai positif dari investasi Bitcoin?
Beberapa pemerintah seperti Ukraina
sudah melihat potensi teknologi Blockchain yang melakukan percobaan
Blockchain sehingga bisa diimplementasikan ke sistem yang ada. Saya
percaya sebagai infrastruktur yang matang, akan ada lebih banyak
pemerintah yang mengadaptasi Blockchain.
TEKNOLOGI BLOCKCHAIN MERAMBAH KE SEKTOR TELEKOMUNIKASI
Kumpulan konglomerat Internet Jepang,
SoftBank Group, telah menciptakan sebuah konsorsium khusus untuk
mendorong adopsi Blockchain yang lebih besar di sektor telekomunikasi.
Dikenal sebagai Carrier Blockchain Study
Group (CBSG), proyek ini merupakan usaha tiga arah dengan anak
perusahaan operator telekomunikasi AS Sprint dan pengembang Blockchain
industri TBCASOFT.
SoftBank adalah pemain yang semakin
menonjol di area Blockchain di Asia dan Timur Tengah, dengan dana
investasi sekitar $ 100 miliar dengan Arab Saudi tahun lalu, secara
langsung ditujukan untuk mendukung inovasi fintech.
Tugas pertama untuk Kelompok Studi
adalah produk Blockchain terkait pembayaran, menurut laporan
VentureBeat. Prototipe pembayaran menggunakan Blockchain sebagai metode
untuk memungkinkan penyetoran top-up di beberapa operator.
Teknologi ini siap melakukan terobosan serius dalam proses komunikasi massal seiring dengan upaya hacking yang
kian serius. Telefonica, operator payung Eropa dari beberapa jaringan
seluler di seluruh benua adalah salah satu korban pertama dari serangan
cyber WannaCry yang melumpuhkan sistem komputer pada bulan Mei.
Bagaimana dengan di Indonesia? Apakah perlu mengadopsi teknologi Blockchain untuk komunikasi?
Berbicara tentang Bitcoin selalu jadi topik menarik. Di berbagai
negara, mata uang digital ini telah menjadi sorotan yang diprediksi akan
menjadi mata uang masa depan. Rangkuman 52 fakta terkait Bitcoin yang
bersumber dari: bitcoinplay.net
BERIKUT INI 52 FAKTA TENTANG BITCOIN TERSEBUT:
Diciptakan oleh seseorang yang misterius bernama Satoshi Nakamoto.
Nakamoto dipercaya memiliki 1 juta Bitcoin.
Bitcoin tidak dimiliki atau diatur oleh pemerintah atau lembaga keuangan manapun
Hanya akan ada 21 juta Bitcoin yang tersedia di dunia.
1% komunitas Bitcoin mengontrol 99% kekayaan.
Sejak bulan Maret 2015, transaksi menggunakan Bitcoin meningkat hingga 1289%.
69% lembaga keuangan seperti bank,
bereksperimen dengan teknologi Blockchain, teknologi yang menjadi tulang
punggung mata uang digital.
Total kapitalisasi pasar mencapai sekitar 43 Milyar.
Nilai Bitcoin terus meningkat hingga 879,999 kali dari tahun 2010-2017.
64% dari kepemilikan Bitcoin hampir tidak pernah digunakan.
Blockchain, sebuah dompet Bitcoin melonjak hingga $40 juta dari Google ventures dan Richard Branson.
Terdapat tiga startup Bitcoin, Circle, Blockstream, dan Digital Asset Holdings.
FBI memiliki 1,5% Bitcoin di dunia.
Sekitar 5% dari ekonomi Bitcoin, aktif di Silk Road, black market online.
Bitoin Exchange terbesar di dunia, Mt Gox, jatuh pada tahun 2014, dan harga Bitcoin sempat turun sekitar 40%.
Teknologi Blockchain berpotensi menghemat biaya penyimpanan di bank sekitar $8-12 juta dengan menggunakan teknologi tersebut.
Hanya 807 orang yang menyatakan bahwa pendapatan Bitcoin untuk keperluan pajak.
Bithumb, Bitcoin Exchange terbesar sempat dihack pada Juli 2017.
Terdapat 7 Bitcoin debit card untuk bisnis dan individu.
SatoshiDice- First Big Bitcoin, memperoleh $11,5 juta (126, 315 Bitcoin).
Nakowa, memenangkan 11,000 BTC.
Pertambangan Bitcoin di Cina mengontrol lebih dari 70% dari jaringan Bitcoin.
Antpool- pertambangan Cina menambang sekitar 20% antara tahun 2016-2017.
Bitcoin Pizza day, pada 22 Mei 2010, di mana dua pizza dibayar dengan nilai 10 BTC, seharga 20 Miliar pada tahun 2017.
Bitcoin GitHub memiliki 14,7 bookmark.
Transaki Bitcoin bersifat tidak bisa dibatalkan.
1 Satoshi = 0.00000001 Bitcoin.
Terdapat Bitcoin Halving day setiap 4 tahun sekali.
Block baru Bitcoin dipecahkan setiap 10 menit menggunakan algoritma matematika.
Tidak seperti mata uang konvensional, Bitcoin memiliki sifat terdesentralisasi.
Semua data transaksi Bitcoin bersifat transparan.
SHA256, adalah fungsi hash 64 karakter yang digunakan dalam pembuatan Alamat Bitcoin.
Juli 2017, 16,4 juta Bitcoin telah beredar.
4000 Bitcoin didonasikan kepada Wikileaks bulan Desember 2016.
Jaringan Bitcoin lebih kuat daripada 500 komputer super yang bekerja bersama-sama.
17 juta Bitcoin diprediksi bisa digunakan dalam 10 tahun.
21 juta Bitcoin diprediksi akan terjadi pada tahun 2140.
Austin Craig dan Beccy Bingham, hidup dengan Bitcoin dalam 90 hari.
Universitas Nicosia, Cyprus, merupakan universitas pertama yang menerima Bitcoin untuk pembayaran kuliah.
Virgin Galactic, agensi travel, menerima Bitcoin.
Anda bisa menerima Bitcoin dengan bermain games.
Bitcoin melonjak hinga 162% pada tahun 2017.
Banyak merchant telah menerima Bitcoin, seperti Dell, Newegg, Overstock, Expedia, Microsoft, Dish Network, dll.
Pengguna Bitcoin bisa memanfaatkan Bitcoin untuk menyewa hotel, liburan, membeli perhiasan, dll.
Jumlah merchant yang menerima Bitcoin terus bertumbuh, dari 36.000 hingga mencapai 82.000 pada tahun 2014.
Ethereum dan Litecoin hadir sebagai token cryptocurrency menggunakan teknologi yang sama dengan Bitcoin, Blockchain.
Roger Ver , Charlie Shrem, dan Dave Carlson menjadi Bicoin Millionaires.
Telah tersedia 1354 ATM Bitcoin di dunia, pada 55 negara, dengan 21 pemroduksi ATM, dan 231 sebagai operator.
Bitcoin dikenakan pajak di Belgium.
Swiss mengklasifikasikan mata uang digital sebagai mata uang asing.
Dari seluruh negara di dunia, terdapat 68 negara yang menganggap legal.
Apakah Anda termasuk di antara banyak
orang yang percaya bahwa Bitcoin diprediksi sebagai mata uang masa
depan? Apakah Anda sempat terpikir untuk menggunakan mata uang virtual
ini sebagai alat untuk meningkatkan bisnis Anda? Sudahkah Anda ketahui
bahwa beberapa pesaing mungkin telah menjadikan Bitcoin sebagai sistem
pembayaran mereka?
Menerima Bitcoin sebagai salah satu cara
pembayaran dalam bisnis, bisa menjadi pemasaran yang solid dan
menjanjikan saat ini. Hal ini diprediksi bisa memberi jalan bagi Anda
dalam menghadapi pesaing dan meningkatkan kinerja bisnis Anda.
Sebuah perusahaan yang berpikiran maju
Saat Anda mulai menerima Bitcoin, bisa
dikatakan perusahaan Anda tidak terjebak dalam sistem pembayaran yang
itu-itu saja, dan tidak bisa move on dari masa lalu. Misalnya
saja, perusahaan yang tidak menerima sistem pembayaran PayPal. Tampak
dalam profil situs perusahaan itu yang seolah dibangun pada tahun 1999.
Bagi perusahaan itu, cara terbaik menghasilkan bisnis
adalah mengeluarkan uang untuk iklan di surat kabar. Namun sebetulnya
itu bukan satu-satunya cara, apalagi di era yang serba digital ini.
Berbicara tentang strategi pemasaran,
dewasa ini penting untuk Anda berpikir lebih maju, dan mulai mengenal
potensi Bitcoin dan memasukkannya ke dalam sistem pembayaran bisnis
Anda.
Merangkul kekuatan teknologi baru,
seperti Bitcoin, akan menunjukkan kepada pelanggan terkait prospek Anda
bahwa Anda selalu mengikuti hal besar di dunia bisnis dan kemajuan
teknologi masa kini. Industri yang Anda jalankan dengan menerima
Bitcoin, bisa saja membuat Anda berada pada posisi yang lebih sukses.
Semakin tinggi jumlah pelanggan Anda
semakin besar kesempatan Anda menghasilkan penjualan, meningkatkan
keuntungan, dan bisa berkompetisi dengan perusahaan lainnya.
Popularitas Bitcoin dan meningkatnya
minat masyarakat atas mata uang digital tersebut, menjadi salah satu
alasan mengapa perusahaan Anda harus mulai menerima Bitcoin. Karena
minat terhadap Bitcoin yang meningkat pesat akan ikut menambah jumlah
pelanggan Anda, dan membuat mereka merasa dimudahkan dalam sistem
pembayaran di perusahaan Anda.
Bicara soal keamanan
Setiap tahun, mungkin ada saja berita pelanggaran data yang mengguncang dunia. Seperti kasus wannacry yang sempat heboh beberapa bulan lalu.
Meskipun perusahaan Anda mungkin tidak
pernah terkena kasus pelanggaran data di masa lalu, tetap saja tidak ada
jaminan bahwa Anda dapat menghindari masalah data tersebut di masa
depan.
Tapi dengan menggunakan Bitcoin, pikiran
Anda bisa lebih tenang dalam hal keamanan data. Hal ini tidak hanya
penting bagi bisnis Anda, namun juga membuat pelanggan menaruh
kepercayaan yang lebih tinggi kepada Anda.
Akses ke konsumen yang lebih muda
Sama seperti bentuk pembayaran apapun,
setiap orang dari segala umur bisa menggunakan Bitcoin. Tapi Bitcoin
lebih digemari oleh generasi muda atau generasi milenium, karena bentuk
pembayaran yang cepat menarik perhatian mereka.
Jika Anda ingin perusahaan Anda menarik
demografis yang lebih muda, Anda perlu memberi mereka alasan untuk
merasa senang berbelanja di perusahaan Anda. Menerima Bitcoin adalah
salah satu cara untuk merealisasikannya, karena faktor pembeda dari
jenis pembayaran lainnya adalah sesuatu yang menakjubkan bagi anggota
generasi muda saat melakukan pembelian.
Apakah sekarang Anda merasa perlu
menerima Bitcoin? Ini adalah strategi pemasaran yang bisa memberi dampak
positif bagi perusahaan Anda sejak hari pertama Anda
menerapkannya. Dengan banyaknya transaksi Bitcoin yang sedang meningkat,
Anda dapat yakin bahwa banyak perusahaan, yang mungkin beberapa di
antaranya adalah pesaing Anda telah lebih dulu menggunakan ini untuk
keuntungan mereka.
Bitcoin juga tidak hanya bisa digunakan
untuk membeli suatu produk, tapi juga bisa ditradingkan seperti saham
atau forex. Di Bitcoin Indonesia (www.bitcoin.co.id), Digital Exchange
terbesar di Indonesia, trading Bitcoin bisa Anda lakukan. Jadi, selain
Anda meraup keuntungan dari meningkatnya jumlah pelanggan pada
perusahaan Anda, Anda juga bisa meraih keuntungan sampingan dari
melakukan trading Bitcoin.