Monday, October 29, 2018

60 Persen Warga AS Setuju Cryptocurrency Dalam Kampanye Politik

Salah satu lembaga riset berbasis blockchain di AS, Clovr, dalam hasil risetnya menyebut 60 persen warga AS sepakat cryptocurrency diberlakukan  seperti halnya Fiat dalam kampanye politik. Survei itu dilakukan dengan melibatkan 1.023 responden.

'Hasil survei yang dilakukan oleh Clovr, 60 persen warga AS menyetujui jika cryptocurrency dalam kampanye politik. Cryptocurrency perlu mendapat perlakuan yang sama seperti Fiat, dolar AS. Lembaga survei Clovr tersebut adalah lembaga survei berbasis blcokchain. Survei tersebut dilakukan pada 1.023 responden di Amerika Serikat.
Cryptocurrency dianggap memenuhi syarat untuk dapat digunakan sebagai media donasi kampanye politik. Oleh sebab itu, sebagian responden menyebut cryptocurrency sebaiknya berada dalam aturan yang sama seperti halnya dolar AS.
Angka tertinggi dalam hasil survei itu adalah berasal dari partai Republik. Setidaknya ada 63 persen dari partai republik yang menerima crypto dalam kampanya politik. Sedangkan untuk partai Demokrat sebesar 52 persen, dan independen sebanyak 45 persen.
Sedangkan 73 persen responden yang sudah familiar dengan cryptocurrency, mempercayai bahwa cryptocurrency dalam kampanye politik cukup aman untuk digunakan.
Survei Clovr
Hasil survei Clovr, melibatkan 1.023 responden di Amerika Serikat.
Dalam hasil survei tersebut juga mengungkap bahwa responden yang berasal dari pemilih independen lebih progresif ketimbang dari partai Republik maupun Demokrat. Hal tersebut terutama menilai dari sisi yang berkaitan dengan kebijakan luar negeri, seperti layanan sosial, hingga ranah ekonomi.

Friday, October 26, 2018

Mastercard mulai merambah Transaksi Bitcoin



Mastercard mulai merambah dunia cryptocurrency. Kamis lalu, Mastercard sudah mengajukan paten terkait dengan transaksi bitcoin dan cryptocurrency untuk prosesor pembayaran di platformnya.


Perusahaan besar provider kartu kredit, Mastercard, mengajukan paten transaksi bitcoin pada hari Kamis lalu (25/10/18). Kompetitor utama VISA ini mulai merambah dunia cryptocurrency. Alasannya, Mastercard ingin menerapkan prinsip-prinsip fractional reserve banking untuk dunia kripto.
Pengajuan paten transaksi bitcoin dari Mastercard bernomor 20180308092 sudah masuk di Kantor Paten dan Merek Dagang AS (USPTO). Di dalam dokumen itu, menyebut untuk prosesor pembayaran mata uang blockchain melalui penyimpanan fiat secara bersamaan.
Paten Mastercard menerapkan metode khusus dalam pengelolaan cadangan mata uang kripto. Dengan metode yang mempertemukan antara mata uang kripto dengan Fiat, diharapkan bisa memudahkan untuk merchant. Keseluruhan fitur antara mata uang kripto dan fiat akan diterapkan di dalam jaringan kartu kredit Mastercard.
Pihak Mastercard menuliskan dalam dokumennya, bahwa latar belakangnya didasari karena kebutuhan meningkatkan kebutuhan ruang penyimpanan dan pemprosesan transaksi dengan menggunakan mata uang berbasis blockchain. Mata uang fiat sengaja di desain untuk dapat melindungi informasi penting konsumen dan merchant. ­
Mastercard menilai bahwa sistem pembayaran saat ini harus mampu untuk melakukan kalkulasi yang cukup rumit, termasuk juga untuk penilaian aspek resiko, dan juga algoritma pendeteksi penipuan yang sangat cepat.
Pemanfaatan teknologi untuk diterapkan di jaringan pembayaran tradisional dianggap dapat memberikan manfaat besar bagi konsumen maupun pedagang. Sifat dan karakter blockchain yang terdesentralisasi dapat menjaga keamanan informasi akun pengguna. Asumsinya, hal itu akan menjadi sebuah pertahanan yang kuat atas tindak penipuan dan pencurian.
Mastercard jelas bisa melihat besarnya peluang yang ada di depan mata. Mastercard melihat ada banyak keuntungan yang bisa diambil ketika memutuskan untuk mencampur teknologi konvensional dengan cryptocurrency.
Pada dasarnya, sistem yang coba diusung oleh Mastercard terkesan hanya bersifat sebagai sebuah varian web wallet saja, dan menggabungkan akun cryptocurrency dengan akun mata uang fiat. Meski demikian, secara keseluruhan prosesor pembayaran ini akan mencakup juga seluruh produk dan jaringan pembayaran yang ada di Mastercard. Di dalam patennya itu, Mastercard lebih mengarah pada paten jaringan kartu kredit cryptocurrency.
“Transaksi yang dapat dilakukan melalui jaringan pembayaran mungkin termasuk untuk pembelian produk dan layanan, pembelian melalui kartu kredit, transaksi debit, transfer atau penarikan dana, dan lainnya. Jaringan pembayaran ini dapat dikonfigurasikan untuk dapat bertransaksi menggunakan pengganti mata uang tunai, seperti payment card, letter of credit, cek, dan lain-lain.”
Di satu sisi, upaya yang dilakukan oleh Mastercard mungkin akan dapat membantu ekosistem bitcoin menjadi lebih baik. Terutama menyangkut bitcoin saat ini membutuhkan waktu 10 menit dalam memproses transaksi untuk bisa dikonfirmasi di dalam jaringan. Interaksi antara mata uang kripto dan Fiat, mungkin bisa membantu lebih jauh dalam hitungan detik.

Monday, October 22, 2018

Cara Menerima dan Mengirim Voucher di indodax.com

VANDO EXCHANGER
TERIMA JUAL - BELI VOUCHER
HUBUNGI WA: 085641782225



barangkali ada dari kalian yang pernah deposit di situs jual beli bitcoin dan altcoin terbesar di indonesia yaitu bitcoin.co.id dan pernah menunggu deposit yang mungkin 1 – 2 jam lamanya saat jam padat. yes. itu wajar karena bertambahnya member bitcoin dan proses transfer ke bank berbeda memang memakan sedikit waktu. dan kadang hanya di proses pada saat jam kerja.
nah tapi ada nih solusinya dengan membeli voucher indodax kalian tinggal masukan vouchernya ke akun kalian dan saldo langsung terisi tanpa harus mengunggu , 5 detik sudah masuk saldonya. 



Cara Mengirim dan menerima voucher di bitcoin indonesia. indodax.com



Menerima Voucher 
jika anda misalkan membeli voucher saldo dari teman anda. nanti anda akan mendapatkan sebuah code voucher. contohnya seperti ini :  BTC-IDR-ABCDEFGH-IJKLMNOP-QRSTUVWX-YZ123456-7890ABCD
cara memasukanya . kalian tinggal copy code tersebut lalu masukan ke form kode vouchernya lalu klik cairkan voucher. jika kode vouchernya benar dan belum pernah dicairkan maka saldo anda akan langsung masuk ke akun anda.

Mengirim Voucher :
jika anda sudah punya banyak saldo di akun anda. baik itu dari hasil trading bitcoin atau mining bitcoin dll. kalian bisa menjualnya ke teman anda melalui voucher. keuntunganya adalah. anda tidak terkena fee penarikan dari indodax sebesar 1% atau min 25rb.
caranya :
masuk ke menu : Buat Voucher Baru

masukan nominal voucher yang kalian inginkan. nominalnya bebas, dan yang pasti saldo anda mencukupi ya.
email penerima boleh kalian kosongkan.
lalu masukan pin google authenticator anda. atau sms verifikasi jika kalian tidak menggunakan google authenticator.
nah setelah itu. akan ada email konfirmasi ke email anda yang terdaftar, jangan lupa konfirmasi. dan selesai. kode voucher anda selesai dibuat. anda akan mendapatkan sebuah kode voucher contohnya seperti ini :  BTC-IDR-ABCDEFGH-IJKLMNOP-QRSTUVWX-YZ123456-7890ABCD yang bisa kalian jual ke teman atau member di grup anda.
semoga bisa membantu untuk newbie. terima kasih.

Wednesday, October 17, 2018

Adopsi Mata Uang Kripto Di Indonesia Tertinggi Kedua

Adopsi Mata Uang Kripto Di Indonesia Tertinggi Kedua


Adopsi mata uang kripto atau cryptocurrency di Indonesia menduduki peringkat kedua tertinggi setelah Afrika. Informasi tersebut berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh TNS bekerjasama dengan Luno.
Adopsi Mata Uang Kripto Di Indonesia Tertinggi Kedua
Berdasarkan hasil survey TNS yang dilakukan pada bulan Juni  lalu, menyebut bahwa 63 persen penduduk di Indonesia sudah mengenal tentang mata uang kripto, utamanya Bitcoin. Survey TNS tersebut dilakukan dengan bekerjasama dengan salah satu bursa kripto Luno.
Temuan survey TNS tersebut menyatakan bahwa kesadaran penduduk tentang kehadiran mata uang kripto sudah cukup tinggi. Jumlahnya bahkan mengalahkan beberapa negara lain seperti Malaysia, Perancis, Italia, dan juga Romania.
Dikabarkan dari Metrotvnews.com, menempati peringkat tertinggi berdasarkan survey itu adalah Afrika yang mencapai hingga 70 persen. Dalam sebuah event di Jakarta Selasa kemarin (16/10/18), Manager Country Luno Indonesia, Kanta Nantia mengatakan:
“Hasilnya memuaskan bagi kami. Indonesia meraih 63 persen, sementara paling tinggi adalah South Africa sebesar 70 persen”.
Bitcoin adalah salah satu cryptocurrency paling populer, paling banyak dimiliki orang Indonesia. Ada sekitar 83 persen dari responden yang menyatakan sudah memiliki Bitcoin. Alasan utamanya adalah karena Bitcoin sudah dianggap sebagai salah satu produk investasi yang aman.
Sedangkan 61 persen dari responden menyebut kriptokurensi adalah investasi yang menguntungkan. Selain sebagai sebuah produk investasi, mata uang kripto juga digunakan untuk menabung maupun transfer uang.
Seribu responden asal Indonesia yang disurvey menyatakan telah mengenal cryptocurrency, 69 persen dari kalangan dewasa muda berusia 25-34 tahun. Dilanjutkan dengan 62 persen dari usia 35-44 tahun, dan 58 persen, dan juga pemuda di usia 18-24 tahun.
Hasil survey lain yang pernah disampaikan oleh International Decentralized Association of Cryptocurrency and Blockchain (IDACB), menyebut kota Jakarta menjadi salah satu kota dengan adopsi kripto tertinggi di dunia.

Sunday, October 14, 2018

Kematangan Pasar Bitcoin Sama Seperti Saham, Minyak Atau Obligasi

Bitcoin sudah cukup matang, seperti halnya pasar saham, minyak ataupun obligasi.
Kematangan Pasar Bitcoin
Hasil penelitian baru yang diterbitkan di salah satu jurnal ilmiah terkenal menunjukkan bahwa kematangan pasar bitcoin saat ini telah setara seperti halnya pasar saham, minyak, dolar, maupun obligasi.
Riset tersebut dilakukan oleh Stanisław Drożdż, Robert Gȩbarowski, Ludovico Minati, Paweł Oświȩcimka, dan juga Marcin Wa̧torek. Hasil penelitiannya kemudian dipublikasikan di jurnal Chaos: An Interdisciplinary Journal of Nonlinear Science. Di terbitkan pada 20 Juni lalu dengan judul “Bitcoin market route to maturity? Evidence from return fluctuations, temporal correlations and multiscaling effects”.
Berdasarkan dari hasil riset tersebut, menunjukkan bahwa investasi di dalam bitcoin, maupun beberapa varian kripto populer lain dianggap dapat diandalkan daripada yang diperkirakan sebelumnya. Para penulis di riset tersebut melihat kecenderungan harga Bitcoin antara tahun 2012 hingga bulan April 2018.
Setelah melakukan analisis grafik harga Bitcoin, awalnya para penulis tidak menemukan hal yang krusial selain volatilitas harga. Namun penulis menyadari bahwa ada kecerobohan saat melakukan analisa. Hal tersebut terkait dengan dua tahun periode yang dianalisis.
Salah satu hal yang paling menentukan kesalahan itu adalah karena periode itu dianggap sebagai sebuah pasar baru yang membentuk dirinya sendiri. Hingga kemudian para penulis di penelitian itu menyadari bahwa Bitcoin mengikuti tren pasar yang sama seperti halnya mata uang fisik (fiat).
Penulis kemudian menemukan bahwa tingkat return akan berfluktuasi berdasarkan “cubic law”. Terkait dengan hal ini, cubic law mengacu pada metode penilaian kematangan pasar (maturity market).
Hasil yang diperoleh, “kematangan pasar bitcoin sangat jelas terlihat dalam enam bulan terakhir”, tegas para penulis. Kematangan pasar bitcoin ini, sama seperti yang ada pada pasar pada umumnya, seperti pada bursa saham, dolar, minyak, atau juga obligasi.

Saturday, October 13, 2018

Bagaimana Peran Bitcoin di Ukraina

Bitcoin punya banyak peran di Ukraina, terutama bagaimana membantu masyarakat bertahan di situasi-situasi pelik saat berbagai kondisi yang tidak kondusif terjadi.
Bagaimana Peran Bitcoin di Ukraina
Sejarah Ukraina dimulai sejak abad ke-9 ketika kaum Varangians mendirikan sebuah negara yang disebut KievanRus atau Kievan Rus. Negara itu kemudian berubah menjadi salah satu negara terkuat di abad pertengahan. Namun akhirnya bubar di abad 12 karena masalah disintegerasi.
Dilanjutkan di abad 14, wilayah Ukraina sudah dikuasai oleh Golden Horde dari orang-orang Mongol, Grand Duchy of Lithuania, dan juga Kerajaan Polandia. Ketika pecah perang besar di Timur (Great Norhern War disekitar 1700-1721, wilayah Ukraina dibagi menjadi beberapa wilayah.
Kekaisaran Tsar Rusia berhasil mengalahkan dominasi kekaisaran Swedia dan menguasai wilayah yang paling luas. Sisa wilayah lainnya berada dibawah otoritas Austro-Hungaria.
Di tahun 1917 – 1921, terjadi pemberontakan besar. Pemberontakan tersebut dilakukan untuk memerdekakan Ukraina hingga meletus Perang Dunia Kedua dan Perang Sipil Rusia. Pada tahun 1922, Ukraina mengalami perubahan besar. Tepatnya pada 30 Desember 1922, Republik Uni Soviet menjadi pencetus terbentuknya Negara Uni Soviet.
Namun 46 tahun setelah itu, Uni Soviet runtuh, Ukraina kembali berdiri seperti yang saat ini. Salah satu peritiwa yang paling bersejarah saat itu adalah penyerahan kota Kiev. Penyerahan kota tersebut terjadi di tahun 1754. Ketika Hetman Bohdan Khmelnytsky menyerahkan kota Kyiv (saat ini menjadi ibu kota Ukraina – Kiev) kepada Rusia. Peristiwa itu dianggap peristiwa yang paling dibenci masyarakat Ukraina.
Setelah Ukraina merdeka pasca bubarnya Uni Soviet di tahun 1991, Ukraina mengalami resesi hingga selama 8 tahun. Namun perlahan perekonomian Ukraina mengalami pertumbuhan. Kondisi mulai berkecamuk kembali karena implikasi penundaan implementasi dengan Uni Eropa melalui Viktor Yanukovich. Akibatnya, ada arus demonstrasi massal yang disebut dengan “Euromaidan”.
Demonstrasi besar pada 22 Februari 2014 itu berhasil melengserkan Yanukovych. Namun kerusuhan berkembang di sejumlah wilayah besar Timur dan Selatan Ukraina. Pada 18 Maret 2014, Rusia mulai invasi ke Krimea. Hingga berlanjut terjadi kerusuhan di Donetsk dan Luthansk.
Perang pun pecah antara pemerintah Ukraina dengan pemberontak pro-rusia. Akibatnya, krisis pun cukup banyak berdampak secara negatif akibat kondisi tersebut. Kota Kiev yang cukup bersejarah saat ini masih dalam kondisi rusak ringan. Namun di kota Kiev inilah yang belakangan menjadi kota yang paling bersejarah juga untuk iklim Kripto di Ukraina.

Peran Bitcoin Di Ukraina

Sebuah artikel yang ditulis oleh Linda Kinstler di Bloomberg (10/10/18) beberapa hari lalu cukup apik membuat narasi bagaimana peran Bitcoin di Ukraina. Akibat krisis yang kerap terjadi karena situasi yang banyak tidak kondusif membuat mata uang Hryvnia (mata uang Ukraina) jatuh mendalam di awal tahun 2015.
Sejak gelombang demonstasi masal Euromaidan mulai berkecamuk di tahun 2014, salah satu anggota parlemen muda di Ukraina, Oleksii Mushak telah banyak berkecimpung di dunia kripto. Mushak bahkan memiliki perangkat pertambangan bitcoin.
Ia menggunakan hasil dari pertambangan bitcoin itu untuk membeli makanan, baju besi untuk melindungi diri dari pasukan Yanukovych. Ia juga membuat penggalangan dana untuk gerakan demonstrasi Euromaidan tersebut.
Pada saat itu, Bitcoin adalah satu-satunya penyelamat transaksi. Terutama untuk kaum separatis di gerakan tersebut. Bank-bank yang ada di Ukraina terhambat untuk memproses transaksi keuangan. Bitcoin menjadi satu-satuanya yang paling memungkinkan untuk terus dapat melakukan transaksi.
Oleksii Mushak pun menjadi anggota parlemen pertama yang memperkenalkan dan mendeklarasikan aset cryptocurrency bitcoin dan yang lainnya. Sejak saat itu Mushak juga telah menggagas aturan tentang cryptocurrency di Ukraina. Salah satunya adalah penarikan pajak penghasilan sebesar 5% untuk aset kripto.
Setelah Uni Soviet runtuh, ada perubahan besar ekonomi yang terjadi. Para pebisnis juga banyak mencoba untuk melindungi aset kekayaannya dan mencoba peruntungan dengan berinvestasi real estate di Eropa. Namun garis besarnya, telah banyak menyimpan uang di rekening luar negeri.
Oligarki terjadi, karena sumber daya Ukraina hanya dikuasai oleh sekelompok kecil penguasa saja. Perekonomian menjadi hancur, seperti yang iungkap oleh Michael Chobanian, salah seorang dari komunita kripto di Kiev. Ia menyebut bahwa para penguasa tersebut memastikan agar uang mereka tidak mengalir ke orang Ukraina.
Michael Chobanian menyebut iklim cryptocurrency masih lebih baik ketimbang di awal tahun 1990an. Karena peristiwa di awal tahun 1990an tersebut lebih berbahaya dan anarkis. Ia mengatakan:
“Kami berada di lima besar dalam hal Korupsi. Kami sedang berperang. Perekonomian hancur. Jadi pada dasarnya apa yang ingin saya katakan adalah kita sama sekali tidak rugi”.
Artem Afian, salah satu firma hukum di Kiev menyebut ruang-ruang bisnis di awal tahun 1990an dianggap telah rusak.
Perusahaan-perusahaan Silicon Valley kemudian memanfaatkan dengan membuka kantor di Kiev. Mereka memanfaatkan harga sewa kantor yang murah, begitupun juga dengan tenaga kerja yang murah dan melimpah.
Setidaknya terdapat 100.000 lebih insinyur Ukraina yang telah bekerja di perusahaan Silicon Valley. Ribuan tenaga kerja lainnya sebagai tenaga kerja lepas. Sejumlah perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan yang terkait dengan mata uang kripto.
Sejak akhir bulan September, kota Kiev pun diibaratkan seperti memiliki penghuni baru yang kental dengan adopsi kripto. Rata-rata gaji bulanan di Ukraina adalah sekitar USD 300 atau sekitar 4,5 juta rupiah di kurs saat ini.
Namun perdagangan kripto di Ukraina mencapai USD 1,9 juta per hari. Sudah ada begitu banyak varian kripto lain yang telah dikenal di Ukraina. Dituliskan juga di artikel tersebut, bahwa seorang walikota di Ukraina bahkan terlibat untuk membeli Cardano.
Salah satu pusat pasar hasil pertanian di Ukraina, Besarabsky Market, sudah menerima pembayaran dengan bitcoin maupun beberapa varian kripto lain. Pasar Besarabsky tersebut adalah pasar hasil pertanian yang terletak di pusat kota Kiev.
Pihak pengelola pasar terseebut memutuskan untuk menerima pembayaran dengan Bitcoin dan sejumlah kripto lain seperti BCash, BitcoinGold, EOS, Nano, Dash, Litecoin, Ethereum, Waves, Neo, maupun NEM. Keputusan itu telah dimulai sejak bulan Agustus lalu.
Alasannya tidak lain untuk lebih mempopulerkan cryptocurrency sebagai alat pembayaran. Pegiat kripto di Ukraina juga telah banyak yang memiliki sejumlah produk-produk mewah, seperti mobil Porsche, Lamborghini, maupun Bentleys.

Bali Fintech Agenda Bahas Cryptocurrency BITCOIN

Di hadiri oleh Presiden Indonesia, Gubernur Bank Indonesia, Mr Perry, World Bank Group Jim Yong Kim, IMF Christine Lagarde, Bank of England, dan juga Bank Sentral Afrika

Bali Fintech Agenda Bahas Cryptocurrency

Dalam event Bali Fintech Agenda yang digelar pada Rabu lalu (10/10/18), cukup banyak menyinggung tentang cryptocrrency, termasuk juga Bitcoin dan teknologi distributed ledger (DLT), atau yang kerap disebut dengan blockchain. Event tersebut dibuka oleh Presiden Jokowi bersama Gubernur Bank Indonesia.
Sementara di diskusi panel yang dipandu Geoff Cutmore dari CNBC itu menghadirkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Christine Lagarde, presiden World Bank Group Dr. Jim Yong Kim, Gubernur Bank of England Mark Carney, dan Lesetja Kutingo dari Bank Sentral Afrika.
Pada seminar tersebut mengawali diskusi panel dengan membicarakan topik kondisi ekonomi global dan isu-isu yang dihadapi termasuk tentang perang dagang yang terjadi. Selain itu mulai membahas tentang tantangan terbesarnya terkait dengan disrupsi teknologi dalam dunia keuangan dan finansial.
Tidak lain yang paling mendapat sorotan utama adalah bagaimana teknologi cryptocurrency yang diawali era Bitcoin telah banyak mempengaruhi sektor finansial.
Presiden World Bank Group, Dr. Jim Yong Kim membuka pernyataannya dengan mengatakan bahwa teknologi distributed ledger (DLT) mempunyai “potensi yang cukup besar”. Kim mengatakan bahwa bank konvensional harus mengikuti perkembangan teknologi inovatif tersebut.

Blockchain & Distributed Ledger Technology (DLT)

“Ada inovasi dalam dunia teknologi yang dapat membantu melompati generasi dengan praktek-praktek buruk, generasi mendatang akan menggantikan dan mampu mengurangi korupsi”.
Menyoroti tentang potensi besar teknologi cryptocurrency itu, Kim menerangkan bagaimana teknologi blockchain dapat berperan untuk menguragi biaya dan lebih efektif.
“Kita semua tahu bahwa kita sedang berbicara tentang cryptocurrency. Tetapi kami pikir DLT memiliki potensi besar, dan kami juga menerbitkan obligasi berbasis blockchain di bulan Agustus yang telah kami ciptakan untuk mengalokasikan, transfer, dan mengelola seluruh obligasi dengan blockchain”.
Sementara itu, dalam pandangan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, menegaskan dua prioritas utama. Dua hal tersebut adalah memastikan bahwa peran fintech tersebut dapat menyertakan sebanyak mungkin peran dunia keuangan, dan kedua tidak mengganggu stabilitas keuangan.
Kim kembali meyakinkan bahwa teknologi blockchain cukup penting. Tidak ada keraguan bagi para pemimpin untuk diintegerasikan melalui peran fintech dalam pasar keuangan tradisional.

Sementara menurut Mark Carney, Fintech banyak membantu inklusi keuangan untuk lebih berkompetisi, baik untuk skala micro, medium hingga enterprise. Sistem finansial dapat terbantukan dengan teknologi dan fintech. Inovasi dari cryptocurrency melalui DLT benar-benar telah terjadi.
Terkait dengan hal tersebut, Menurut Mark pihaknya bekerjasama dengan FCA telah merancang framework untuk menjembatani melalui regulasi. Sebagai pemangku kebijakan, memang sudah berkewajiban untuk mendorong ekosistem untuk ranah inovasi itu bisa terus berkembang.
“setelah agenda ini selesai, saya harap dapat langsung ditindaklanjuti apa yang bisa kita lakukan sebagai pihak pamangku kebijakan dalam membantu menciptakan ekosistem untuk inovasi-inovasi tersebut”.

Sikap Indonesia

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menerangkan bahwa inovasi telah merubah kehidupan sehari-hari untuk ratusan juta orang di seluruh dunia. Masuknya gelombang besar inovasi membuat kita harus terlebih dahulu menyediakan pelabuhan yang aman.
“Penetrasi internet 25 tahun lalu sudah ratusan kali lebih cepat dan lebih besar. Sudah menciptakan aplikasi dan lebih cepat tersebar”.
Selain itu, menurut Jokowi, regulasi yang tertutup bukanlah kebijakan yang diinginkan. Keterbukaan justru merupakan sebuah standar global untuk di Indonesia. Pelabuhan yang aman tadi bukanlah hanya untuk kebijakan saja, namun kebijakan yang realistis bisa dilakukan di Indonesia.
Sri Mulyani dalam kesempatan tersebut menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo, bahwa saat ini dunia sedang menghadapi tantang cepatnya arus teknologi, terutama di sektor keuangan. Sementara hal yang dilakukan pertama adalah memastikan perubahan besar arus itu tidak mengganggu sosial ekonomi.
Menurutnya, kerangka kerja yang dijalankan di Indonesia adalah untuk mampu mempersiapkan dan lebih optimis melihat perubahan besar arus teknologi. Indonesia tidak melihat perkembangan teknologi itu sebagai sebuah ancaman, melainkan kesempatan untuk bergerak maju.
“Sentuhan ringan yang disebut oleh Presiden Jokowi untuk memastikan dan menjaga atau melindungi konsumen sehingga tidak membahayakan stabilitas.”
Menurut Sri Mulyani, Indonesia selama ini juga telah banyak menerima calon investor, seperti Google, Amazon, Alibaba, dan yang lain. Namun menurutnya ada ketidakjelasan untuk institusi keuangan dengan sistem pembayaran. Hal itu karena teknologi yang menjadi basis permukaannya, menjadi tidak jelas karena banyak mencakup di sektor riil.
Sri Mulyani juga menanyakan regulasi apa yang perlu disiapkan, termasuk tentang framework untuk perpajakan dan perlindungan data konsumen. Semua regulasi tersebut juga harus mampu penuh secara formal.

FAKTOR YG MENYEBABKAN HARGA BITCOIN NAIK DAN TURUN DENGAN CEPAT.





FAKTOR YG MENYEBABKAN HARGA BITCOIN NAIK DAN TURUN DENGAN CEPAT.

Harga Bitcoin yang cepat naik dan turun dengan cepat telah menjadi satu tanda tanya. Pada tahun pertama dianya dikeluarkan yaitu pada 2009, Bitcoin telah bermula dengan tiada nilainya hin
gga telah berlaku transaksi pertamanya dimana sebiji pizza telah dibayar dgn sejumlah 10.000 btc. Pada tahun 2013, Bitcoin telah mulai mendapat perhatian di mana ketika itu krisis perbankan di Crypus telah berlaku.
Rakyat di negara itu berbondong2 untuk mengeluarkan simpanan yang mereka ada untuk membuat menaruhnya di Bitcoin 
Jadi apakah yang menyebabkan Bitcoin ini naik gila-gila sampai mencapai angka $20,000 US Dolar pada Desember 2017? Dan kenapa pula dianya jatuh ke angka $7,700 US Dolar dari $10,000 US Dolar dalam waktu sehari pada 2 Februari 2018?
Mari kita tengok faktor apakah yang telah menyumbang kepada kenaikan dan penurunan Bitcoin ini?
#1. Jumlah Bitcoin Yang terbatas
Jumlah Bitcoin yang dikeluarkan adalah sangat terbatas. Ia hanya berjumlah 21 juta dan pengeluarannya juga tidak secara sekaligus. Pada ketika Bitcoin berjaya ditambang sebanyak lebih 16 juta, lebih dari 14 juta orang telah berjaya memiliki BTC.
Disebabkan oleh pengeluaran Bitcoin yang terbatas dan ianya pula mendapat permintaan yang tinggi daripada orang ramai, ia seolah-olah menjadi Limited Edition. orang mau walaupun ‘sedikit’ Bitcoin.
#2. Permintaan dan pasokan
Faktor ini merupakan faktor utama yang menyumbang kepada kenaikan serta penurunan harga Bitcoin. Jika anda lihat kepada teori ekonomi, apabila berlaku permintaan yang tinggi terhadap sesuatu; secara otomatis harga akan meningkat naik.
Dan apabila barang tersebut tidak lagi laku di kaca mata orang ramai, maka ramai pula penjual melebihi pembeli – ada yang sanggup jual walaupun terpaksa menampung kerugian yang besar.
#3. Keadaan Politik dan Ekonomi Seluruh Dunia
Berita berkenaan Bitcoin telah mendapat liputan hebat dan meluas di seluruh dunia. Pada awalnya, berita penerimaan Bitcoin sebagai mata uang alternatif bagi negara Jepang telah memberikan satu impact yang sangat positif di seluruh pelosok dunia.
Tetapi sebaliknya yang berlaku apabila China dan Korea Selatan mula menyekat perdagangan Bitcoin di negara mereka, maka invrstasi daripada kedua-dua negara tersebut terpaksalah melepaskan pegangan mereka sebelum terlambat.
#4. Berita dan Reaksi
Bitcoin bergantung sepenuhnya kepada kepercayaan pengguna. Ia langsung tidak tergantung kepada apa-apa aset fiskal. Jika kepercayaan orang ramai meningkat, maka naiklah nilainya, dan begitulah sebaliknya.
berita berkaitan Bitcoin sama ada positif ataupun negatif turut mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin. Ada cerita peminat Bitcoin yang sanggup menjual segala harta benda semata-mata untuk mendapatkan Bitcoin apabila ianya sedang meningkat naik, 
Ini semuanya berdasar daripada kenaikan harga yang luar biasa tinggi dan juga kejatuhan harga yang luar biasa tinggi.
Mata uang Digital Hilang US$100 Billion Dalam waktu Sehari pada 2 Februari 2018 yang lalu, yang merupakan titik hitam dalam sejarah mata uang digital.
#5. Isu Teknikal
Bitcoin pernah melalui fasa ‘hard fork’, ‘soft fork’ dan ‘upgrade’. Panjang ceritanya, tetapi isu-isu teknikal ini turut menyumbang kepada ketidaktentuan harga Bitcoin.

#ambiltahupasalbitcoin

#bitcoinituduit

Klo sdh paham history ke depan.. maka anda tak akan melewatkan lagi
Semua ada ilmunya 🙏🏻
*waktunya nambang bitcoin RESMI..real bisnis sejak 2014*


Thursday, October 11, 2018

Jack Ma: Saya Beri Perhatian Khusus Kepada Blockchain & Bitcoin Untuk Mewujudkan Masyarakat Tanpa Tunai



Jack Ma, ketua Alibaba dan konglomerat keuangan Ant Financial, mengatakan dalam ucapan baru-baru ini bahwa beliau memberi perhatian khusus kepada teknologi Bitcoin dan blockchain, dan potensi mewujudkan masyarakat tanpa tunai. Walaupun Ma masih mengkaji nilai asas Bitcoin dan mata uang kripto utama lain, beliau menekankan bahwa teknologi blockchain secara keseluruhannya adalah inovasi yang kuat yang dapat membolehkan wujud masyarakat tanpa tunai sepenuhnya.
“Saya memberi perhatian khusus kepada masyarakat tanpa tunai dan teknologi blockchain. Tugas Alibaba akan memindahkan dunia kepada masyarakat tanpa tunai. Masyarakat akan menjadi sama rata, inklusif untuk mendapatkan uang yang mereka perlukan, maka ia perlu lestari dan transparan. Saya benci korupsi. Jika saya tidak mempunyai peluang itu tidak mengapa. Tetapi saya tidak mau seseorang menggunakan cara kotor untuk mengambil peluang saya. Inilah sebabnya kita mau masyarakat tanpa tunai. ”
sewaktu ucapannya, Ma menekankan bahwa beliau tidak menolak kripto atau Bitcoin sebagai mata uang dan penyimpan nilai. Tetapi, beliau masih belum membuat keputusan ttg Bitcoin membawa nilai yang mencukupi kepada masyarakat sebagai mata uang. Ma menjelaskan: “Bitcoin, perkara yang saya ingin tahu ialah apakah nilainya, dan apakah yang boleh dilaksanakan Bitcoin kepada masyarakat. Tetapi di sebalik Bitcoin, teknologi itu sendiri, benar-benar sangat kuat. ”
Sumber:
https://www.ccn.com/jack-ma-i-pay-special-attention-to-blockchain-bitcoin-to-create-cashless-society/

Tuesday, October 9, 2018

Volume Perdagangan Bitcoin Di Venezuela Capai Rekor Tertinggi

Perdagangan bitcoin di Venezuela mencapai USD 7 Juta.
Volume Perdagangan Bitcoin
Volume perdagangan Bitcoin di Venezuela kembali mencapai rekor tertinggi semenjak sabtu pekan terakhir. Berdasarkan statistik data dari Coindance di Localbitcoins, volume transaksi bitcoin mencapai 1073 BTC dalam satu minggu.
Localbitcoin ini adalah salah satu bursa kripto P2P yang juga banyak digemari untuk digunakan warga Venezuela. Jumlah pengguna yang berasal dari negara Venezuela di LocalBitcoin jauh lebih melebihi dari pengguna negara lain di dunia.
Nilai BTC tersebut berkisar sekitar USD 7,1 juta atau kurang lebih 108 milyar rupiah di kurs saat ini. Volume perdagangan bitcoin tertinggi sebelumnya di bulan September yang mencapai 898 BTC atau sekitar USD 5,9 juta.
Tingginya volume perdagangan bitcoin di Venezuela tersebut karena warga mulai banyak beralih menggunakan cryptocurrrency untuk bertransaksi. Sekaligus menghindari kondisi krisis ekonomi yang melanda.
Volume perdagangan bitcoin
Volume perdagangan bitcoin di Venezuela melalui bursa P2P Localbitcoin. (Gambar: Coindance

Monday, October 1, 2018

Joseph Muscat: Cryptocurrency Adalah Mata Uang Masa Depan

Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat mengatakan bahwa Cryptocurrency adalah mata uang masa depan yang tak terelakkan. Pernyataan tersebut dilontarkan saat menyampaikan pidatonya di Majelis Umum PBB.
Saat memberikan pidatonya Majelis Umum PBB pekan lalu (27/9/18), Perdana Menteri Malta Joseph Muscat mengatakan teknologi blockchain akan membuat cryptocurrency mata uang masa depan.

Pada kesempatan pidatonya di sesi ke 73 Majelis Umum PBB yang digelar di New York City saat itu, Joseph Muscat mengatakan:
“Saya sangat percaya teknologi akan merevolusi dan memperbaiki sistem. Itu mengapa di Malta, kami membuat diri kami sebagai Kepulauan Blockchain. Menjadi yurisdiksi pertama yang meregulasikan teknologi baru yang sebelumnya masih hampa hukum”.
Joseph Muscat adalah politisi Malta yang terpilih menjadi Perdana Menteri Malta sejak tahun 2013 hingga saat ini. Joseph Muscat juga pernah menjabat pimpinan dari Partai Buruh 2008, Oposisi hingga 2013, dan juga pernah menjabat Anggota Parlemen Eropa dari tahun 2004-2008.
Sebagai seorang politisi yang telah banyak makan garam, Joseph Muscat ternyata memang cukup antusias dengan teknologi blockchain yang diusung dari cryptocurrency. Sementara bargaining Malta sejauh ini memang mendapat predikat negara yang ramah dengan cryptocurrency.
“Blockhain membuat masa depan mata uang kripto tidak terelakkan. Lebih transparan dalam membantu dan menyaring sektor bisnis baik dan yang buruk.”
Menurut Joseph, teknologi blockchain masih punya potensi melakukan lebih banyak hal lagi. Josoph Muscat menerangkan bahwa pemerintah Malta sendiri cukup tertarik dengan potensi dan manfaat teknologi blockchain.
Teknologi ini dianggap punya kapabilitas menghilangkan peran pihak ketiga. Memberikan pengguna akses penuh dan kebebasan terkait dengan informasi dan bahkan soal mata uang.

Negara Malta sendiri sudah memposisikan dirinya sebagai pendorong perusahaan-perusahaan baru di bidang kripto agar ikut ambil bagian di European Blockchain Partnership. Alasannya, karena di kemitraan tersebut sudah banyak bergabung perusahaan-perusahaan kripto.
Perusahaan-perusahaan tersebut sengaja memindahkan basis kantornya di wilayah yang tidak ribet regulasi hukum. Terlebih untuk soal penggunaan teknologi blockchain untuk kelembagaan pemerintahan maupun sektor korporasi.
Beberapa hari lalu, PBB juga sudah menjalin kemitraan bersama antara UNDP dengan Blockchain Charity Foundation (BCF) yang juga merupakan sebuah yayasan Blockchain di Malta. Kemitraan tersebut terjalin atas inisiatif PBB melalui UNDP untuk dapat membantu negara-negara berkembang.
Masih di bulan September lalu, platform Waves juga mulai melakukan dialog serius tentang teknologi blockchain dengan pemerintah Malta. Sistem ekonomi tampak mulai beralih ke sistem ekonomi digital.
Terkait dengan era transisi ekonomi digital itu, Joseph juga beranggapan ada beberapa masalah yang perlu dihadapi. Masalah tersbesarnya adalah karena masih banyak masyarakat dunia yang masih berpegang pada konsep saat ini.
Tantangan tersebut dianggap Joseph sebagai ketakutan akan munculnya ekonomi baru yang akan membawa kerugian besar. Menurut Joseph Muscat, justru dibalik itu ada keuntungan besar untuk negara-negara yang sudah beradaptasi dengan era digital.
Gejolak perubahan dan adopsi meluas teknologi digital seperti blockchain maupun cryptocurrency tersebut dianggap tidak terelakkan lagi. Maka tidak heran Malta berani memposisikan dirinya sebagai pemerintahan yang lebih akomodatif terhadap perkembangan teknologi.

Inilah Dua Pemicu Bikin Bitcoin Naik Tinggi



 Menurut Tom Lee dari Fundstrat, kestabilan Bitcoin di rentang US$6 ribu merupakan sinyal optimistis dari para investor.
Pada awal 2018, Fundstrat menyoroti bahwa tingkat US$6 ribu akan terus bertahan dalam jangka menengah, sebab harga ini adalah titik breakeven bagi para penambang. Artinya, para penambang yang menggunakan listrik dan peralatan tambang untuk memverifikasi transaksi di jaringan Bitcoin, masih bisa meraih sedikit cuan jika harga Bitcoin tetap di atas US$6 ribu.
Kepada Bloomberg, Lee menjelaskan stabilitas BTC di titik US$6 ribu dan dua pemicu besar yang akan terjadi di akhir tahun bisa mendorong harga BTC melambung tinggi menjelang dua bulan ke depan.
“Bagi kami US$6 ribu adalah harga yang sangat penting disoroti. Pada awal tahun ini, kami menyebut US$6 ribu sebagai titik breakeven bagi penambangan Bitcoin. Dan terbukti, seperti yang kita saksikan, Bitcoin bertahan di rentang ini. Ini adalah kabar yang sangat baik. Saya pikir akan ada beberapa katalis di akhir tahun ini, sehingga walaupun puncaknya semakin rendah, tapi mulai menunjukkan tanda-tanda berbalik,” ujar Lee.
Menurut Lee, dua pemicu besar yang akan menyebabkan peningkatan harga BTC pada akhir tahun adalah infrastruktur bursa kripto yang semakin kuat serta rasa fear of missing out atau FOMO (rasa takut tertinggal) dari para investor institusi.
Selama beberapa bulan terakhir, Bakkt, bursa kripto besutan ICE, Starbucks dan Microsoft, telah membangun platform pertama yang fokus terhadap regulasi dengan sasaran utama beroperasi sebagai kustodian dan broker terpercaya bagi investor skala besar.
Lee menambahkan, pada saatnya nanti, dengan masuknya bank investasi besar dan produk-produk terpercaya yang ditawarkan oleh Bakkt, institusi-institusi bisa masuk ke pasar kripto dengan lancar.
“Menurut saya ada beberapa faktor. Pertama, ada bursa baru bernama ICE Bakkt yang akan diluncurkan. Bursa ini akan menjadi bursa teregulasi yang pertama. Ada banyak hal yang dikerjakan oleh bank investasi besar untuk membuat produk yang cocok dengan Bakkt. Kedua, institusi-institusi ini sedang menunggu waktu yang tepat sebelum masuk lebih dalam,” jelas Lee.
Pada awal 2018, Lee menekankan kembali target harga US$25 ribu per BTC pada akhir tahun 2018 mungkin tercapai. Beberapa pihak justru menilai kemungkinannya sangat kecil. Kendati demikian, mengingat kestabilan BTC di nilai US$6 ribu sejak akhir Juli, masih ada kemungkinan aset kripto tersebut menunjukkan kekuatan dan momentum di bulan November dan Desember, periode di mana pasar kripto secara sejarah cenderung mencetak kenaikan harga yang besar.