Tuesday, January 31, 2017

cara beli dan jual bitcoin di bitcoin.co.id

Cara Membeli Bitcoin

  • Silahkan klik menu “Deposit Rupiah” dan transfer uang Rupiah yang ingin Anda belikan Bitcoin ke Bitcoin.co.id sesuai instruksi yang tertera di menu tersebut.
.


Terdapat beberapa metode pembayaran yang Anda pilih tergantung apakah Anda ingin melakukan deposit via tunai, voucher, transfer bank, atau e-wallet. Masukkan jumlah saldo Rupiah yang ingin Anda belikan Bitcoin, dan pilih sumber dana serta metode pembayaran sesuai keinginan Anda.







Tunggu team keuangan kami memvalidasi deposit. Saldo akan masuk dalam 15-60 menit pada jam kerja.






Klik menu “Beli/Jual Bitcoin” dan gunakan metode limit untuk membeli Bitcoin sesuai harga yang Anda inginkan. Masukkan jumlah Rupiah dan harga jual yang Anda mau, kemudian tekan tombol “BELI BITCOIN”. Klik tombol “OK” apabila muncul konfirmasi.




 SARAN SAYA:
 KALAU SAYA BIAR TIDAK LAMA PILIH MARKET INSTAN :)
Jika Anda ingin membeli Bitcoin secara instan, gunakan metode “Market (Instan)”. Metode ini akan kami kenakan fee sebesar 0.3% dari jumlah transaksi.





Apabila order telah selesai maka saldo Bitcoin akan muncul di saldo akun Anda.






Cara Menjual Bitcoin

  • Silahkan klik menu “Deposit Bitcoin”, temukan Alamat Bitcoin anda. Kirim Bitcoin yang ingin anda jual ke alamat ini.

 Tunggu 10-60 menit hingga Bitcoin muncul di dalam saldo Anda di Bitcoin.co.id.




Klik menu “Beli/Jual Bitcoin” dan gunakan metode limit untuk menjual Bitcoin sesuai harga yang Anda inginkan. Masukkan jumlah BTC dan harga jual yang Anda mau, kemudian tekan tombol “JUAL BITCOIN”. Klik tombol “OK” apabila muncul konfirmasi.



SARAN SAYA:
  KALAU SAYA BIAR TIDAK LAMA PILIH MARKET INSTAN :)
Jika Anda ingin menjual Bitcoin secara instan, gunakan metode “Market (Instan)”. Metode ini akan kami kenakan fee sebesar 0.3% dari jumlah transaksi.



Apabila order telah terpenuhi maka saldo Rupiah akan muncul di saldo akun Anda.

1. klik menu penarikan rupiah
2. klik tanda PANAH, untuk menjual saldo yang ada
3. pilih bank (BANK BRI DAN CIMB NIAGA SEMUA HARI BISA) SORE atau MALAM pun BISA
  bank lain bisanya jam kerja (SENIN - JUMAT)
4. masukkan No rekening anda (sesuai dengan nama anda)
5. klik KIRIM PIN SMS (masukkan kode di hp anda)
6. klik KIRIM



lalu cek email anda untuk verifikasi email

pilih KONFIRMASI PERMINTAAN


beres, tunggu masuk ke rekening anda :)



beres, tunggu masuk ke rekening anda :)

Monday, January 30, 2017

CARA TRANSAKSI BELI DAN JUAL LEWAT TRIV.CO.ID






CARA MENDAFTAR KLIK LINKNYA: https://triv.co.id/aff/57ef71fd5b007


PASTIKAN NAMA SESUAI DENGAN REKENING ATAU KTP



ke menu PROFILE
lalu ke menu MY FINANCIAL
tambahkan BANK DAN NOMOR REKENING ANDA







2. CARA DEPOSIT

CATATAN: JIKA DEPOSIT ANDA BESAR, SARAN KIRIM DULU DATA ANDA LEWAT EMAIL
- FOTO KTP
- FOTO DIRI BAWA KERTAS BERTULISKAN TRIV.CO.ID & TANDA TANGAN SAMA BAWA      KTP

.    KIRIM KE EMAIL: HELP@TRIV.CO.ID






Pilih Bank apabila anda ingin membayar dengan bank
V-money apabila anda ingin menggunakan perfect money , okpay, dan bitcoin







 3. Pilih dari  bank yang tersedia, dan ketikkan nominal yang ingin anda isikan ke akun Triv








4. Lanjutkan hingga halaman Checkout , dan anda akan menemukan prosedur cara melakukan pembayaran, ikuti langkah-langkah tersebut
Pembayaran akan terdeteksi secara otomatis dalam waktu 1 menit

Harap memastikan nama akun bank anda sama dengan akun Triv


4. Anda akan dibawa ke halaman Ivepay (pihak payment gateway) untuk membayar.
5. Setelah melakukan pembayaran anda tidak perlu melakukan konfirmasi, system akan otomatis mendeteksi pembayaran anda dan melakukan review pada pembayaran dan order anda serta hal terkait (membutuhkan waktu kurang lebih 30-120 detik)
6. Order selesai


NOTE : apabila anda membayar dengan bank, harap memastikan nama di bank akun anda sama dengan akun Triv anda, apabila tidak, pembayaran akan ditolak oleh system payment gateway kami (IVEPAY) dan membutuhkan H+7 dari Ivepay untuk refund, dan H+3 dari Triv untuk refund



Untuk bertransaksi menjual cryptocurrency atau virtual currency di Triv , anda harus melakukan login terlebih dahulu ke akun anda


1. Klik Jual pada Dashboard akun anda (lihat bagian atas layar anda)






2. Pilih Virtual Currency yang akan anda jual 




3. Tekan Continue.
4. Anda akan dibawa ke halaman pembayaran virtual money kami, harap membayar sesuai dengan instruksi yang diberikan
5. Dana akan masuk ke bank anda secara otomatis  dalam waktu 60 detik - 150 detik (waktu yang dibutuhkan system kami untuk  melakukan review terhadap beberapa hal terkait transaksi ini)

"Triv bekerja sama dengan Ivepay untuk mengelola pembayaran kepada member Triv"







Saturday, January 28, 2017

APA ITU BITCOIN?




Semua orang di dunia pasti tahu tentang Uang Kertasnya masing-masing yang bisa di cetak atau di print, dipegang, dan diterawang.
Tahukah Anda tentang Bitcoin, saya yakin setidaknya Anda pernah mendengarnya.
Bitcoin adalah mata uang virtual layaknya Mata uang  seperti halnya Rupiah atau Dollar, namun Bitcoin hanya tersedia dalam bentuk digital.
Pada Tahun 2009 bitcoin mulai diciptakan

Tahun 2010 1 (satu) Bitcoin senilai Rp. 1.000,- Jadi misalkan saat itu  Anda membeli 1000 Bitcoin cukup dengan  Rp. 1.000.000,- saja.
September Tahun 2016 1 Bitcoin senilai antara Rp. 7.500.000 hingga Rp. 8.000.000 dan apabila  Anda menjualnya saat ini (2016) maka Anda akan menerima 8 Milyar Rupiah.
Pada saat 1 bitcoin di harga Rp. 1.000,- mengapa kita tidak membelinya ? ya karena kita  belum mengerti /tidak paham tentang masa depan dan apa itu bitcoin.
Saat ini Nopember Tahun 2016 1 Bitcoin senilai Rp. 9.000.000,-  lebih, dan diprediksi akan terus naik hingga puluhan juta kedepannya per 1 bitcoinnya. Begitu fantastisnya Harga Bitcoin, naik mencapai 9000 x lipat dalam selang waktu 7 tahunan. Ada apa dengan bitcoin. Periksa secara Live berapa harga Bitcoin saat ini di : https://vip.bitcoin.co.id
Banyak orang menyebutnya sebagai Bitcoin Phenomenal.
Akankah fenomena bitcoin akan berulang di tahun tahun mendatang,
CARA DAFTAR VIP BITCOIN : https://vip.bitcoin.co.id/ref/vando

MATA UANG BITCOIN - NET17 (LIPUTAN BULAN DESEMBER, TAHUN 2013)
https://www.youtube.com/watch?v=6P1VWxtHjZg&feature=youtu.be
MATA UANG BITCOIN - VIBIZMEDIA (LIPUTAN BULAN JANUARI, TAHUN 2014)
https://www.youtube.com/watch?v=Jzqk-2pXFCY&feature=youtu.be

MATA UANG BITCOIN - METRO TV (LIPUTAN TAHUN 2016)
https://www.youtube.com/watch?v=Zl85pQ_LYOs

MATA UANG BITCOIN - CNN INDONESIA (LIPUTAN TAHUN 2016)
https://www.youtube.com/watch?v=N94dJBUjTr8&feature=youtu.be

BITCOIN - KISAH NENEK TUA MENJUAL SAYUR DI PERKAMPUNGAN
https://www.youtube.com/watch?v=etSKx3vZZU8























cek videonya: https://www.youtube.com/watch?v=AvevkBg6ZU4&feature=youtu.be





Banyak cara menghasilkan profit dari bitcoin diantaranya Holding Bitcoin, Trading Bitcoin, Mining Bitcoin Sendiri, Mining Bitcoin di Mining Pool atau menjadi Affiliate Bitcoin atau Bitcoin Introducer.

Holding Bitcoin = Anda membeli bitcoin hari ini dan menyimpannya selama 5-10 tahun, Dan menjualnya untuk mendapatkan profit yang berlimpah

Trading Bitcoin = Anda aktif melakukan trading, atau melakukan jual beli secara rutin setiap hari dengan prinsip beli di harga murah, jual di harga lebih tinggi setiap beberapa hari sekali. Trading Bitcoin bisa jual beli antara Bitcoin dengan Rupiah atau Bitcoin dengan Altcoin Cryptocurrency yang lainnya.

Mining Sendiri = Anda membeli dan mengimpor alat mining bitcoin dan melakukan mining sendiri di rumah anda. Tentunya anda harus memiliki pengalaman dan waktu yang lebih untuk mensetting dan menjalankan mesin bitcoin setiap hari

Mining di Mining Pool = Anda bisa mengikuti patungan dengan modal terjangkau untuk mengikuti mining bitcoin di mining pool. Jadi anda tinggal terima bersih saja

Affiliate Bitcoin = Anda sebagai introuder atau memperkenalkan Bitcoin kepada semua orang yang anda kenal di Bitcoin.co.id, nantinya setiap ada orang yang bergabung melalui anda, Anda akan mendapatkan reward 25% x fee transaksi 




Screenshot diatas adalah hasil saya menjadi Affiliate Bitcoin secara gratis, Dengan Memperkenalkan Bitcoin ke banyak orang. Awalnya hasil memang kecil hanya 1000 - 2000 Rupiah saja perhari namun setelah 1,5 tahun hasil nya sudah mulai terasa 200rb-2jt perhari
saya dapatkan secara passive income. Dan rata - rata perbulan 5 hingga 10 Juta Rupiah
saya dapatkan secara otomatis dari hasil Affiliate di Bitcoin.co.id, Sangat menyenangkan :)

Saat ini saya tidak membahas panjang lebar tentang Affiliate Bitcoin, atau Trading Bitcoin, Fokus saya adalah menghasilkan income dari Mining Bitcoin bersama anda










Mining Bitcoin adalah sebuah bisnis yang membutuhkan biaya sangat besar. Hanya orang - orang berduit atau perusahaan besar yang melakukan mining bitcoin. Perorangan sangat jarang karena tingkat kompetensi yang tinggi.



Thursday, January 26, 2017

TEKNOLOGI BLOCKCHAIN


Apa itu Blockchain? Teknologi yang memiliki dampak terbesar dalam beberapa dekade. Bukan media sosial. Bukan big data. Bukan pula robot. Bahkan bukan AI (kecerdasan buatan). Anda akan terkejut bahwa ini adalah teknologi yang mendasari mata uang digital seperti Bitcoin,  E-DINAR dsb... Teknologi ini disebut blockchain. Ya, Blockchain...

Bagaimana cara kerjanya? dan bagaimana Teknologi Blockchain mengubah dunia dan membangun kepercayaan yang berpotensi mengubah uang, bisnis, pemerintah, dan masyarakat.
CEK LINK VIDEONYA: https://www.youtube.com/watch?v=ibVWP5PlsfE&feature=youtu.be


Keajaiban dibelakang CRYPTOCURRENCY sebenarnya terletak pada teknologi yang menggerakkannya, yaitu Blockchain. Tidak sedikit para ahli yang mengatakan bahwa teknologi Blockchain ini merupakan penemuan terbesar kedua setelah internet yang berpotensi untuk mengubah dunia kita ke arah yang lebih baik. Apa itu Blockchain? Bagaimana cara kerjanya? Saksikan video ini untuk mengetahui jawabannya.
CEK LINK VIDEONYA: https://www.youtube.com/watch?v=zxnUHGVLVn8&feature=youtu.be



Apa itu blockchain? Blockchain adalah ledger data transaksi online otomatis yang tersimpan dan bisa diakses secara public ( Begitulah kira-kira definisi  secara umum).  Transaksi yang terjadi disemua jaringan akan tersimpan dalam blockchain dan bisa diakses oleh publick. Bahkan sampai asal atau alur transaksi bisa di lacak. Namun nama pemilik rekening tidak disebutkan hanya berupa kombinasi huruf dan angka.

Apa kegunaan blockchain. Blockchain sangat berguna untuk perusahaan maupun individu. blockchain sudah dikembangkan menjadi berbagai proyek seperti, exchanger, payment gateway, aplikasi pembayaran, toko online, dan masih banyak lagi.


Saat ini banyak perusahaan yang mulai menggandeng blockchain developer untuk proyek bisnis mereka. Bagaimana dengan masyarakat Indonesia dengan kehadiran teknologi blockchain. Bitcoin dan cryptocurrency lainya sudah datang dan tidak bisa dibendung, dan mungkin 10 atau 20 tahun mendatang akan menggantikan uang kertas? Sudah siapkah developer kita dengan era digital? Sementara pemerintah masih ribut masalah applikasi angkutan online, bagaimana kalau teknologi blockchain berkembang dan menggusur teknologi perbankan yang berbelit-belit, ( pemerintah kayaknya bakal ribut lagi nih sama developer).

Apakah Bitcoin sesuai dengan Syariah?

Artikel ini sebenarnya ditujukan lebih kepada kaum muslim, namun saya coba menulisnya dengan bahasa yang lebih sederhana agar lebih mudah dipahami. Diharapkan artikel ini memudahkan bagi umat muslim untuk meningkatkan pengetahuan di dalam dunia finansial.

Saya sebenarnya berada dalam posisi yang kurang nyaman karena saya menjadi satu-satunya orang yang saat ini dianggap cukup mampu menjawab pertanyaan tersebut. Saya tidak merasa bangga mengenai fakta tidak terlalu banyak orang Muslim yang mampu menjawab pertanyaan ini selain saya tetapi justru sebenarnya saya merasa sedih karena sangat sedikit rasa ketertarikan yang dimiliki oleh komunitas Muslim untuk mempelajari mengenai topik ini.

Para Muslim terpelajar yang pernah saya wawancarai tidak pernah mengerti banyak tentang apa itu sebenarnya Bitcoin. Sedangkan orang-orang yang bersikap antusias terhadap Bitcoin rata-rata tidak mengerti mengenai aspek-aspek yang dibahas didalam Hukum Islam. Melihat situasi yang seperti ini, saya berharap menjadi salah satu jembatan yang bisa menghubungkan kedua komunitas ini (Bitcoin dan Muslim).

Perlu kita ketahui ada beberapa aspek dalam Hukum Islam yang hanya berlaku pada mata uang, khususnya aturan-aturan mengenai peminjaman dan donasi — hal ini jugalah yang menjadi alasan mengapa kita melihat banyak lembaga finansial dan bank bermunculan dan mengklaim bahwa mereka sesuai dengan ajaran Syariah atau adanya tempat donasi yang berkaitan erat dengan Zakat di negara-negara Barat. Bahkan banyak yang berspekulasi adanya keberadaan bank dengan landasan syariah karena mempunyai alasan utama menjadikan komunitas Muslim sebagai target mereka, dan lembaga amal Islam juga menjadi bagian dari kebijakan domestik mereka.

Apa itu sebenarnya Zakat ? Zakat adalah sebuah bentuk amal tahunan yang diberikan oleh kaum Muslim, yang dihitung sebanyak 2,5% dari total kekayaan mereka termasuk harta dalam bentuk komoditas tertentu seperti logam mulia. Zakat sebisa mungkin langsung dibagikan ke kaum miskin dan kelaparan, anak-anak yatim piatu, serta para pengembara.

Saat ini, sebenarnya saya memiliki keraguan mengenai tingkat syariah dari mata uang kertas saya (US Dollar). Saya tidak mengerti mengapa sebuah kertas yang dicetak oleh Bank Sentral Amerika Serikat berbeda dengan kertas yang dicetak oleh Parker Bersaudara (“Perusahaan Game Monopoli”). Saya juga tidak paham mengapa kalau begitu kita tidak memberi Zakat dalam bentuk uang monopoli saja. Hanya karena kehati-hatian saya menerapkan hukum Islam yang membuat saya mau memberikan Zakat dalam bentuk uang kertas. Saya tidak akan pernah mau memberikan zakat dari logam mulia saya dengan menggunakan uang kertas, itu artinya saya harus menemukan lembaga penerima Zakat yang mau dibayar dengan logam mulia. Saya malakukan zakat ke Hidaya Foundation karena saya mengagumi integritas mereka, dan saya percaya bahwa mereka akan menyalurkan kontribusi saya dengan tujuan yang baik. Namun hingga kini, saya belum menemukan lembaga penerima Zakat yang mau menerima Bitcoin.

Untuk membahas hal ini kita harus memulainya dengan pertanyaan, “Apa yang disebut dengan mata mata uang secara Islam?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya akan menggunakan karya Sheikh Imran Hosein, khususnya dalam bukunya yang berjudul “The Gold Dinar and Silver Dirham” (Dinar Emas dan Dirham Perak). Beliau adalah salah satu pelajar Islam yang paling berpengalaman dalam topik ini.

Sheikh Imran Hosein mengindentifikasi adanya enam klasifikasi komoditas yang dapat digunakan sebagai mata uang oleh para pengikut Nabi Muhammad. Di dalam Al-Quran disebutkan secara eksplisit bahwa emas dan perak dapat digunakan sebagai mata uang, namun ketika umatnya sedang kehabisan suplai dari emas dan perak, maka mereka dapat menggunakan buah kurma, gandum, jelai dan garam sebagai mata uang. Selanjutnya, kita memiliki catatan bahwa Nabi Muhammad menerapkan aturan yang terkait dengan mata uang menggunakan komoditas-komoditas tersebut, tetapi tidak untuk barang lain seperti contohnya ternak, yang tidak dapat digunakan menjadi mata uang.

Dalam generasi-generasi berikutnya, kaum Muslim menerima beberapa koin asing sebagai mata uang tetapi tidak menerima semuanya, banyak juga yang ditolak sebagai mata uang. Mereka menggunakan komoditas-komoditas baru di daerah dimana enam komoditas asli yang biasa mereka gunakan tidak tersedia, contohnya saja menggunakan beras saat di Indonesia dan gula saat di Kuba.

Jadi, mengapa dan apa alasan beberapa koin diterima sebagai mata uang sedangkan yang lain ditolak? Mengapa menggunakan beberapa komoditas ini, dan menolak yang lain? Sheikh Imran Hosein mengidentifikasi enam ciri-ciri umum yang dapat dijadikan sebagai mata uang yang syariah dalam Islam.


  1. Mata Uang adalah sesuatu yang berupa makanan atau logam mulia.
  2. Mata Uang tersedia secara bebas dan tidak diatur siapapun.
  3. Mata Uang bersifat tahan lama dan tidak mengalami kerusakan atau korosi.
  4. Mata Uang memiliki nilai intrinsik.
  5. Mata Uang itu diciptakan dan dibuat berharga oleh Tuhan.
  6. Mata Uang berfungsi sebagai sebuah media pertukaran.

Saya sebenarnya ingin membantah ciri mata uang yang pertama. Sheikh Imran Hosein menyimpulkan persyaratan bahwa uang harus berbentuk logam atau makanan dari daftar asli, namun hal tersebut tidak dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Ada kemungkinan bahwa komoditas-komoditas itu digunakan karena memenuhi lima persyaratan yang lain. Dalam menjelaskan ciri pertama Sheikh Imran Hosein menulis:

"Beberapa ulama Islam berpendapat bahwa manusia bebas untuk menggunakan apapun, bahkan sebutir pasir, sebagai mata uang. Mereka kemudian pergi untuk menyatakan bahwa tidak ada larangan dalam mencetak kertas untuk digunakan sebagai uang dan kemudian menetapkan nilai berapapun untuk kertas tersebut. Tanggapan kita adalah bahwa hanya Allah Swt yang berhak berdiri sebagai al-Razzaq, Sang Pencipta Kekayaan. Siapapun yang mencoba untuk memiliki hak prerogatif ilahi dengan menciptakan kekayaan dari kertas, atau sewenang-wenang menetapkan bahwa butiran pasir memiliki nilai yang berbeda dari nilai alami mereka, akan dinyatakan bersalah karena dianggap Shirk (menyembah berhala)."

Penolakannya terhadap pasir dan kertas bukanlah karena komoditas tersebut tidak berbentuk logam atau makanan, tetapi karena mereka tidak memiliki nilai intrinsik. Ketika menjelaskan arti nilai intrinsik, nilai alami, dan nilai yang diberikan Tuhan, yang kerap ia gunakan secara bergantian, hasil ujinya adalah bahwa nilai yang murni ditentukan oleh penawaran dan permintaan, dan tidak secara artifisial (tiruan) diciptakan oleh suatu lembaga pusat (bank sentral). Menurut saya, jika sebuah komoditas tidak berbentuk logam atau makanan namun memenuhi lima ciri yang lain, maka komoditas tersebut dapat dikategorikan sebagai mata uang. Misalnya, batu Rai dari Mikronesia, manik-manik Wampum yang digunakan oleh beberapa penduduk asli Amerika, atau bulu berang-berang yang digunakan sebagai mata uang di era pra-Revolusi Amerika.

Sekarang kita perlu bertanya, “Apa itu Bitcoin?”

Bitcoin adalah sebuah mata uang digital yang tersebar dalam jaringan peer-to-peer yang tersebar di seluruh dunia. Jaringan ini memiliki sebuah buku akutansi besar bernama Blockchain yang dapat diakses oleh publik, dimana didalamnya tercatat semua transaksi yang pernah dilakukan oleh seluruh pengguna Bitcoin, termasuk saldo yang dimiliki oleh tiap pengguna. Dalam memproses semua transaksi, para penambang Bitcoin harus menyelesaikan sebuah perhitungan matematika yang rumit. Ketika mereka berhasil menemukan solusinya, sebuah blok akan terbentuk di dalam Blockchain, dan para penambang itu akan memperoleh Bitcoin baru yang terlahir dari sistem. Bitcoin ini akan mereka sebarkan kembali ke dalam jaringan ketika mereka melakukan transaksi dengan para pengguna Bitcoin yang lain. Proses penciptaan Bitcoin ini akan berkurang seiring berjalannya waktu. Dalam waktu yang telah ditentukan, jumlah Bitcoin yang ada tidak akan melebihi 21 juta Bitcoin, dan yang lebih penting lagi adalah, Bitcoin tidak akan bisa dimanipulasi oleh siapapun.

Setiap transaksi publik mempunyai kunci privat (private key) yang sesuai sehingga hanya pihak penerima-lah yang dapat melakukan transaksi berikutnya. Transaksi akan disiarkan ke dalam jaringan, dicatat dalam buku besar, dan sebuah kunci baru akan diciptakan untuk memberikan hak kepemilikan penuh kepada pihak penerima meskipun secara teknis, informasi tersedia pada setiap komputer yang terhubung dalam jaringan.

Hasilnya, Bitcoin dapat ditukar secara bebas oleh siapa saja yang terhubung dalam jaringan, bahkan melewati batas nasional. Transaksi ini dapat dilakukan tanpa lembaga apapun sebagai perantara. Transaksi dapat dilakukan dari mana saja di dunia selama mereka memiliki akses ke jaringan. Dan transaksi ini berpotensi untuk dilakukan secara anonim.

Jadi bagaimana penjelasan ini bisa berkaitan dengan definisi kita tentang mata uang?

Pertama, apakah Bitcoin itu termasuk logam mulia atau makanan? Tentu tidak, tapi seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, saya tidak yakin masalah ciri logam mulia atau makanan ini adalah kriteria yang baik dalam menentukan apakah suatu komoditas itu dapat dianggap mata uang atau tidak.

Kedua, apakah Bitcoin memiliki pasokan yang melimpah dan tersedia secara bebas? Tentu saja. Siapapun bisa menjadi penambang Bitcoin hanya dengan memberikan waktunya untuk menjalankan proses komputer yang diperlukan, atau mereka dapat memperoleh Bitcoin dengan menukarkan mata uang lain untuk mata uang digital tersebut, atau bisa juga menerimanya sebagai pembayaran.

Ketiga, apakah Bitcoin bersifat tahan lama? Tentu saja. Jika Anda menyimpan Bitcoin Anda pada flash drive dan menyembunyikannya di bawah kasur Anda selama 20 tahun, data akan tetap utuh. Ada kemungkinan bahwa data bisa rusak, sehingga tidak tahan lama seperti emas atau perak, tetapi setidaknya lebih tahan lama daripada gandum atau jelai.

Keempat, apakah Bitcoin memiliki nilai intrinsik? Orang-orang bertanya padaku sebenarnya Bitcoin dijamin oleh apa. Jawabannya adalah Bitcoin berharga karena orang menghargai Bitcoin. Apa yang menjamin sebatang emas? Jawabannya adalah sama. Emas hanya berharga karena orang menghargai emas. Tidak ada bank sentral yang menyatakan bahwa Bitcoin berharga. Bitcoin didukung dengan sendirinya, dan itulah yang dimaksud dengan nilai intrinsik. Beberapa orang menghargai Bitcoin untuk potensi anonimitas yang ditawarkannya, beberapa mendukung Bitcoin karena dapat ditransfer melalui internet tanpa biaya, dan orang lainnya mendukung Bitcoin dengan alasan untuk mendapatkan ketenangan pikiran karena akun mereka tidak akan bisa dibekukan oleh siapapun. Apapun alasan mereka dalam menghargai Bitcoin, alasannya disebabkan oleh karakteristik yang melekat pada desain Bitcoinnya, bukan di luar itu. Itulah nilai intrinsik dari Bitcoin.

Kelima, apakah Bitcoin ada dalam penciptaan, dan dibuat berharga oleh Allah? Hal ini sulit untuk dijawab karena biasanya tidak menjadi bagian dari analisis ekonomi. Hasil uji untuk ini, menurut Sheikh Imran Hosein, adalah bahwa harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan, dan tidak sewenang-wenang ditetapkan oleh Bank Sentral. Jadi, misalnya, umat Islam pada awalnya menerima koin tembaga asing—meskipun tembaga bukan salah satu dari enam komoditas asli yang digunakan oleh para pengikut Nabi Muhammad—namun mereka mengabaikan nilai nominal koin dan memperdagangkannya pada harga tembaga di pasar. Bitcoin tidak memiliki nilai nominal. Tidak ada Bank Sentral yang sewenang-wenang memberikan nilai untuk mata uang digital tersebut dengan nilai yang berbeda dari nilai alami mereka. Situs perdagangan online seperti Bitstamp memperjualbelikan Bitcoin seperti halnya Kitco memperdagangkan emas dalam pasar yang harganya terus berubah sesuai penawaran dan permintaan.

Saya memikirkannya seperti ini. Emas ada dalam penciptaan, tetapi tidak memiliki harga sampai akhirnya ditambang dan dibuat menjadi bentuk yang berguna. Emas membutuhkan tenaga manusia yang mengolah dan mendesainnya terlebih dahulu untuk mendapatkan nilainya. Demikian pula dengan Bitcoin. Solusi untuk masalah matematika yang ada dalam penciptaan mungkin tidak bersifat material, tetapi mereka ditemukan (atau diolah) bukan diciptakan. Tapi mereka tidak berharga sampai mereka diolah oleh para penambang Bitcoin dan didesain oleh jaringan Bitcoin. Hukum ekonomi yang mengatur fluktuasi harga mencerminkan nilai yang diberikan Allah, meskipun jika bentuk program Bitcoin, seperti koin, adalah rancangan manusia. Bagi saya, Bitcoin memenuhi persyaratan ini, tetapi saya bisa melihat bagaimana orang lain mungkin membantah kesimpulan tersebut.

Keenam, apakah Bitcoin berfungsi sebagai alat tukar? Tentu saja. Bitcoin digunakan oleh ribuan orang setiap harinya untuk membeli, menjual dan diperdagangkan dan Bitcoin sendiri dapat dibagi hingga delapan angka desimal.

Jadi, dari enam persyaratan mata uang dalam Islam, Bitcoin secara mudah dapat memenuhi empat persyaratan secara sempurna, memenuhi salah satu syarat yang masih bisa diperdebatkan, dan tidak memenuhi salah satu persyaratan yang menurut saya tidak perlu untuk dipermasalahkan.

Bagaimana jika kita bandingkan Bitcoin dengan uang kertas? Uang kertas tidak berupa logam atau makanan. Karena terjadi inflasi, uang kertas tidak bersifat tahan lama, dan nilainya berkurang dari waktu ke waktu. Tidak memiliki tidak intrinsik, tetapi berasal dari hukum legal tender yang mewajibkan penggunaannya. Harganya tidak ditentukan oleh penawaran dan permintaan, tetapi ditetapkan oleh lembaga terpusat atau bank sentral. Uang kertas hanya memenuhi dua dari enam persyaratan utama, yaitu: berlimpah dan berfungsi sebagai alat tukar—dan ciri itupun terpenuhi karena diwajibkan oleh hukum umum atau sekuler.

Dalam situasi terbaik, uang kertas hanya dapat memenuhi dua dari enam ciri syarat mata uang dalam hukum Islam, sementara Bitcoin memenuhi empat atau lima syarat mata uang. Jadi, umat Islam yang menganggap kertas sebagai mata uang tentu harus menganggap Bitcoin sebagai mata uang, mungkin lebih daripada itu. Kaum Muslim yang menolak uang kertas dan sedang mencari alternatif lain harus mulai mencari tahu tentang Bitcoin. Kita sekarang hidup di kondisi dimana logam mulia hampir tidak umum dipergunakan lagi sebagai nilai tukar di kalangan orang-orang biasa seperti di masa lalu. Saya melihat improvisasi yang cantik menganai pada masa lalu, dasar ekonomi berpindah kepada makanan ketika persediaan logam mulia sudah mulai langka. Dan hari ini ekonomi digital kita mulai berpindah ke mata uang digital saat logam mulia mulai langka, atau bahkan tidak boleh dipergunakan sebagai mata tukar. Oleh karena itu kesimulannya, saya menyebut Bitcoin cocok sebagai mata uang. Anda bebas untuk menyetujui pendapat saya atau tidak. Tetapi yang pasti saat ini saya sedang menunggu lembga Zakat yang mau menerima Bitcoin sehingga saya bisa melakukan Zakat saya melalui Bitcoin.

BLOCKCHAIN, FINANCIAL TECHNOLOGY, dan MASA DEPAN INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA




Jakarta, 5 Januari 2017
– Industri financial technology (fintech) tengah berkembang pesat di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat data transaksi yang menggunakan teknologi selama tahun 2015 mencapai USD 590 miliar, tumbuh 10% dibandingkan 2014. Pertumbuhan ini memacu dan dipacu oleh pesatnya perkembangan berbagai startup fintech dalam negeri. Menyadari inovasi dan transformasi ini, OJK pun menyiapkan regulasi fintech yang dapat mendorong inklusi keuangan, sambil tetap memerhatikan perlindungan konsumen.
Salah satu jenis fintech yang dipercaya akan mengubah masa depan industri keuangan global adalah blockchain. World Economic Forum baru-baru ini menjelaskan bahwa blockchain merupakan salah satu dari 10 teknologi paling inovatif di tahun 2016[1]. Sifat blockchain yang terbuka dan transparan mampu menyederhanakan cara individu serta organisasi dalam bertransaksi menjadi tanpa sekat dan batas, sehingga mendukung mobilitas pengguna. Teknologi ini sangat tepat bagi industri fintech yang melibatkan banyak pihak dan selama ini masih memerlukan kertas manual.
“Secara sederhana, blockchain adalah buku besar bersama (distributed ledger) transaksi digital berbasis komputasi awan yang mampu mencatat berbagai data transaksi secara real time. Data transaksi ini selanjutnya akan blockchain buka ke beberapa jaringan komputer sekaligus – memungkinkan seluruh pihak terkait untuk mengkaji data tersebut bersama-sama,” ujar Kustiawan Kusumo, Enterprise Director, Microsoft Indonesia.
Perbankan adalah salah satu contoh industri yang akan merasakan pengaruh kuat blockchain. Sebab, blockchain memungkinkan seluruh transaksi perbankan untuk berlangsung kapan saja (24 jam) dan di mana saja (tidak perlu selalu datang ke bank). Mulai dari transfer, penyimpanan dan pengambilan uang, pengajuan kredit, pembayaran internasional, hingga kliring. Pada tahun 2016, perbandingan rasio interaksi berbasis digital dengan tatap muka bahkan mencapai 400:1. Kondisi ini akan terus berkembang mengingat jumlah penggunaan mobile connection di Indonesia mencapai 318 juta pengguna atau 125% dari total populasi.
Walaupun dominasi blockchain terhadap industri perbankan begitu kuat, perbankan tetap tidak akan mati karena blockhain. Sebab, biar bagaimanapun bank sentral tetap akan dibutuhkan untuk mengatur alur transaksi dan menyediakan modal usaha. Blockchain juga sesungguhnya membuka beragam peluang untuk perbankan – seperti mengurangi kebutuhan akan validator pihak ketiga, memodernisasi infrastruktur perbankan, dan mengamankan transaksi. Sebagai contoh, blockchain dapat mempermudah perbankan untuk menganalisis latar belakang nasabah yang mengajukan kredit serta mengurangi biaya administrasi transaksi keuangan.
Kustiawan Kusumo melanjutkan, “Pertengahan November yang lalu, Bank Indonesia meresmikan Fintech Office, sebuah katalisator yang berperan sebagai think-tank dalam industri fintech. Peresmian ini mencerminkan perhatian dan komitmen pemerintah untuk memajukan industri fintech, termasuk blockchain, di Indonesia.”
Salah satu karakter unik blockchain adalah kemampuan analisis yang ada di baliknya. Semakin banyak organisasi atau perusahaan yang berpartisipasi, termasuk kompetitor, semakin besar nilai yang blockchain tawarkan. Lebih dari itu, transaksi yang dicatatkan dalam blockchain juga tidak dapat dihapus atau diganti. Apabila terjadi kesalahan, pengguna perlu mencatatkan transaksi pengganti untuk mengoreksinya. Dengan begitu, penipuan, pemalsuan, atau korupsi dapat dihindari.
“Bersamaan dengan komitmen pemerintah di bidang regulasi, edukasi terhadap perusahaan perbankan, developer, dan masyarakat juga menjadi langkah yang sangat penting agar blockchain dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,” jelas Kustiawan lagi.
Walaupun bersifat transparan dan terbuka, blockchain tetap menjadi teknologi yang aman karena menerapkan teknologi digital signature berbasis kriptografi dalam setiap transaksinya. Setiap kali transaksi hendak dilakukan, blockchain akan mengautentikasi data pihak-pihak terkait secara real time sebelum mengesahkan transaksi tersebut.
Microsoft pun baru-baru ini meluncurkan Blockchain-as-a-Service sebagai layanan terbaru dari Microsoft Azure. “Blockchain-as-a-Service menyediakan platform yang cepat, berisiko rendah, dan terjangkau bagi berbagai organisasi untuk berkolaborasi bersama dan berkesperimen di proses bisnis yang baru ini. Selain industri keuangan, beberapa industri lain seperti pengkurasian barang-barang seni juga dapat memanfaatkan fungsi Blockchain-as-a-Service untuk menghindari pemalsuan dan penipuan,” tutur Kustiawan.

Read more at https://news.microsoft.com/id-id/2017/01/05/blockchain-financial-technology-dan-masa-depan-industri-perbankan-di-indonesia/#JH0Pw5VXS5hT1IEK.99

SEPAK TERJANG TEKNOLOGI BLOCKCHAIN BAGI NEGARA-NEGARA MAJU


..

Teknologi Blockchain kini semakin mendunia. Blockchain yang disebut sebagai teknologi yang bergerak di balik keberhasilan cryptocurrency seperti Bitcoin, memiliki metode unik untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi tanpa perlu mengandalkan sistem perbankan yang ada. Teknologi yang disebut-sebut sebagai penemuan terbesar kedua setelah internet ini semakin dipercaya untuk diaplikasikan pada berbagai sektor penting di negara-negara maju.


Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan pengumuman dari Bank Sentral Rusia yang memercayakan Blockchain sebagai teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi transaksi perbankan di sektor keuangan negaranya. Bank-bank besar di Rusia seperti Alfa Bank, Sberbank dan VTB, mulai memusatkan perhatian untuk lebih mendalami teknologi tersebut. Keputusan ini memberikan sinyal bahwa Bank Sentral Rusia bermaksud untuk menjadi sosok pemimpin yang berperan penting dalam rangka bereksperimen dan mengaplikasikan teknologi Blockchain dalam sektor keuangan negara.
Pimpinan Bank Sentral Rusia, Olga Skorobogatova mengemukakan bahwa: “Tujuan utama asosiasi FinTech ini mencakup pengembangan dan pengenalan teknologi Blockchain sebagai solusi untuk memastikan perkembangan pasar keuangan Rusia. Hal ini juga merupakan langkah untuk mempromosikan digitalisasi ekonomi di Rusia.”
Selain dalam sektor keuangan, pemerintah Rusia juga mengeksplorasi konsep-konsep teknologi Blockchain untuk digunakan dalam menghitung suara masyarakat saat pemilihan umum dan juga untuk menyimpan surat-surat berharga. Konsep teknologi penyimpanan surat-surat berharga dalam teknologi Blockchain ini akan direalisasikan pula di Swedia dimana mereka akan menggunakan Blockchain untuk menyimpan sertifikat tanah penduduknya. Rencana tersebut dipelopori oleh lembaga Swedish National Land Survey dan startup Blockchain¸ Chromaway, yang didukung oleh perusahaan konsultan Kairos Future dan penyedia layanan telepon Telia. Hingga kini, proyek tersebut terus bergerak maju dan akan dijadwalkan akan launching pada awal Maret, 2017.
Tak hanya di Rusia dan Swedia, perkembangan pesat teknologi Blockchain juga menarik perhatian pemerintah India. Dalam rangka mendorong kemajuan negaranya, sebuah rencana kontroversial akan direalisasikan, dimana negara tersebut akan memindahkan sistem keuangan negara dari kas fisik ke sistem digital. Institute For Development and Research in Banking Technology (IDRBT), yang didirikan oleh Reserve Bank Of India (RBI), telah menyerukan investigasi bagaimana teknologi Blockchain bisa mencapai tujuan tersebut, dan bagaimana teknologi ini tidak hanya membantu sebuah lembaga dalam melatih sumber daya manusianya di bidang teknologi, tapi juga bermanfaat untuk pengelolaan aset yang lebih efisien. Di samping itu, Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengimbau masyarakatnya untuk merangkul uang digital bersamaan dengan dibuatnya undang-undang untuk menindaklanjuti rencana tersebut.
Berita baik terkait sepak terjang teknologi Blockchain terdengar pula dari negara superpower Amerika Serikat, dimana The US Food and Drug Administration (FDA), sebagai instansi yang bertanggung-jawab untuk menyetujui dan mengatur produk medis di negara itu, mencanangkan program pengolahan data medis dengan menggunakan teknologi Blockchain. FDA bekerja sama dengan IBM Watson Health akan mengeksplorasi bagaimana data dari catatan medis secara elektronik, uji klinis, dan data kesehatan lainnya dapat diolah dengan lebih baik dan diaudit menggunakan teknologi Blockchain. Dalam laporannya tertulis, “Untuk menjaga adanya jejak audit dari semua transaksi yang terjadi pada buku besar, teknologi Blockchain akan memberikan akuntabilitas dan transparansi dalam proses pertukaran data.”
Pada kesempatan lain, Pimpinan Federal Reserve AS, Janet Yellen berpendapat bahwa, “Blockchain adalah teknologi penting yang bisa berdampak pada transaksi yang terjadi di seluruh sistem keuangan. Kini sudah ada banyak lembaga keuangan yang melihat potensinya dan berusaha mengaplikasikan teknologi ini ke dalam sistem mereka sendiri. Blockchain bisa menjadi jalan untuk membuat perubahan besar khususnya di bagian transparansi suatu transaksi dan bagaimana transaksi itu dapat terjadi secara efisien.”

PERBEDAAN TRADING CRYPTOCURRENCY, FOREX DAN SAHAM


Friday, January 20, 2017

Apa Arti Dari Cryptocurrency?

Cryptocurrency adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang terdiri dari dua kata yaitu cryptography (teknik pengamanan suatu komunikasi) dan currency (mata uang). Dari dua kata tersebut, cryptocurrency dapat diartikan sebagai suatu media pertukaran berbentuk mata uang dijital yang menggunakan prinsip-prinsip kriptografi di dalamnya, sehingga mata uang dijital yang diproduksi dan dipertukarkan dapat divalidasi keaslian serta keamanannya.
Sederhananya, cryptocurrency adalah media pertukaran uang yang menerapkan ilmu pengamanan komunikasi untuk memvalidasi dan mengamankan transaksi keuangan di dalam jaringan.
Kalau disebut sebagai mata uang asli, sebetulnya bukan. Namun, cryptocurrency saat ini sudah menjadi suatu istilah umum di mana orang-orang menggunakannya sebagai media pertukaran uang, jual beli barang dan jasa, bahkan ada yang sampai investasi keuangan dengan dikonversikan ke dalam bentuk cryptocurrency. Maka dari itu istilah tersebut kini diartikan sebagai mata uang digital.



Bagaimana Konsep Dasar Cryptocurrency?

Bentuk Dari Cryptocurrency

Berbeda dengan uang kertas atau logam yang dicetak, cryptocurrency diproduksi melalui penyelesaian rumus-rumus matematika. Setiap solusi dari rumus-rumus tersebutlah yang kemudian akan dicocokan dengan hash dari suatu data terenkripsi pada teknologi jaringan peer-to-peer. Apabila bentuk hash dari suatu solusi identik dengan hash yang ada di jaringan cryptocurrency, maka solusi itu dinyatakan sebagai bagian kecil dari cryptocurrency.
Di dalam ilmu kriptografi, hash merupakan satu kesatuan huruf dan angka acak yang bentuknya selalu unik, dengan panjang karakter ditentukan oleh algoritma pembentuk hash tersebut. Jika dikaitkan dengan penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap solusi yang memiliki hash identik di jaringannya adalah pecahan mata uang dijital yang unik dan tidak ada satupun pihak lain yang memilikinya. Pecahan itu kemudian akan menjadi milik pihak yang menemukan solusi tersebut.


Nilai Dari Cryptocurrency

Cryptocurrency sendiri memiliki sifat desentralisasi. Sifat ini memungkinkan siapapun untuk memproduksi uangnya sendiri. Jelas sangat bertolak belakang dengan sifat sentralisasi dari uang yang selama ini kita pegang dan belanjakan, dimana hanya satu lembaga keuangan tertentu saja yang diperbolehkan melakukan kegiatan memproduksi uang.
Dengan sifatnya yang sama sekali tidak terpusat, nilai dari cryptocurrency dipastikan tidak dapat dipengaruhi oleh inflasi. Setelah 7 tahun cryptocurrency dikenal masyarakat luas, belum ada bank sentral dunia yang mampu mengubah nilai jual beli dari cryptocurrency. Nilainya murni dipengaruhi oleh peminat, permintaan dan penawaran selayaknya nilai jual beli logam mulia.



Hukum Dalam Penggunaan Cryptocurrency

Dari sisi keamanannya, setiap transaksi yang terjadi melalui jaringan cryptocurrency sangat transparan, tapi juga sangat sulit untuk dilacak. Selama pengguna menjaga betul privasi dari transaksi yang dilakukannya maka identitasnya hanya akan diketahui oleh dirinya sendiri. Banyak orang dan lembaga berpendapat bahwa cryptocurrency dapat menjadi media untuk melakukan pencucian uang. Hal ini disebabkan karena identitas penggunanya, seperti nama dan lainnya, hanya dapat muncul ke publik setelah ia melakukan transaksi pembelian barang atau jasa di suatu merchant berbadan hukum. Mengapa? Karena pada saat proses sebelum pembelian itulah biasanya pengguna harus memasukkan identitas terkait dirinya.



Sunday, January 15, 2017

Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Blockchain




GI (GovInsider) menjelaskan bagaimana mata uang digital berpotensi untuk menghilangkan korupsi dan juga bank sentral.
Istilah ‘cryptocurrency’ memang terdengar seperti sebuah kata yang berasal dari film James Bond terbaru. Namun Bitcoin—mata uang digital terbesar dan terpopuler di dunia—bukanlah sebuah fantasi belaka. Bahkan faktanya, teknologi yang bergerak di belakang Bitcoin ini dapat mengubah cara kerja pemerintah.
Bitcoin telah melahirkan sebuah metode unik untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi tanpa perlu mengandalkan sistem perbankan yang ada. Teknologi tersebut dikenal dengan nama ‘Blockchain’. Tidak peduli seberapa berhasilnya mata uang digital ini, teknologi yang menggerakkannya itulah yang sangat penting. Salah satu menteri di dunia bahkan menyatakan bahwa Blockchain dapat membuat bank sentral dianggap sebagai sesuatu yang kuno atau tidak dibutuhkan lagi.
GovInsider menuliskan sebuah penjelasan singkat yang menyebutkan empat hal penting mengenai Blockchain yang perlu diketahui oleh para pejabat pemerintahan.
  1. Apa itu Blockchain?
Bank mencatat semua transaksi finansial yang mereka lakukan di dalam sebuah ‘buku besar’ (atau ‘ledger’). Berpuluh-puluh tahun yang lalu, buku besar ini mungkin berbentuk ratusan buku tua yang sudah berdebu. Setiap kalimat baru yang muncul di dalam buku besar merupakan catatan transaksi yang baru terjadi. Catatan-catatan ini sekarang sudah didigitalkan, namun buku besar tersebut masih dimiliki dan dikontrol oleh suatu bank.
Blockchain itu unik karena buku besar yang ini tidak dikelola oleh satu organisasi atau pihak tertentu. Sebaliknya, catatan buku besar ini disebarluaskan secara publik dan dikelola oleh ribuan komputer di dunia dalam waktu yang bersamaan. Anda dapat melihat seluruh catatan transaksinya disini—coba cek, isinya sangat menakjubkan.
Buku besar yang dapat diakses dan dikelola oleh publik ini adalah kekuatan utama Blockchain. Setiap komputer yang terdapat di dalam jaringan dapat membuat catatan baru tentang transaksi yang baru terjadi, jelas Oscar Darmawan, Direktur Utama dari Bitcoin Indonesia. Ketika transaksi sudah dicatat di dalam buku besar global ini, sangat mustahil bagi siapapun untuk menghapus catatan transaksi tersebut.
  1. Mengapa hal ini penting?
Blockchain membuat transaksi pembayaran dapat terjadi dan tercatat tanpa menggunakan buku besar yang dikelola oleh sebuah bank. Awalnya, hal ini memang penting bagi Bitcoin (mata uang pertama yang beredar menggunakan teknologi tersebut) saja, namun kini teknologi buku besar tersebut mulai dapat digunakan dan diaplikasikan untuk apapun.
Seperti yang ditulis oleh seorang venture capitalist terkenal yang bernama Marc Andreessen: “Untuk pertama kalinya, Blockchain memberikan kesempatan kepada seorang pengguna Internet untuk mengirimkan sebuah properti digital yang unik ke pengguna internet yang lain. Transaksi yang terjadi dapat dijamin aman, dan semua orang dapat mengetahui bahwa suatu transaksi telah terjadi dan tidak ada seorangpun yang dapat melawan fakta tersebut.”
Oscar Darmawan bahkan mencatat hari pernikahannya di dalam buku besar Blockchain dengan cara memasukkan janji nikahnya ke dalam sekian banyak transaksi yang terjadi di dalam teknologi tersebut, untuk menunjukkan bahwa janji mereka akan selamanya tercatat di sebuah buku besar digital yang tidak akan bisa diubah oleh siapapun.
  1. Bagaimana Blockchain dapat berdampak pada pemerintah?
Mungkin ucapkan selamat tinggal pada bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve?
Jika sebuah pemerintahan menggunakan Blockchain untuk mencatat segala macam bentuk perjanjian atau transaksi, akan menjadi mustahil bagi seseorang untuk melakukan aksi korupsi, ucap Oscar Darmawan. Tidak ada komputer satu pun yang mampu mengubah transaksi yang sudah tercatat di dalam Blockchain, sehingga “smart contracts” yang menggunakan teknologi ini dapat menunjukkan secara tepat dan detil kemana uang mereka mengalir—yang akan menjadi suatu bentuk akuntabilitas yang jauh lebih baik daripada yang ada sekarang. Sebuah perusahaan tidak akan dapat memalsukan rekeningnya. Semua transaksi pengiriman uang dari lembaga pemerintahan akan tercatat.
Sistem ini juga dapat berdampak pada sistem bank sentral yang ada saat ini, ujar seorang menteri dari pemerintahan Inggris. Berbicara ke Wired Magazine, Menteri  Matthew Hancock mengatakan bahwa “di negara dimana sebuah mata uang membutuhkan bank sentral untuk mengatur peredarannya dalam rangka mengelola perekonomian negara, bank sentral pasti dibutuhkan… Namun yang paling penting, ketika masyarakat sudah bisa membayar satu sama lain dengan mata uang yang tidak terhubung dan terpaku pada lokasi geografis suatu negara tertentu, maka kebutuhan akan bank sentral juga pasti akan berkurang.”
  1. Apa yang sedang terjadi di kawasan mengenai hal ini?
Terdapat tiga sektor yang cukup menarik untuk dibahas. Yang pertama adalah sektor startup (perusahaan baru). Pemerintah Singapura memiliki cita-cita besar untuk menjadikan negaranya sebagai pusat ‘FinTech’ (Teknologi Finansial) di kawasan Asia. Contohnya, IDA telah memberikan modal yang cukup besar untuk mendukung Toast—perusahaan yang membantu para tenaga kerja asing untuk mengirimkan uang antarnegara menggunakan aplikasi dan EZLink train card mereka. Semua transaksi dijamin berjalan aman karena terdaftar di dalam Blockchain.
Sektor kedua adalah pemerintah. Otoritas Keuangan Singapura baru saja selesai membangun sebuah laboratorium FinTech yang akan memonitorisasi perkembangan terbaru dari teknologi-teknologi yang bergerak di bidang pembayaran dan mempertimbangkan utilitas mereka.
Sektor ketiga, dan yang paling jelas, adalah lembaga-lembaga perbankan itu sendiri. Banyak di antara mereka yang sudah punya laboratorium mereka sendiri, dan banyak juga yang sudah berinvestasi di startup-startup baru yang kian bermunculan di bidang FinTech.
Blockchain adalah sebuah teknologi baru, sehingga potensi sebenarnya yang dimiliki teknologi tersebut baru akan muncul seiring berjalannya waktu. Ketika Internet baru pertama kali ditemukan, siapa yang dapat memprediksi bahwa dampaknya ke dunia global akan sebesar ini? Sebagian besar perkembangannya memang dibantu oleh adanya dukungan internasional untuk World Wide Web.