Saturday, June 30, 2018

Hujan Deras, Puluhan Ribu Perangkat Pertambangan Terendam Air



Hujan deras beserta badai yang terus terjadi sejak 27 Juni di Propinsi Sichuan Cina berimbas pada sejumlah mining farm bitcoin. Kurang lebih 25.000 penduduk telah direlokasi oleh pemerintah setempat sejak hari Rabu.

DIlaporkan dari Xinhuanet, banjir tersebut telah menelan kerugian ekonomi hingga 688 juta yuan lebih, setara dengan 104 juta dolar AS. Selain itu, juga kerugian fasilitas pemeliharaan air yang mencapai 191 juta yuan lebih.
Salah satu media di Cina, Golden Finance, melaporkan bahwa cuaca buruk dengan banjir lebat diiringi badai terus melanda beberapa daerah seperti Sichuan Mianyang, Guangyuan, Chengdu, Aba, Meishan dan beberapa tempat lainnya.
Puluhan Ribu Perangkat Pertambangan 2
Curah hujan yang tinggi dan terus-menerus itu akhirnya menyebabkan banjir, longsor dan derasnya sungai. Beberapa pembangkit listrik tenaga air dan fasilitas komunikasi dikabarkan rusak berat. Daerah seperti di Sichuan dan Aba, menjadi banyak daerah yang tinggi cadangan listrik, sehingga banyak digunakan untuk lokasi pertambangan kripto.




Akibatnya, banjir deras itu juga mendera sejumlah mining farm atau lokasi pertambangan bitcoin dan kripto yang ada di Sichuan dan Aba. Kurang lebih sekitar puluhan ribu perangkat pertambangan itu juga tergenang air, sebagian besar juga terseret arus air.
Puluhan Ribu Perangkat Pertambangan 2
Foto-foto begitu banyaknya perangkat ASIC dan GPU untuk pertambangan Bitcoin dan Altcoin itu cukup banyak beredar di Twitter dan Baidoo. Dengan kisaran puluhan ribu perangkat pertambangan yang menjadi imbasnya itu, total kerugiannya mungkin mencapai jutaan USD lebih.
Puluhan Ribu Perangkat Pertambangan 4
Berimbas di jaringan bitcoin, dilihat dari chart hasharate bitcoin pada tanggal 27 lalu memang turun. Total Hashrate itu adalah besaran daya komputasi secara keseluruhan yang terhubung kepada jaringan bitcoin. Nampak di salah satu foto diatas, para penambang mencoba peruntungan untuk membersihkan perangkat tersebut.

Akibatnya, banjir deras itu juga mendera sejumlah mining farm atau lokasi pertambangan bitcoin dan kripto yang ada di Sichuan dan Aba. Kurang lebih sekitar puluhan ribu perangkat pertambangan itu juga tergenang air, sebagian besar juga terseret arus air.
Puluhan Ribu Perangkat Pertambangan 2
Foto-foto begitu banyaknya perangkat ASIC dan GPU untuk pertambangan Bitcoin dan Altcoin itu cukup banyak beredar di Twitter dan Baidoo. Dengan kisaran puluhan ribu perangkat pertambangan yang menjadi imbasnya itu, total kerugiannya mungkin mencapai jutaan USD lebih.
Puluhan Ribu Perangkat Pertambangan 4
Berimbas di jaringan bitcoin, dilihat dari chart hasharate bitcoin pada tanggal 27 lalu memang turun. Total Hashrate itu adalah besaran daya komputasi secara keseluruhan yang terhubung kepada jaringan bitcoin. Nampak di salah satu foto diatas, para penambang mencoba peruntungan untuk membersihkan perangkat tersebut.
View image on TwitterView image on TwitterView image on Twitter
we don't mine anymore, we don't mine anymore, like we used to do...
not my machine xD

Wednesday, June 27, 2018

Lupa Password Wallet Anda? Apa Yang Anda Lakukan?

Keamanan bitcoin memang cukup menjanjikan untuk penggunanya. Namun bagaimanapun, seseorang tetap bisa saja melakukan kesalahan, seperti lupa password wallet sendiri. Pada berbagai jenis atau varian wallet dalam dunia kripto telah ada begitu banyak versi, baik yang bersifat hot storage maupun cold storage.
Berbagai karakter wallet apapun bentuknya, pada dasarnya berfungsi sebagai media untuk menangani dan mengelola key pair antara public dan private key saja. Kedua key pair tersebut dipergunakan bersama-sama sebagai akses mutlak pada wallet tersebut.
Untuk pengguna yang tidak begitu mengetahui hingga perihal teknis tentang bitcoin maupun kripto secara umum, kadang-kadang juga tidak terlepas dari kesalahan yang diperbuatnya sendiri. Termasuk juga, urusan soal lupa password walletnya sendiri tersebut. Password wallet ini, sebagian besar menjadi sebuah fitur tambahan di sebagian besar versi wallet kripto yang ada sekarang.
Kenyataannya, memang telah banyak juga pengguna bitcoin yang telah kehilangan hak aksesnya di wallet mereka. Padahal, jika kita menengok perjalanan harga bitcoin dari beberapa tahun sebelumnya hingga saat ini telah menjulang tinggi. Tentu saja nilainya juga akan menjadi meningkat lebih tinggi jika aset itu telah tersimpan beberapa tahun sebelumnya.
Lantas bagaimana jika memang lupa password wallet dan kesulitan lagi untuk mengaksesnya? Sebenarnya, jika password wallet ini hilang, atau bahkan lupa private key maupun seed yang berelasi dengan wallet itu, maka sama saja hak akses mutlak atas wallet itu juga hilang. Terlebih, jika tingkat kerumitan password wallet itu terdiri dari 15 karakter lebih.

Hampir tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk bisa mengembalikan password tersebut kecuali pemiliknya sendiri yang mungkin di kemudian hari mengingat betul password yang digunakan. Namun ada secercah harapan, mengingat sejak tahun 2013 lalu, ada sebuah layanan bernama Walletrecoveryservices yang mungkin dapat membantu persoalan itu.

Meski demikian, tentu saja ada beberapa kondisi bakal menjadi dasar, namun berdasarkan apa yang dijelaskan di situs itu, pihaknya menyebut bahwa layanan mereka bisa menangani untuk banyak varian wallet yang ada saat ini.
Jika layanan itu terbukti dapat membantu kasus lupa password wallet, mengapa tidak sekalian saja mengambil atau mencuri sejumlah aset kripto tersebut? Pertanyaan ini tentu saja adalah pertanyaan logis yang cukup mempunyai dasar yang kuat.
Jangan terlalu cepat memberikan konklusi dulu, mari kita tengok bagaimana kemungkinan itu bisa dilakukan tanpa harus mengungkapkan private key yang berelasi dengan wallet tersebut. Untuk bisa membantu, yang dibutuhkan hanyalah beberapa bagian saja dari file wallet yang digunakan, namun tidak berelasi dengan file private key itu disimpan.
Kalau kita melihat pada bitcoin misalnya, pada bitcoin core, file wallet bitcoin tetap akan tersimpan di dalam perangkat yang digunakan. Sedangkan, setiap seseorang menggunakan bitcoin pertamakali, sebenarnya secara otomatis akan membuat hingga 100 address baru yang langsung tersimpan ke dalam “key pool” (tempat key pair disimpan). Dalam hal ini, hanya sebagian saja informasi dari address yang umumnya tidak pernah terpakai itu. Karena sebagian besar pengguna, kebanyakan hanya menggunakan satu atau beberapa address saja, kecuali jika pengguna itu adalah pengguna aktif dan mengetahui betul bahwa memang sebaiknya 1 address bitcoin, digunakan untuk sekali transaksi saja. Address bitcoin ini, bisa digenerate sendiri sebanyak yang kita mau.
Potongan informasi tersebut, selanjutnya dikombinasikan dengan metode brute force decryption. Cara itu adalah satu-satunya cara yang memungkinkan dapat dilakukan. Namun tentu saja hal itu akan membutuhkan resource yang cukup untuk bisa menanganinya. Namun jika password tersebut terdiri dari 15 random karakter lebih, maka itu menjadi cukup sulit untuk untuk dilakukan, terlebih untuk wallet bitcoin.
Tertarik untuk menggunakannya? Mungkin jika anda beruntung bisa memulihkan password wallet anda yang terlupa, anda hanya akan dikenakan 20% dari total nilai aset yang ada di dalam wallet tersebut. Percaya atau tidak? Lebih baik lagi jika anda mengenali dulu desain wallet kripto secara mendetail, lalu mengetahui bagaimana hal itu dapat dilakukan.

Tuesday, June 26, 2018

Sertifikat Akademis Dengan Blockchain



Kali Pertama – Sebuah Sertifikat Akademis dengan Blockchain

Satu dan pertama kalinya dalam institusi pendidikan, yang memberikan sertifikat akademis dengan blockchain. Institusi pendidikan tersebut adalah Holberton School of Software Engineering. Dengan cara ini, sertifikat tersebut dapat diakses melalui blockchain. Selain itu, keamanannya juga lebih baik. Hal ini tentu saja bukanlah menjadi sebuah alternatif pengambilan keputusan yang serta merta, tanpa diperhitungkan dulu sebelumnya.

Holberton School, adalah pendidikan teknik software engineering. Pada sekolah tingkat atas ini akan ditempuh dalam waktu dua tahun, dan lebih spesifik dalam mempelajari teknik pembuatan software atau perangkat lunak yang lebih baik.
Holberton yang berlokasi di San Fransisco ini memberikan sertifikat akademis dengan blockchain, dilandasi pemikiran tentang kecanggihan public ledger yang makin marak diperbincangkan dewasa ini. Pada dasarnya, teknologi blockchain bisa juga diaplikasikan dalam hal, tidak hanya dalam cryptocurrency, dan industri keuangan saja. File dan dokumen juga bisa direkam dan tercatat dengan baik di dalam ledger layaknya blockchain dalam Bitcoin.
Holberton dalam mewujudkannya, telah bekerjasama dengan startup Bitproof. Bitproof ini adalah sebuah layanan yang secara spesifik memproses sertifikasi dokumen dalam blockchain dan menjaga keamanannya. Lebih jauh lagi, sertifikat blockchain secara khusus akan membuat lebih mudah bagi pengusaha dalam memverifikasi latar belakang calon karyawan. Dengan cara ini, akan bisa mengurangi jumlah resume palsu.

Pada blog Holberton School, dijelaskan bahwa masing-masing lulusan akan diberikan sertifikat fisik dalam media kertas seperti umumnya, dan juga Sertifikat Nomor Digital (DCN – Nomor Sertifikat Digital). Kemudian, lulusan sekolah ini juga dapat menyertakan nomor tersebut dalam CV mereka.
Ketika nomor tersebut disertakan dalam CV, maka para pencari tenaga kerja akan dapat dengan mudah mencari dan melihat langsung, serta memverifikasi tersebut. Hanya dengan memeriksa nomor tersebut di blockchain explorer yang sudah tersedia secara online.
Coordinator Pendiri Holberton School, Sylvain Kalache menganggap bahwa teknologi Blockchain akan bisa menjadi masa depan sertifikasi. Dan menganggap bahwa dalam beberapa tahun kedepan, akan banyak institusi pendidikan lainnya yang akan mengadopsi teknologi ini untuk mengamankan sertifikat lulusannya.
Cukup memungkinkan kedepannya, misalkan dokumen dan surat pernikahan, identitas kewarganegaraan, karya seni, surat tanah, dan juga Passport secara lebih transparan dan terekam dalam blockchain.

Jika hal itu terjadi, semua aset kekayaan, dan beberapa hal lain yang bersifat dokumen penting akan bisa terekam secara rapi, dan aman. Serta, bisa diakses secara publik. Alhasil, KPK pun tidak akan kesulitan dalam mengusut sejarah transaksi dan juga daftar kekayaan seseorang yang diduga melakukan korupsi. Namun, itupun jika mau melek teknologi dan melihat secara jauh terhadap teknologi ini.

Sunday, June 3, 2018

Bappebti resmi tetapkan uang kripto sebagai subjek perdagangan berjangka

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menetapkan cryptocurrency (kripto) sebagai subjek komoditi yang dapat diperdagangkan di bursa perdagangan berjangka. Kebijakan itu ditetapkan melalui Keputusan Kepala Beppebti.
"Saat ini Kepala Bappebti sudah menandatangani keputusan untuk menjadikan cryptocurrency sebagai komoditi yang layak diperdagangkan di bursa. Sudah ditetapakan dua tiga hari lalu, cuma saya belum tahu nomor Surat Keputusannya," ujar Kepala Biro Pengawasan dan Pengembangan Pasar Beppebti Dharma Yoga kepada Kontan.co.id, Kamis malam (31/5) lalu.

Yoga mengatakan, keputusan itu diambil setelah Bappebti melakukan kajian selama empat bulan terakhir. Berdasarkan hasil kajian itu, menurut Yoga, kripto layak dikategorikan atau dikelompokkan sebagai komoditi.
Setelah menetapakan kripto sebagai subjek komoditi yang diperdagangkan di bursa berjangka, menurut Yoga, Bappebti akan membuat peraturan lebih lanjut atas penetapan kripto sebagai komoditi, seperti soal perusahaan exchanger, wallet dan mining. Peraturan lebih lanjut ini akan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Soal perpajakannya pun akan diatur. Oleha karena itu, Direktorat Jenderal Pajak juga akan dilibatkan. Menurut Yoga, pelaku usaha mengusulkan perdagangan kripto dikenakan pajak final seperti halnya perdagangan di bursa pasar modal.
Peraturan lebih lanjut ini juga mengatur soal upaya mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme atau kejahatan lainnya melalui kripto. Karena itu, PPATK dan Densus88 Mabes Polri akan dilibatkan.
Pararel dengan langkah pemerintah menyusun peraturan lebih lanjut terkait kripto, Bappebti juga meminta bursa kripto yang sudah eksis seperti Indodax atau komunitas kripto lainnya untuk membuat proposal yang berisi spesifikasi kontrak atau produk dan tata cara atau mekanisme perdagangan.
Spesifikasi produk atau kontrakanatara lain mencakup informasi jenis kripto apa saja yang diperdagangkan dan fraksi harga atau tick size. Sedangkan tata tertib perdagangan antara lain mencakup jam perdagangan dan mekanisme penyelesaian perselisihan bila ada persoalan antara pengelola dan investor atau nasabah. "Sekarang kami menyerahkan kepada bursa untuk mempersiapakan diri untuk menyusun proposalnya yang konkret," ujarnya.
Proposal ini diajukan kepada Kepala Bappepti untuk dipertimbangkan dan ditetapakan bila disetujui.
Dalam peraturan lebih lanjut yang akan dibuat Bappebti, juga akan diatur soal penyimpanan dana nasabah. Yoga mengatakan, nantinya dana nasabah atau investor tidak disimpan oleh perusahaan exchanger. Tetapi, oleh Kliring Berjangka atau bank penyimpan dana nasabah yang sudah ada di Bappebti. Hal ini menurutnya untuk mencegah hilangnya dana nasabah baik karena risiko penggelapan oleh pengelola maupun karena risiko peretasan.
"Jadi, nanti setiap rekening yang masuk ke dalam transaksi ini, exchanger akan dibukakan account oleh kliring. Nanti semua dana nasabah masuk ke kliring, dipegang oleh pihak ketiga yang independen, exchanger hanya jadi market place-nya saja atau engine trading-nya nanti," ujarnya.

sumber:
https://investasi.kontan.co.id/news/bappebti-resmi-tetapkan-uang-kripto-sebagai-subjek-perdagangan-berjangka

Saturday, June 2, 2018

Kebijakan Moneter Di Era Digital – Pandangan IMF Tentang Dunia Kripto





Artikel dengan judul Kebijakan Moneter di Era Digital ini disusun oleh Dong He, Wakil Direktur Departemen Moneter dan Pasar Modal IMF. Judul asli artikel ini adalah “Monetary Policy In The Digital Era”, yang disusun berdasarkan catatan hasil diskusi IMF bulan Januari 2016.
Pada diskusi staf IMF bertajuk “Virtual Currencies and Beyond: Initial Considerations” itu, adalah sebagai pandangan awal tentang dunia mata uang digital dan perkembangannya. Di tahun 2016, perkembangan mata uang digital berbasis kripto (cryptocurrencies) seperti bitcoin, memang telah banyak menyita perhatian publik, baik pandangan yang positif maupun negatif.
Di dalam artikel tersebut, diawali dengan latar belakang permasalahan atas krisis keuangan global serta pemberlakuan bailout di sejumlah institusi finansial besar yang mengundang sikap skeptis di sebagian besar kalangan. Tidak lain sikap skeptis itu muncul, terutama berkaitan dengan monopoli bank sentral dalam penerbitann mata uang.

Mervyn King, ekonom yang pernah menjabat sebagai gubernur Bank Sentral Inggris 2003-2013, sejak dua puluh tahun lalu pernah berpendapat bahwa kemajuan teknologi dan informasi akan membuat bank sentral makin ketinggalan jaman.
Derasnya arus perkembangan teknologi menjadi hal yang nyata. Terutama ketika era Internet muncul dan telah banyak mempengaruhi gaya dan cara hidup. Institusi finansial, mungkin masih bisa beradaptasi di era internet. Namun gelombang baru dunia kripto yang diusung oleh Bitcoin, seakan kembali mengusik eksistensi insitusi finansial yang ada.
Bitcoin, maupun aset digital berbasis kripto lainnya, seakan kembali mengukuhkan lontaran Marvyn King tersebut. Dunia cyrptocurrency dianggap pada nantinya bisa berperan sebagai alat pembayaran alternatif sepenuhnya. Banyak pendapat yang kemudian menilai bahwa aset-aset digital berbasis kripto itu mungkin bakal berpotensi besar dalam mengurangi permintaan akan mata uang fiat terbitan bank sentral. Jika hal itu terjadi, maka dimana lagi peran dan fungsi kebijakan moneter di era digital oleh bank sentral?
Sementara itu, pendapat-pendapat minor tentang aset digital berbasis kripto mengaitkan beberapa hal yang menjadi kendala mutlak. Tidak lain adalah tentang begitu volatilnya nilai mata uang berbasis kripto, dan juga potensi penggunaan yang acapkali diasosiasikan dengan aktifitas terlarang.
Di sisi lainnya, mata uang berbasis kripto hingga munculnya token kripto, membuat adopsi mata uang kripto kian tak terbendung. Teknologi yang melatarbelakanginya terlihat cukup realistis dalam fungsinya sebagai pentransfer dan penyimpan nilai, terutama dengan teknologi ledger terdistribusi.
Kenyataan-kenyataan tersebut dianggap kian memojokkan posisi bank sentral yang harus dengan sigap untuk merespon situasi. Terutama bagaimana bank sentral harus tetap mampu berkompetisi terhadap tantangan yang ada di depan mata.