Bitcoin sukses menarik perhatian banyak orang berkat nilainya yang terus bertambah. Tak sedikit dari penduduk dunia pun yang memutuskan berinvestasi di mata uang virtualsatu ini. Namun, tahukah Anda dari mana asalnya bitcoin?
Pengusaha asal Rusia Dmitry Marinichev tahu betul bagaimana bitcoin ini bisa dihasilkan. Ia juga percaya bahwa fenomena mata uang virtual (cryptocurrency) ini bisa jadi peluang bisnis yang menggiurkan bila dimanfaatkan dengan baik.
Bagi Dmitry, cryptocurrency merupakan koin virtual yang bisa ditambang menggunakan komputer yang telah diatur dengan algoritma kompleks. Bitcoin yang merupakan cryptocurrency terpopuler saat ini berasal dari jaringan data bersama yang disebut blockchain.
Itulah mengapa pria yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin ini kemudian membangun tambang bitcoin terbesar di Rusia. Tambang yang dibangun di gudang bekas pabrik mobil itu mampu meraup 600 bitcoin per bulan yang setara dengan US$ 1,6 juta atau Rp 21,6 miliar.
Dilansir dari CNN, Rabu (3/1/2018), Dmitry dan rekannya berinvestasi sebanyak US$ 10 juta dalam proyek ini. Mereka juga mampu mendapat tambahan US$ 43 juta di penawaran koin awal atau Initial Coin Offering.
Tambang bitcoin ini dilengkapi dengan berbagai komputer khusus yang telah dibuat sendiri oleh tim Dmitry. Ada juga tim yang disiapkan khusus untuk melacak semua perlengkapan selama 24 jam. Sistem pengawasan video juga dipasang demi menghindari kebakaran atau kecelakaan lain yang terjadi dalam proyek.
Dmitry berharap proyek yang ia garap saat ini bisa membuktikan kepada pihak berwenang Rusia bahwa cryptocurrency dan teknologi blockchain merupakan bagian penting dari masa depan Rusia.
"Misi utama tambang ini bisnis. Tapi selanjutnya, ini merupakan tonggak sejarah baru dalam perkembangan umat manusia," jelas Dmitry.
Selanjutnya
Sebelumnya, pemerintah Rusia melalui Lembaga Pajak Federal Rusia secara resmi telah melegalkan penggunaan bitcoin dan mengakuinya sebagai salah satu mata uang yang beredar di negara tersebut per November 2016 lalu.
Pengesahan mata uang digital ini mengakibatkan peningkatan harga bitcoin di negara Beruang Merah tersebut hingga menembus Rp 10 juta/bitcoin.
Rusia menjadikan bitcoin sebagai mata uang yang legal didasari atas kesadaran bahwa teknologi digital cryptocurrency akan semakin besar dan sering digunakan oleh masyarakat dalam bertransaksi pada masa depan.
Dengan adanya pengesahan mata uang digital tersebut, pihak pemerintahan Rusia dapat memonitor transaksi cryptocurrency yang terjadi di negaranya sehingga mengurangi risiko terhadap penggunaan mata uang digital, seperti money laundry dan pendanaan terorisme.
Populasi penduduk yang cukup besar sekitar 146 juta menjadikan pemerintah Rusia yakin negaranya berpotensi menjadi penguasa pasar yang sejajar dengan negara lain, seperti China dan Amerika Serikat.
sumber: http://bisnis.liputan6.com/read/3213937/raup-rp-216-miliar-per-bulan-ini-tambang-bitcoin-terbesar-rusia
bagainmana bos caranya?
ReplyDelete