Wednesday, May 31, 2017

Bitcoin, Mata Uang Masa Depan yang Bernilai

KOMPAS.com — Hadirnya bitcoin, mata uang digital yang cukup fluktuatif, membuat jenis mata uang ini menjadi tren serta pilihan baru bagi transaksi di dunia internet.
Seperti yang dikutip dari newyorker.com, mata uang digital yang hadir pada Januari 2009 ini memiliki sistem yang jauh berbeda dari uang konvensional.
bitcoin bisa dianalogikan dengan tambang emas (atau mineral berharga lainnya). Para penambang adalah mereka yang mendedikasikan sumber daya komputer untuk memecahkan persoalan matematika melalui perhitungan yang "berat".
Penambang yang dimaksud pada awalnya mungkin hanya seseorang dengan komputer rumahan. Namun saat ini, di awal 2014, proses penambangan bitcoin dilakukan melalui perangkat yang dirancang khusus dan dilakukan secara kolektif (disebut node).
Simak berita-berita terkait topik ini di liputan khusus "Bitcoin, Mata Uang Masa Depan?".
Setiap 10 menit, sistem bitcoin akan menganugerahkan sejumlah unit bitcoin (25, misalnya) pada salah satu node penambang ini.
Jumlah yang ditambang per 10 menit akan turun seiring waktu, hingga habis pada lebih kurang tahun 2140. Dengan jumlah total bitcoin yang bisa ditambang sebanyak 21 juta unit.
bitcoin yang dihasilkan berfungsi layaknya mata uang konvensional dan diterima sebagai produk pembayaran untuk beragam transaksi online.
Berapa nilai satu bitcoin?
Mata uang yang bisa dikonversikan ke mata uang lain ini memulai debutnya dengan nilai satu bitcoin setara kurang dari 1 dollar AS dan terus menunjukkan nilai yang fluktuatif.
Situs seperti Preev.com menunjukkan secara sederhana berapa nilai satu unit bitcoin (1 BTC) dalam mata uang konvensional. Misalnya, pada 11 Januari 2014 pukul 21.30 WIB, nilainya adalah 911 dollar AS.
bitcoin bisa digunakan untuk berbagai hal, misalnya untuk pembelian barang pada toko (baik online maupun fisik) yang menerimanya.
Lihat saja pada bitcoinstore.com, pengguna dapat membeli barang elektronik, termasuk kamera, instrumen musik, dan komputer. Bahkan terdapat kasino bitcoin, seperti SatoshiBet.
Perkembangannya terlihat dengan semakin banyaknya merchant yang menerima pembayaran dengan bitcoin. Termasuk nama-nama besar seperti wordpress.com, namechap.com, serta reddit.com.
Desentralisasi
Pencetus bitcoin adalah sosok bernama Satoshi Nakamoto. Diduga sosok ini adalah nama samaran yang bisa jadi digunakan oleh sekelompok orang. Identitas aslinya masih belum diketahui.
Nakamoto sejak awal merancang bitcoin sebagai sistem terdesentralisasi. Berbeda dengan uang konvensional, tak ada satu lembaga yang bisa melakukan kebijakan yang berdampak pada nilai mata uang ini. Sedangkan mata uang konvensional selalu memiliki sebuah otoritas sentral.
bitcoin pun, terutama di masa-masa awalnya, jadi alternatif bagi mereka yang tidak suka memercayai pemerintah, bank pusat, atau institusi pihak ketiga untuk menjaga nilai dari mata uang dan menjamin transaksi pengguna.
Di bitcoin, semua itu digantikan dengan menggunakan perhitungan matematika dan kriptografi.
Setiap transaksi di bitcoin akan diuji melalui sistem kriptografi yang tersebar di jaringan peer-to-peer. Diperkirakan, ada puluhan ribu sistem yang turut melakukan pengujian ini.
bitcoin tidak bebas dari pencurian. Namun, setiap bitcoin yang dicuri akan tetap tercatat dalam sistem sehingga saat digunakan untuk bertransaksi pun, secara teori, akan selalu dilacak.
Sistem bitcoin yang terdesentralisasi membuat banyak pihak menyebutnya sebagai internet untuk uang. Jika internet merevolusi cara komunikasi global, bitcoin diyakini bisa mengubah cara dunia menggunakan uang.
Oleh karena itu, bitcoin kerap digadang-gadang sebagai mata uang masa depan.



Tak sedikit para pengguna yang kini tengah menjadi penambang Bitcoin. Lantas jika terus dibiarkan, apakah mata uang digital itu tak bakal habis?

Para penambang Bitcoin, yang biasa disebut miner, punya beberapa cara untuk mengumpulkan pundi-pundi uang digital tersebut. Mulai dari cara sederhana dengan alat kecil, hingga para profesional dengan alat lebih dari puluhan juta rupiah.

Bitcoin sendiri tercipta dari suatu sistem yang kerap mengeluarkan kombinasi angka-angka unik. Angka inilah yang kemudian ditangkap dengan alat dan software khusus, untuk diterjemahkan sebagai Bitcoin.

Penemu mata uang digital tersebut sepertinya ingin membuat Bitcoin layaknya emas. Sebuah alat tukar berharga yang tidak bisa terus dicetak seperti uang, oleh sebab itu jumlah peredaran Bitcoin juga terbatas.

"Bitcoin hanya akan tersedia sebanyak 20,999,999.9769, atau dibulatkan jadi 21 juta hingga 2140. Jadi dalam rentang waktu itu sistem akan mengeluarkannya (angka Bitcoin-red) secara berkala," kata Oscar Darmawan, CEO Bitcoin Indonesia saat berkunjung ke kantor detikINET.

Lantas, jika sudah sampai pada masanya, apakah 'kepingan-kepingan' Bitcoin akan habis?

"Tidak. Karena fee dari setiap transaksi akan dikembalikan ke sumber, kemudian sumber tersebut akan menghasilkan angka baru yang akan ditangkap oleh para miner," lanjut Oscar.

Bitcoin sendiri merupakan sebuah satuan mata uang digital yang belakangan mulai populer. Hal ini dipicu oleh salah satu penggunanya yang sukses membeli pizza melalui uang tersebut, bahkan di Amerika Serikat sudah ada yang membeli mobil mewah melalui Bitcoin.

Dikutip dari: http://tekno.kompas.com/read/2014/01/11/2149541/Bitcoin.Mata.Uang.Masa.Depan.
dan http://inet.detik.com/cyberlife/d-2441054/sering-digali-apa-duit-digital-bitcoin-tak-bakal-habis

Lima Alasan Mengapa Harga Bitcoin Dipastikan Naik di Masa Depan


Lima Alasan Mengapa Harga Bitcoin Dipastikan Naik di Masa Depan


Terdapat banyak orang yang tertarik untuk menggunakan Bitcoin sebagai sarana investasi berkat harganya yang cenderung meningkat. Sebagai contoh, ibu saya dengan mudahnya mengabaikan semua usaha yang saya kerahkan untuk membangun komunitas Bitcoin selama dua tahun lamanya. Namun ketika ia mendengar berita di media yang menyebutkan bahwa Bitcoin bisa menjadi sarana investasi yang bagus, dia langsung menginterogasi saya habis-habisan tentang Bitcoin. Tentunya publikasi yang dilakukan oleh media ini tidak menjadi masalah dan justru menjadi alasan pertama mengapa publik bisa mengenal dan mulai berinvestasi dengan Bitcoin. Kalau media bisa mendapatkan perhatian ibu saya, artinya mereka sudah melakukan hal yang luar biasa.
Tapi harga Bitcoin yang secara umum terus naik itu hanyalah satu dari ratusan alasan mengapa Anda harus berinvestasi di “Mata Uang Masa Depan”. Namun berhubung kita sedang membahas hal ini, berikut adalah lima alasan mengapa saya yakin harga Bitcoin akan terus naik di masa depan, dan akan menarik semakin banyak investor baru untuk terjun ke dalam dunia mata uang digital.

1. Harga dan nilai Bitcoin memang didesain untuk bertambah seiring berjalannya waktu

Dengan volume transaksi Bitcoin yang semakin bertambah tiap harinya, jumlah suplai Bitcoin yang terbatas, dan semakin berkurangnya jumlah Bitcoin yang dicetak oleh sistem tiap sepuluh menit (khususnya sejak tanggal 10 Juli lalu), harga Bitcoin dipastikan akan terus menanjak di masa depan.
Dolar AS dan mata uang kertas (fiat) apapun yang terlintas di benak Anda saat ini selalu berkurang nilainya tiap tahunnya dengan adanya inflasi, yang merupakan penambahan suplai dari mata uang itu sendiri. Bitcoin, sebaliknya, didesain untuk mengalami deflasi. Suplai Bitcoin berkurang setiap empat tahun sekali, yang dikenal dengan nama Bitcoin “Halvings”, dimana jumlah Bitcoin yang diproduksi oleh sistem setiap sepuluh menit akan berkurang hingga setengahnya. Saat ini, ada 12,5 BTC yang muncul dari setiap block per 10 menitnya dan akan terus berkurang hingga tidak ada lagi Bitcoin yang dicetak oleh sistem.
Dolar AS tidak memiliki batasan dalam jumlah produksinya sehingga suplainya bisa bertambah dan muncul inflasi karena ada kebijakan dari pemerintah atau bank sentral yang mengatakan demikian. Kebijakan inflasi biasanya diaplikasikan untuk membayar hutang atau membayar kerugian akibat perang. Berhubung tidak ada hutang, tidak ada inflasi dan tidak ada peperangan di dalam dunia Bitcoin, saya rasa secara ideologi kita sudah bagus…

2. Kejenuhan dalam menggunakan uang kertas

Dengan kondisi Internet yang bisa diakses secara global dan banyaknya kasus keruntuhan mata uang kertas di berbagai negara (seperti Yunani, Cyprus, Venezuela, Argentina, Zimbabwe dan yang lainnya), kini sudah ada semakin banyak orang yang menginginkan adanya sistem ekonomi yang lebih baik yang tentunya tidak rentan dengan kegagalan-kegagalan yang menimpa mata uang kertas sebelumnya.
Mexico dan Ekuador sedang dalam diskusi untuk meniru teknologi Bitcoin blockchain dan menciptakan mata uang digital mereka sendiri. China juga sudah beberapa kali bertemu dengan Citibank dan Deloitte untuk melakukan hal yang sama. Tunisia, sebuah negara di daerah utara Afrika, bahkan sudah mengimplementasikan perekonomian berbasis Blockchain di negara mereka sendiri dan Jepang sudah mengkategorikan Bitcoin sebagai sebuah mata uang seperti halnya Yen.

3. Wall Street/Perusahaan Raksasa masih belum terjun ke dunia Bitcoin

Teknologi Blockchain yang menggerakkan Bitcoin selalu menjadi hal yang dielu-elukan di Wall Street, bukannya Bitcoin itu sendiri, dan penyebabnya sangat beralasan. Bitcoin kerap terlibat dalam skandal dan bermasalah dengan regulasi di beberapa negara, sehingga bisa dipandang sebagai sebuah hal yang masih dipertaruhkan di dunia finansial.
PayPal mengagumi konsep Bitcoin, namun belum menjadikan coin ini sebagai bagian pusat dari bisnisnya. Microsoft dan Dell adalah contoh pemain besar di dunia Bitcoin, namun hingga adopsi besar-besaran terjadi di kalangan merchant atau dipaksa untuk terjadi oleh suatu dorongan ekonomi yang begitu besar, Bitcoin akan tetap dianggap orang asing, bukan sebagai suatu bentuk taruhan terbaik.

4. Mata uang kertas semakin tidak digunakan dan akan tergantikan dengan pembayaran digital

Berbagai negara di seluruh dunia sudah mulai mengikuti aliran mainstream yang semakin menggunakan sistem pembayaran digital dan semakin menjauh dari mata uang kertas berkat adanya larangan-larangan halus seperti di artikel ini. Mereka mungkin melakukannya untuk mengontrol semua transaksi ekonomi dan juga untuk mencatat dan mengaplikasikan pajak pada setiap transaksi di masa depan, namun para konsumen secara perlahan akan semakin menyadari bahwa Bitcoin bisa menjadi pilihan mata uang digital yang terbaik untuk mereka.
Bitcoin memang belum menyebar luas dan saat ini memang masih mengembangkan berbagai macam aplikasi dan protokol baru untuk digunakan di masa depan, sehingga potensi yang belum muncul masih sangat besar. Kita baru menggosok permukaannya saja dan belum menunjukkan apa yang benar-benar bisa dilakukan Bitcoin ke dunia luar. Saat ini harga Bitcoin bergerak hampir mencapai angka 670 dolar AS per Bitcoin, atau setidaknya di masa depan akan menembus angka itu. Padahal lima tahun lalu, harga Bitcoin hanya 0,30 dolar AS saja.

5. Cadangan Mata Uang Global (The Global Reserve Currency) semakin kehilangan nilainya, sedangkan nilai Bitcoin semakin bertambah

Sementara dolar AS semakin bertambah tingkat inflasinya, dimana jumlah suplainya meningkat dan nilainya semakin berkurang tiap tahunnya, permintaan dunia global terhadap mata uang ini semakin menyusut, dan harga Bitcoin akan semakin mahal untuk dibeli dengan harga dollar yang semakin melemah. China bahkan kini sudah mulai mencari cadangan mata uang global yang baru.
Saat dolar AS kehilangan nilai sebesar 5-10% per tahunnya, tidak seperti yang dikatakan oleh pemerintah bahwa dolar AS hanya kehilangan nilai sebesar 1-2% per tahun, nilai Bitcoin terhadap dollar akan semakin meningkat. Dan ketika, bukan bila, dolar AS kehilangan statusnya sebagai “Global Reserve Currency”, orang-orang akan membanjiri pasar Bitcoin untuk mendapatkan coin ini.
Berhubung Bitcoin tidak terikat oleh negara atau paradigma ekonomi apapun yang dijalankan oleh sistem perbankan, Bitcoin bisa berdiri manis di pinggiran sambil melihat nilainya naik, seperti halnya Emas dan Perak, sementara sistem finansial yang kita kenal secara turun-temurun ini semakin hancur seiring berjalannya waktu. Tidak dapat dipungkiri bahwa ‘Emas Digital’ ini sudah menghasilkan profit yang sangat besar kepada para pemilik Bitcoin dalam enam-tujuh tahun terakhir ini.
Saya tidak akan memikirkan dan khawatir apakah harga Bitcoin akan naik atau tidak. Semakin banyak Bitcoin dibahas di media-media mainstream, semakin banyak juga yang memuji peningkatan nilai Bitcoin. Mungkin sebagian dari mereka bahkan berbicara dari pengalaman pribadi?
Pertanyaan yang sesungguhnya, apakah akan muncul pendapat yang sama di benak Anda? Mungkin tidak, bila Anda tidak mencari tahu dari sekarang. Semoga artikel ini membantu.
Artikel diambil dan diterjemahkan dari “5 Reasons Why Bitcoin Value Must Increase in Future” karya Evander Smart yang bisa Anda akses disini: https://cointelegraph.com/news/5-reasons-why-bitcoin-value-must-increase-in-future

Tuesday, May 30, 2017

Daftar Alat Mesin Tambang Bitcoin

Daftar Alat Penghasil Uang Virtual Bitcoin Yang Bisa anda Miliki

. Mari kita bahas Alat - Alat penghasil Uang Virtual Bitcoin. Yah.. Mungkin sobat pernah mendengar yang namanya alat Tambang Bitcoin / Bitcoin Miner. Ini merupakan suatu alat yang dikhususkan untuk para pemburu bitcoin. Hehe... Bukan berarti yang masih pemula Tidak dapat menggunakanya. Tapi memang alat ini dikhususkan bagi mereka yang sudah lebih jauh mengenal bitcoin.




Bagi para pemburu bitcoin pasti bertanya - tanya, apa benar bitcoin itu bisa dihasilkan atau diciptakan, Yah memang itu sedikit mustahil bagi sebaigian orang. Karena memang bitcoin tidak seperti mata uang Konvensional yang dalam proses pembuatanya tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang atau perusahaan, namun karena bitcoin itu virtual maka dapat di ciptakan dengan alat atau teknologi computerisasi. Kalau dalam istilah kerennya si menambang Bitcoin.

Kalau menurut pendapat saya pribadi mencari bitcoin dengan mengginakan alatu ntuk saat ini tidak di sarankan, karena memang membutuhkan biaya perawatan yang cukup banyak.
Nah, untuk sekedar pengetahuan sobat saya akan paparkan beberapa alat canggih untuk menghasilkan Bitcoin.

CPU Mining
Menambang Bitcoin dengan CPU cukup mudah, karena hanya membutuhkan sebuah perangkat komputer yang bisa terhubung dengan jaringan pertambangan bitcoin. Jaringan pertambangan Bitcoin ini, biasa disebut dengan mining pool.
Faktor tingkat kesulitan dalam proses mining bitcoin semakin tinggi, membuat para penambang bitcoin banyak yang meninggalkan perangkat CPU ini. Hal tersebut karena hasil Bitcoin yang didapatkan tidak sebanding dengan pengeluaran untuk biaya listrik dan koneksi internet.

GPU Mining
GPU (Graphical Processing Unit), biasa dikenal dengan kartu grafis. GPU, dapat digunakan untuk menambang Bitcoin. Jika dibandingkan dengan CPU, menambang dengan menggunakan GPU masih lebih baik ketimbang CPU.
GPU atau kartu grafis, adalah bagian dari sistem rendering video pada sebuah komputer. Garis besarnya, GPU, mempunyai fungsi-fungsi khusus yang tidak dilakukan oleh CPU, perbedaan inilah yang membuat mengapa GPU lebih menguntungkan untuk menambang Bitcoin ketimbang CPU.

FPGA Mining
Perangkat ini adalah sebuah hardware menambang bitcoin yang di cipatkan oleh perusahaan butterfly labs “ztex jerman”. Perangkat ini menggunakan teknologi chip dengan harga $1 – $2,5 per Mhs.

ASIC Mining
Perangkat menambang ASIC, berbasis algoritma SHA-256/GHS. Perangkat ini banyak digunakan oleh perusahaan cloud mining Bitcoin. Kemampuan menambang Bitcoinnya tentu sebanding dengan harganya yang bisa dibilang cukup mahal. Namun, menggunakan hardware ini, akan bisa mengoptimalkan hasil dalam menambang Bitcoin.

Scrypt Mining
Scryp mining ini menggunakan algoritma yang pada dasarnya lebih simpel dibandingkan dengan algoritma SHA-256. Disamping itu, rata-rata hash yang dihasilkan adalah dalam ukuran kilohashes per detik (kh/s), dan Megahashes per detik (MH/s). Harware yang dipakai untuk bisa menggunakan scrypt mining ini tidak harus dengan menggunakan ASIC atau hardware khusus lainnya.

Hanya dengan menggunakan CPU juga bisa dilakukan penambangan Scrypt mining. Scrypt mining ini lebih banyak dipergunakan di cryptocurrency baru seperti altcoins. Berkembang sekarang, tentang adanya varian baru Bitcoin yang disebut dengan Bitcoin Scrypt, yakni Bitcoin yang dihasilkan dengan pertambangan Bitcoin menggunakan Scrypt. 

1. USB Redfurry Miner


Kecepatan: 2 - 2.8 Ghs
Perkiraan pendapatan BTC / 24 jam: 0.00004584
Perkiraan Daya: Sama seperti Usb pada Umumnya
Koneksi: Internet Komputer
Perkiraan Harga: Rp. 500.000 ( Harga dapat berubah kapan saja)

2 Acis Miner Block  Erupter Cube


Kecepatan: 30 - 38 Ghs
Perkiraan pendapatan BTC / 24 jam: 0.00069673
Perkiraan Daya: 200 - 280 Watt
Koneksi: Ethernet /Lan ( maining dengan Komputer)
Perkiraan Harga: Rp 1.000.000

3. ANT Miner ACIS 180 Ghs

Daftar Alat Penghasil Uang Virtual Bitcoin Yang Bisa anda Miliki

Kecepatan: 180 - 200 Ghs
Perkiraan Pendapatan BTC / 24 jam: 0.00330032
Perkiraan Daya: 320 Watt
Koneksi: Ethernet / Lan / Wifi / Standalone ( Maining tanpa Komputer)
Perkiraan Harga: Rp 5.000.000

4. Avalon Acis Miner 200 Ghs


Kecepatan: 200 - 230 Ghs
Perkiraan Pendapatan BTC / 24 jam: 0.00366702
Perkiraan Daya: 800 Watt
Koneksi: Ethernet / Lan / Standalone ( Maining Tanpa Komputer)
Perkiraan Harga: Rp 5.000.000

5. Antminer S2


Kecepatan: 1000 Ghs
Perkiraan Pendapatan BTC / 24 jam: 0.01833509
Perkiraan Daya: 1000 Watt
Koneksi: Ethernet / Lan / Standalone ( Maining Tanpa Komputer)
Perkiraan Harga: Rp 14.000.000


6. Antminer S3

Kecepatan: 487 Ghs
Perkiraan Pendapatan BTC / 24 jam: 0.00876417
Perkiraan Daya: 360 Watt
Koneksi: Ethernet / Lan / Standalone ( Maining Tanpa Komputer)
Perkiraan Harga: Rp 7.000.000

7. Al Miner 2 TH


Kecepatan: 2000 Ghs
Perkiraan Pendapatan BTC / 24 jam: 0.03667019
Perkiraan Daya: 1800-2000 Watt
Koneksi: Ethernet / Lan / Standalone ( Maining Tanpa Komputer)

Perkiraan Harga: Rp 29.000.000

Nah...  Itulah beberapa alat Tambang Bitcoin untuk Pengetahuan sobat semoga dapat memperoleh Bitcoin lebih maksimal.