Wednesday, August 15, 2018

Ada Apa Dengan Harga Bitcoin?



Sampai ke hari ini, masih ramai lagi yang masih lagi yang tahu Bitcoin hanya sebagai alat untuk menjadi kaya-raya tanpa betul-betul tahu bagaimana. Bahaya betul kalau anda mempunyai ilmu yang sangat cetek tentang apa itu Bitcoin. Ini adalah karena terlalu banyak scammer yang mencari mangsa-mangsa yang pernah dengar tentang Bitcoin tetapi tidak mempunyai ilmu tentangnya.
Biasanya orang membeli Bitcoin sebagai bisnis. Tetapi tidak seperti bisnis dalam Amanah. Bitcoin mempunyai risiko yang tinggi berbanding komoditi lain. Bitcoin yang anda beli pada harga hari ini mungkin akan bernilai dua kali ganda minggu ke depan dan mungkin juga jatuh pada bulan seterusnya.
Hakikatnya, harga Bitcoin dan juga mata uang kripto lain sangat volatile, atau tidak stabil. Mengapa? Untuk memahami lebih mendalam tentang harga naik turun Bitcoin, kita kene melihat sejarah harga Bitcoin dulu.
Dalam post kali ini, penulis akan coba memberi penjelasan tentang harga Bitcoin mulai dari pengeluaran sejumlah Bitcoin yang pertama hingga kini.
Mulai Bitcoin
Tiada siapa sangka bahawa harga Bitcoin akan setinggi pada hari ini ketika Bitcoin pertama dikeluarkan pada tahun 2009. Pada waktu itu, harga Bitcoin adalah amat rendah sekali, hanya $USD 0.001. Tahun-tahun berikutnya juga tidak menampakkan perubahan signifikan kepada harga Bitcoin, dan ianya naik secara perlahan-perlahan.
Pada tahun 2013, Bitcoin mulai mendapat tarikan semasa krisis perbankan di Cyprus. Rakyat negara itu telah dikejar untuk mengeluarkan simpanan mereka daripada bank dan menaruh dalam Bitcoin supaya negara mereka tidak boleh menguasai uang mereka. Disebabkan krisis di Cyprus, harga Bitcoin naik secara mendadak ke $USD200, namun turun kembali ke $60 setelah keadaan di negara itu stabil.
Tidak lama selepas itu, rakyat di China mula membeli Bitcoin dengan begitu banyak sekali. Ini adalah karena keadaan politik negara mereka menyebabkan rakyat negara itu sukar untuk membuat bisnis keluar negara. Permintaan yang sangat tinggi di negara China telah membuatkan harga Bitcoin naik sebanyak 1000 persen.
Keadaan ini tidak kekal lama. Pada Februari 2014, satu serangan DDoS ke atas servis pertukaran terbesar Bitcoin ketika itu, Mt. Gox, telah menyebabkan kerugian sebanyak lebih $USD460 juta. Harga Bitcoin merudum jatuh sebanyak 40 peratus sebelum kembali stabil antara $USD600-700. Sepanjang tahun itu, harga Bitcoin jatuh secara perlahan-perlahan sehinggalah awal tahun 2015.
Tahun 2015-16 merupakan tahun dimana Bitcoin mula kembali sebagai pilihan mata uang alternatif pengguna. Kepercayaan terhadap teknologi blockchain dan sistem Bitcoin mulai menampakkan kenaikan signifikan pada harga Bitcoin.
Pada awal tahun 2017, harga Bitcoin mencapai rekord tertinggi sejak krisis Cyprus dan harganya di pasaran mencapai lebih $USD 1000. Dan kini, sejak Juni yang lalu, harga Bitcoin adalah harga tertinggi dalam sejarah Bitcoin iaitu lebih $USD 2500 dan harganya kekal naik turun dalam kisaran itu.


an image for a post on bitcoin price

Faktor harga Bitcoin
Sejarah Bitcoin sangat berwarna-warni, betul tdk? Dalam setiap harga naik turun Bitcoin, mesti ada cerita disebaliknya. Memanglah ada waktu harga Bitcoin jatuh atau naik tanpa sebab yang masuk akal, tetapi dalam dunia mata uang kripto setiap perubahan harga mesti ada sebabnya. Dan di bawah adalah antara faktor-faktor utama yang mempengaruhi harga Bitcoin:
1. Jumlah Bitcoin dan pemegang Bitcoin
Jumlah Bitcoin terbatas pada 21 juta, dan ia tidak dikeluarkan sekaligus. Sekarang sudah ada sebanyak 16 juta Bitcoin yang dikeluarkan dan lebih 14 juta orang memiliki BTC dalam wallet merekaOleh karena pengeluaran Bitcoin sudah ditetapkan, orang ramai yang berkejar-kejar ingin mendapatkannya, menyebabkan harga Bitcoin naik.
2. Permintaan dan pasokan (demand and supply)
Tidak dapat dimunafikan bahwa ini adalah faktor utama harga Bitcoin naik dan turun. Mengikut teori ekonomi ini, apabila terdapat inelastic supply atau pasokan yang tidak berubah, perubahan permintaan mempengaruhi harga seperti diagramdi bawah.
Senang cerita, semakin dekat jumlah Bitcoin dalam peredaran dengan terbatas yaitu 21 juta, kemungkinan besar waktu itulah kita akan melihat harga Bitcoin naik berlipat kali ganda.


3. Keadaan politik dan ekonomi seluruh dunia
Baru-baru ini berita tentang penerimaan Bitcoin sebagai mata uang alternatif oleh Jepang sedikit sebanyak memberi impak positif di seluruh dunia. Negara-negara lain juga banyak yang telah mula membuat penyelidikan tentang Bitcoin dan teknologi blockchain.
Seperti yang kita tahu, harga Bitcoin menurun apabila larangan jual beli Bitcoin dan pergantungan aktiviti platform pertukaran dibuat oleh negara. Contohnya, negara China, Korea Selatan, India dan sebagainya. Begitu juga sebaliknya. Harga mata uang kripto naik apabila kerajaan Malta, Gibraltar dan Singapura dilihat menyokong pembangunan teknologi Blockchain.
Boleh dikatakan buat waktu ini, reaksi daripada negara memainkan peranan yang sangat besar dalam pasaran mata uang kripto.
4. Berita dan reaksi pembaca
Berita-berita berkaitan Bitcoin tidak kira positif atau negatif merupakan sumber utama bagi pengguna dalam urusan jual beli Bitcoin. Contohnya, berita tentang Mt Gox atau penangkapan Ross Ulbricht telah menyebabkan harga Bitcoin jatuh karena permintaan yang jatuh. Lihat saja kenaikan harga Bitcoin yang mencapai hampir $20,000 ketika berita tentang perdagangan Bitcoin futures contract disebarkan di media sosial.
5. Isu teknikal
Memandangkan Bitcoin dicipta berasaskan open source code, siapa saja boleh melihat kode Bitcoin. Update baru untuk menyelesaikan isu-isu dalam kode tersebut juga mempengaruhi permintaan terhadap Bitcoin. Tambahan pula, serangan-serangan siber yang berjaya ke atas sistem tersebut juga boleh menjatuhkan harga Bitcoin. Contohnya pada agustus 2016, hackers yang menemui kelemahan sekurity di Bitfinex telah menyebabkan harga Bitcoin jatuh.
Kesimpulan
ramalan jangka panjang Bitcoin kelihatan amat positif. Tetapi agak sukar untuk mengharapkan turun naik harga Bitcoin dalam jangka waktu pendek karena faktor-faktor yang telah diceritakan di atas.


Monday, August 6, 2018

Menonton TV Sambil Menambang Bitcoin

Canaan Creative, salah satu perusahaan besar kedua setelah Bitmain, memungkinkan menonton TV sambil menambang Bitcoin. Hal itu karena Canaan beberapa waktu lalu, meluncurkan produk bernama AvalonMiner Inside. Jika anda berfikir chip mining selalu berbentuk perangkat khusus untuk pertambangan saja, maka pendapat itu kini telah terbantahkan. Canaan tersebut menanam chip pertambangan bitcoin ke dalam sebuah TV.
menonton TV sambil menambang Bitcoin
Canaan Creative, salah satu perusahaan besar kedua setelah Bitmain, memungkinkan menonton TV sambil menambang Bitcoin. Hal itu karena Canaan beberapa waktu lalu, meluncurkan produk bernama AvalonMiner Inside. Jika anda berfikir chip mining selalu berbentuk perangkat khusus untuk pertambangan saja, maka pendapat itu kini telah terbantahkan. Canaan tersebut menanam chip pertambangan bitcoin ke dalam sebuah TV.

AvalonMiner Inside tersebut adalah berbentuk Smart TV dengan TV set khusus yang telah ditanam dengan chip ASIC untuk bisa menambang bitcoin. Tidak hanya itu, TV sekaligus perangkat pertambangan itu juga telah support dengan android sehingga memungkinkan dijalankan melalui perangkat mobile.
Ide tentang perangkat pertambangan bitcoin melalui sebuah TV mungkin terkesan cukup “gila”. Namun Canaan nampaknya memang mempunyai sebuah capaian khusus. Canaan berupaya untuk menerobos keterbatasan perkembangan perangkat pertambangan bitcoin ke dalam perangkat elektronik sehari-hari.
Tidak tanggung-tanggung, AvalonMiner Inside ini ditanam dengan chip ASIC A3210 16nm. Chip tersebut mempunyai daya hashing sebesar 2,8 trilyun hash per detik.
Besaran daya hashing pada Chip AvalonMiner tersebut hanya berkisar seperempat saja dari kebanyakan chip produk perangkat mining Canaan lainnya. Chip mining terbesar di produk Canaan saat ini, mampu memproses 11 trilyun hash per detik.
Meski demikian, nampaknya Canaan memang sengaja ingin membuat perangkat pertambangan dengan cara yang lebih praktis. Sekaligus, berupaya untuk menghindari potensi sentralitas penguasaan hashrate jaringan pertambangan bitcoin.
Jika perangkat pertambangan dapat lebih praktis di lakukan di rumah, dengan perangkat elektronik sehari-hari seperti sebuah TV, diharapkan dapat memperluas demokratisasi jaringan bitcoin. Ibaratnya, penghuni rumah dapat “menonton TV sambil menambang Bitcoin”.
Sampai sejauh ini produk AvalonMiner tersebut memang masih belum di luncurkan secara resmi dan bersaing dengan perngkat mining yang ada di pasaran.
Pihak Canaan masih akan menambahkan beberapa fitur tambahan di TV set tersebut, seperti kontrol suara, tampilan profitabilitas bitcoin secara real-time, ataupun fitur lain.
Dikabarkan dari scmp, bahwa chip khusus untuk TV set tersebut diluncurkan setelah Canaan juga mulai menawarkan IPO di Hongkong sejak bulan Mei yang lalu. Dari IPO itu, Canaan berharap dapat mengumpulkan modal sebesar USD 1 miliar.
Canaan pun mendapat komentar dari Xiao Lei, seorang analis bitcoin dari Beijing. Lei mengatakan di South China Morning Post beberapa hari lalu, yang mengatakan seperti sebuah hype. Namun sekaligus akan cukup bagus jika perusahaan tersebut benar-benar bisa menanamkan chip pertambangan itu di merk-merk TV besar yang ada.