Saturday, September 30, 2017

BARCLAYS BERGABUNG DENGAN KONSORSIUM BLOCKCHAIN GUNA MENCARI ALTERNATIF KEUANGAN YANG CEPAT




Barclays, perusahaan jasa keuangan multinasional akhirnya teken kontrak untuk bergabung dengan fokus pada valuta asing Blockchain yang didirikan oleh penyedia sistem pembayaran tunai CLS Group.
Diungkapkan kemarin, bank yang berbasis di London ini kedepannya akan bekerja sama dengan kumpulan anggota lain, termasuk JPMorgan Chase, Goldman Sachs, dan Bank of China, dalam upaya untuk membawa tingkatan baru dari efisiensi dan keamanan industri mata uang asing.
Untuk diketahui sebelumnya, konsorsium CLS dengan spesialisasi open source Hyperledger Blockchain merupakan provider dengan penyedia manajemen risiko dan layanan operasional untuk pasar global valuta asing (Valas).
Dalam banyak kasus, pasar global FX dibatasi oleh kurangnya proses pembayaran standar untuk perdagangan yang tidak menetap, dan masih melakukan proses manual. Hal ini menyebabkan biaya yang tinggi.
Platform grup Blockchain ini menurut Lee Braine, CTO Barclays Bank investment, institusinya menjadi sangat tertarik pada sebagian proyek karena platform CLS akan beroperasi pada side by side dengan solusi yang cepat, setidaknya untuk saat ini.
Orang-orang dapat terhubung melalui koneksi mekanisme (distributed ledger technology). Jadi, setidaknya Anda memiliki pilihan.”
Dalam inkarnasi awal, platform CLS net, berharap kepada para peserta perdagangan mata uang global yang menggunakan enam jenis produk berbasis Blockchain. Jumlah layanan untuk bisnis CLS, secara tradisional menggunakan jasa penyelesaian pembayaran pembayaran sendiri terkait dengan sistem real-time gross settlement 18 mata uang.
Hal ini merupakan evolusi dari Blockchain, di mana Barclays bergabung dengan konsorsium Blockchain  untuk mencari alternatif transaksi yang cepat. Seperti yang digambarkan Braine sebagai sistem berjenjang integrasi yang ia bayangkan akan berguna ke depannya.

Thursday, September 28, 2017

AGEN TRAVEL JEPANG MENERIMA BITCOIN DENGAN PENAWARAN EKSKLUSIF





Salah satu agen perjalanan terbesar di Jepang, H.I.S, mulai menerima pembayaran dengan Bitcoin di beberapa tokonya melalui bursa Bitcoin terbesar di Jepang, Bitflyer. Perusahaan juga akan menawarkan beberapa paket tur eksklusif Bitcoin untuk memperingati acara tersebut.
Langkah tersebut akan dimulai pada tanggal 23 September melalui Bitflyer, seperti yang diumumkan oleh kedua perusahaan tersebut pada hari Selasa lalu. Jumlah transaksi untuk pembelian akan dibatasi setara dengan 2 juta yen. Perusahaan mengklaim bahwa H.I.S adalah perusahaan besar pertama di industri perjalanan Jepang yang menerima mata uang digital.
Didirikan pada bulan Desember 1980, H.I.S. adalah biro perjalanan yang berbasis di Tokyo yang mengkhususkan diri dalam tur paket berbiaya rendah. Di antara banyak kelompok bisnis ada dua taman hiburan, Huis Ten Bosch dan Laguna Ten Bosch. Pada bulan Juni tahun ini, Japan Tourism Agency (JTA) memberikan analisis terhadap 49 agen perjalanan utama Jepang, dan H.I.S menempati urutan kedua untuk perjalanan keluar sepanjang tahun yang berakhir pada Februari 2017. Jumlah kantor cabang H.I.S telah berkembang menjadi 295 di Jepang dan 230 di luar negeri.
Bitflyer adalah Digital Exchange Jepang terbesar berdasarkan volume perdagangannya, menurut Coinhills. Bitflyer baru-baru ini membantu salah satu department store terbesar di Jepang, Marui, yang kini menerima Bitcoin, selain toko elektronik raksasa di negara itu, Bic Camera, juga menerima Bitcoin secara nasional sejak Juli.
Keputusan Mayor Jepang Travel Agency Menerima Bitcoin dan Penawaran Paket Bitcoin-Eksklusif dalam rangka  untuk memperkenalkan pembayaran Bitcoin dan menambah kenyamanan bagi pelanggan domestik sekaligus menarik pasar baru. Dalam perkembangannya telah ada 38 toko di wilayah metropolitan Tokyo yang menerima Bitcoin. Namun, perusahaan berencana menambah lebih banyak toko di masa depan.
Ke-38 toko tersebut di antaranya adalah: Shinjuku, Shibuya, Ginza, Marunouch, Ikebukuro, Hawaii Shinjuku, Chome, kantor penjualan Ginza Core, kantor penjualan Roppongi, dan travel H.I.S, toko buku, toko kopi, dan kantor Omotesando.
Kantor Pusat Shinjuku telah memperkenalkan sistem pembayaran pada tanggal 21 September. Perusahaan memberikan Bitcoin senilai 5.000 yen kepada 10 pembeli pertama di kantor pusat.
Pada tanggal 23 September, perusahaan ini juga menawarkan beberapa paket tur Bitcoin khusus. Misalnya, paket “Seoul 3 days” akan dikenakan biaya 16.800 yen, sedangkan paket “Hawaii 5 hari” akan dijual 69.800 yen selama promosi berlangsung, yang bisa dibayar dengan Bitcoin.

Wednesday, September 27, 2017

PEDAGANG EMAS BESAR DI LONDON MENERIMA BITCOIN




Menakjubkan, jumlah pedagang yang menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran terus meningkat. Kabar baik terbaru datang dari pedagang emas besar di London, Sharps Pixley, yang kini menerima Bitcoin, seperti dilansir dari cointelegraph.com.

Mengenal Sharps Pixley

Sharps Pixley berdiri sejak tahun 1778. Perusahaan ini adalah dealer besar logam mulia yang berbasis di London, dan merupakan anggota penuh dari London Bullion Market Association. Sharps Pixley bertindak sebagai toko layanan penuh bagi investor untuk membeli, menyimpan dan memperdagangkan logam mulia. Toko ini telah beroperasi selama 250 tahun. Keputusan Sharps Pixley  menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran telah menunjukkan bahwa perusahaan ini mengikuti perkembangan dunia.
Ross Norman, CEO Sharps Pixley, mengatakan bahwa:
Pandangan kami bahwa banyak investor di Bitcoin menginginkan opsi untuk memegang nilai intrinsik di aset safe haven tradisional seperti emas; transaksi dilakukan secara sederhana dan hemat biaya. Jalan itu sekarang terbuka untuk mereka. “

Emas digital

Bitcoin bisa disebut sebagai emas digital dan termasuk dalam aset safe haven. Giles Mable, Direktur Pengembangan Bisnis di Sharps Pixley, mengatakan bahwa:
Kami menjembatani kesenjangan antara mata uang tertua di dunia dan yang terbaru, menawarkan pelanggan baru dan yang sudah ada cara untuk menukar dan mendiversifikasi mata uang digital untuk aset nyata yang dapat mereka simpan dan belanjakan di Sharps Pixley.”

Bitcoin diterima melalui Bitpay

Sharps Pixley akan menerima Bitcoin untuk penjualan emas melalui prosesor pembayaran Bitpay. Dengan demikian akan membantu mereka menghindari risiko harga fluktuatif Bitcoin.

Tuesday, September 26, 2017

PEMERINTAH ILLINOIS RILIS AKTA KELAHIRAN DIGITAL BERBASIS TEKNOLOGI BLOKCHAIN





Pemerintah negara bagian Illinois telah memulai pengujian sistem berbasis Blockchain untuk digitalisasi akta kelahiran. Proyek ini bekerjasama dengan startup Blockchain Evernym.
Menurut, Jennifer O’Rourke, petugas penghubung bisnis Blockchain Illinois, platform yang sedang dikembangkan pada akhirnya dapat menghasilkan pembuatan alat identitas komprehensif, yang dapat digunakan oleh individu dalam jangka panjang.
O’Rourke mengatakan:
Dalam pilot ini, baik bisnis dan pemerintah akan dapat memverifikasi dan mengotentikasi identitas warga negara dengan meminta akses terenkripsi ke klaim yang dapat diverifikasi.”

Tujuan / sasaran program

Dalam program percontohan, para mitra akan mengembangkan dan menguji alat berbasis Blockchain yang memungkinkan orangtua dan dokter yang hadir pada saat hari kelahiran untuk secara resmi mencatat atau mendaftarkan kelahiran pada teknologi Blockchain yang mendukung. Alat yang diuji didasarkan pada pekerjaan yang dilakukan oleh satuan tugas di World Wide Web Consortium (W3C).
Proyek percontohan ini merupakan bagian dari Initiative Blockchain Illinois, yang tujuannya mencakup penciptaan lingkungan yang lebih ramah bagi perusahaan Blockchain di negara bagian dan penghapusan penghalang bagi pemerintah untuk membangun negeri dengan Blockchain. Lembaga mitra yang ikut andil dalam proyek tersebut adalah Departemen Perdagangan dan Peluang Ekonomi (DCEO), Departemen Asuransi (DOI), dan Departemen Inovasi & Teknologi (DoIT).
Berdasarkan kerangka yang diusulkan, lembaga negara akan dapat memverifikasi data registrasi seseorang saat lahir, serta informasi tanda kriptografi yang terkait dengan nama, tanggal lahir, golongan darah, dan lain-lain pada tiap individu. Informasi tersebut kemudian akan disimpan pada buku besar terdesentralisasi, sebagai bukti yang hanya dapat diakses jika diberi wewenang oleh wali sah sampai individu tersebut dewasa.

6 Bank Global Akan Bikin Mata Uang Digital




Enam bank terbesar dunia bergabung dalam satu proyek untuk menciptakan bentuk uang digital baru. Uang ini diharapkan diluncurkan tahun depan untuk transaksi keuangan kliring dan setelmen dengan menggunakan blockchain.
Mengutip CNBC, Sabtu (2/9/2017), keenam bank tersebut adalah Barclays, Credit Suisse, Imperial Bank of Commerce dari Kanada, HSBC, MUFG, dan State Street.
Keenam bank ini bekerja sama menciptakan mata uang yang dinamakan utility settlement coin yang diciptakan oleh UBS dari Swiss guna membuat pasar finansial semakin efisien.
Bank-bank tersebut bakal melakukan diskusi mendalam dengan bank-bank sentral. Selain itu, akan dilakukan pula upaya pengetatan keamanan data dan proteksi keamanan siber.
"Kami telah berdiskusi dengan bank-bank sentral dan regulator. Kami akan melanjutkan itu dalam 12 bulan ke depan dengan tujuan untuk 'go live' secara terbatas pada akhir 2018," ujar Hyder Jaffrey, kepala investasi strategis dan inovasi layanan keuangan berbasis teknologi (fintech) di UBS.

Advertisment
Teknologi blockchain adalah serangkaian algoritma kompleks yang memungkinkan cryptocurrency termasuk bitcoin dapat diperdagangkan dan diverfikasi secara elektronik dengan jaringan komputer.
Adapun utility settlement coin bertujuan untuk memungkinkan lembaga-lembaga keuangan saling membayar atau membeli sekuritas, seperti obligasi dan saham tanpa menunggu transfer uang secara tradisional diselesaikan.
Bank-bank itu akan menggunakan koin digital yang langsung dikonversikan menjadi uang tunai di bank sentral. Dengan demikian, akan terjadi penghematan waktu, biaya, dan modal dalam sistem kliring dan setelmen.
"Ini tidak akan langsung datang dalam sekejap, namun hadir dalam rangkaian pengembangan seiring berjalannya waktu," ungkap Jaffrey

sumber: http://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/02/170000626/6-bank-global-akan-bikin-mata-uang-digital

Digital Currency Diatur dalam UU, BI Berencana Luncurkan “Bitcoin”


Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Ronald Waas


Bank Indonesia (BI) mulai mengkaji kebijakan menerbitkan mata uang digital (digital currency). Sehingga tidak lagi bergantung dengan uang kartal atau giral. Mengingat di tengah tren teknologi informasi saat ini, penggunaan uang fisik juga akan berkurang. Bahkan, menurut BI, kebijakan digital currency ini sudah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
“Jika hasil kajiannya itu nanti mendukung penerbitan uang digital, maka BI akan menerbitkan uang digital dalam mata uang rupiah,” jelas Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Ronald Waas, di komplek Gedung BI, Jakarta, Jumat (2/9).
Sejauh ini, kata Ronald, dalam pertemuan gubernur bank sentral se-dunia pembahasan penerbitan uang digital juga tengah mengemuka. Mereka juga berencana untuk menerbitkan curreny digital.
“Sudah ada sebanyak 30 negara yang sedang menguji coba penerbitan uang digital ini,” jelas Ronald.
Bahkan, dia juga mengingatkan dengan adanya penerbitan uang digital ini, maka akan berdampak pada penghematan bagi BI sendiri. “Sebab BI tidak menyetak uang lagi kan,” ungkap Ronald.
Ia menegaskan, selama ini BI meminta PT Peruri menerbitkan uang dalam bentuk uang kertas dan uang logam. Sehingga tidak menutup kemungkinan ke depannya akan menerbitkan dalam bentuk digital.
“Kami masih mengkajinya, sebab kalau yang sekarang hanya ada uang digital pre paid atau ada proses uang kertas atau logam kemudian ditukarkan ke uang digital,” tutur dia.
Lebih jauh ia menegaskan, bagi masyarakat, untuk menerima uang digital itu perlu menyiapkan e-wallet atau semacam dompet elektronik. Namun demikian, dalam rangka menjamin peredaran uang digital tersebut perlu dimitigasi risiko terlebih dahulu agar tidak berpindah tangan tanpa sepengetahuan pemilik sah.
“Harus hati-hati, jangan sampai tiba-tiba e-wallet keluar dananya,” cetus dia.
Berbeda dengan uang kertas dan logam, nantinya uang digital tidak memiliki pecahan. Namun hanya tertera nilai sesuai dengan kepemilikannya.
Sebagai informasi, teknologi penerbitan uang digital selama ini telah digunakan oleh Bitcoin dan terdapat 700 perusahaan yang dapat membangun sistem penerbitan uang digital itu.
Ronald sendiri mengakui, dalam UU Mata Uang sejatinya sudah diatur soal uang digital yang penerbitaannya diberikan ke BI.
“Jadi sudah diatur di UU Mata Uang. Kalau kami mau menerbitkan currency digital maka tak akan melanggar aturan,” pungkas dia.


sumber: http://www.aktual.com/digital-currency-diatur-dalam-uu-bi-berencana-luncurkan-bitcoin/

Saturday, September 23, 2017

Prediksi Harga Bitcoin 2018 Di Mata Trader

Prediksi Bitcoin Januari - Maret 2018


Masih ingat kasus hardfork ? Sepertinya pola nya akan sama dengan kasus ICO China hehe. Jadi beli bitcoin sekarang dan tahan sampai oktober. Booom !

Setelah oktober, akan terjadi koreksi harga di bulan November. Namun bagi kamu yang tidak menjual BTC dari oktober, kamu akan mendapatkan berkahnya di Bulan Desember. Pssstt.. jangan bilang siapa-siapa. Trend bitcoin mulai bermunculan di negara-negara seperti Hongkong dan Amerika Selatan. Jadi tahan saja bitcoin kamu kalau memang gak butuh-butuh duit amat. Long term bro..

Gua ngarang ? Enggak bro, gua ngamati data dan berita. Ini adalah data dari volume trading bitcoin yang meningkat pesat baru-baru ini. https://coin.dance/volume/localbitcoins/HKD .

Setelah di awal bulan desember mengalami peningakatan harga, pertengahaan desember hingga tahun baru akan cenderung turun. Maklum, akan ada banyak orang yang menjual untuk kebutuhan libur natal dan tahun baru. hehe, hampir sama kayak emak gua yang jual emas saat mendekati lebaran.

Dan pada Januri 2018, akan ada peningkatan harga yang cukup signifika. Cenderung meningkat 2-3% setiap harinya, kalaupun koreksi juga gak terlalu jauh. Jadi kesimpulannya dengan supply bitcoin 16,556,575 saat ini dan gak akan terlalu jauh bertambah tahun depan, maka prediksi saya bitcoin akan tembus di angka Rp 70 - 120 jt .

110.000.000.000/16,556,575 = $6643 ( Rp 93.014.406 )

Thursday, September 21, 2017

MATA UANG VIRTUAL DIPREDIKSI BERKEMBANG PESAT




Keberadaan mata uang digital seperti Bitcoin tak bisa dipungkiri makin ramai diperbincangkan di masyarakat. Pro dan kontra yang ada tidak mengurangi eksistensi Bitcoin di dunia nyata, dan semakin membuat popularitasnya meningkat, sehingga posisi Bitcoin di dunia sulit untuk diabaikan.
Sebagaimana dilansir dari bisniskini.com, bahkan Bank Sentral yang ada di seluruh dunia diprediksi tidak akan mampu menahan meroketnya pertumbuhan penggunaan mata uang digital (cryptocurreny). Swedia menjadi salah satu negara yang dianggap perlu dan cukup mendesak penerbitan atau pengadopsian mata uang digital. Pasalnya tren yang terjadi di negara itu saat ini adalah berkurangnya aktivitas penggunaan uang konvensional.

Isu panas regulasi baru di Cina terkait Bitcoin yang sempat ramai minggu lalu ternyata juga tidak menyurutkan langkah Bitcoin di negara lainnya. Berkenaan dengan hal itu, para pengguna memboyong aset Bitcoin yang dimilikinya ke negara lain. Negara yang terkena efek positif dari keputusan Cina adalah Jepang. Kini Jepang menjadi negara yang punya pangsa pasar Bitcoin terbesar di dunia.


Menurut  data dari CoinDesk Bitcoin Price Index (BPI), harga Bitcoin tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,21% ke level USD 3.768,30 atau hampir Rp 50 juta setelah dibuka di posisi Rp 3.686,90 di awal perdagangan pada hari Sabtu (16/9). Hal tersebut menunjukkan bahwa harga Bitcoin mengalami pemulihan dalam waktu yang cepat.
Seperti dilansir dari kursrupiah.net, David Coker, dosen di Westminster Business School mengatakan bahwa:
“Langkah China menghentikan penggunaan modal bitcoin tidak akan efektif karena 3 alasan. Pertama, siapapun di China dengan public key yang valid masih dapat menerima dan menjual Bitcoin. Bahkan Tembok Besar Cina pun tidak akan bisa memblokir lalu lintas Bitcoin yang berasal dari jaringan blockchain terdesentralisasi,” ujarnya.
“Kedua, sudah diketahui bahwa perjalanan luar negeri oleh warga Cina telah melonjak sebagai tanggapan dari pembatasan capital flight. Dan ketiga, sejarah ekonomi mengajarkan kita bahwa modal selalu menemukan jalan. Pasar keuangan ada untuk menyalurkan modal ke tempat yang ingin ia tuju,” imbuh Coker.

Wednesday, September 20, 2017

WOW! BITCOIN BARU SAJA DIPAKAI BUAT BELI RUMAH MEWAH DI NEGARA INI




Punya banyak Bitcoin dewasa ini semakin bermanfaat dan menguntungkan. Pasalnya, kabar baik datang dari Austin, Texas. Di negara itu diketahui baru saja ada seseorang yang bisa membeli rumah menggunakan Bitcoin untuk pembayarannya.
Kejadian unik ini diklaim sebagai yang pertama di negara itu dalam dunia property untuk pengunaan cryptocurrency.  Di mana menggambarkan potensi kripto dalam mengubah tradisi transaksi keuangan dilakukan.
Adalah perusahaan broker real estate yang berbasis di Texas, Kuper Sotheby’s International Realty yang telah melakukan penjualan rumah tersebut dengan menggunakan Bitcoin.
Bitcoin, cryptocurrency yang paling populer di dunia ini telah siap untuk menjadi mata uang yang sah yang bisa digunakan untuk membeli kopi Starbucks, permainan Xbox, dan sekarang dipakai untuk membeli rumah adat yang baru dibangun dengan area hiburan yang besar, sebuah suite utama, dan dapur koki yang mewah .
Harga rumah belum diungkapkan, namun yang lebih penting dari itu adalah kemudahan dari keseluruhan transaksi. Pembeli hanya mentransfer Bitcoin ke penjual, yang kemudian mengubahnya menjadi dolar A.S.
Dalam 33 tahun transaksi penutupan saya, saya benar-benar tidak dapat mengharapkan sesuatu yang begitu unik untuk berjalan begitu lancar,” kata Kuper Sotheby’s Sheryl Lowe, agen pembeli, dalam sebuah siaran pers. “Dalam hitungan 10 menit, Bitcoin diubah menjadi dolar A.S. dan kesepakatan telah selesai!”
Transaksi real estate ini merupakan bukti lebih lanjut bahwa Bitcoin bukan “penipuan,” seperti yang mungkin diklaim beberapa orang. Fakta ini juga menjadi contoh lain dari meningkatnya penerimaan kripto, yang siap merevolusi berbagai industri di luar keuangan, mulai dari transportasi, hiburan, hingga politik

Tuesday, September 19, 2017

Perbankan Jepang siapkan mata uang digital



Jepang
sampai saat ini menjadi negara yang paling sigap merespon keberadaan uang digital. Sejak April 2017, Jepang telah mengesahkan aturan mengenai sistem pembayaran menggunakan uang digital, seperti bitcoin.
Dewan Standar Akuntansi Jepang pun kini bertugas menyusun panduan, bagaimana mata uang kripto tersebut bisa diterapkan dalam perhitungan akuntansi.


Penelitian yang dilakukan Fuji Chimera Research menyebutkan, saat ini saja tak kurang dari US$ 1,7 miliar cryptocurrenciesseperti bitcoin, Litecoin, Ripple serta uang digital lainnya beredar di Jepang. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai US$ 9 miliar pada tahun 2020 mendatang.
Tidak mau kalah, sebuah konsorsium perbankan Jepang juga tengah menyiapkan cryptocurrencies versi mereka sendiri bernama J Coin. Sejumlah bank besar di Jepang masuk dalam konsorsium tersebut, semisal Mizuho Financial Group dan Japan Post bank. Tepatnya, ada lebih dari 70 bank yang masuk dalam konsorsium tersebut.
Mereka telah mendirikan perusahaan patungan yang kelak akan mengelola J Coin.
Seperti diberitakan Nikkei, Minggu (17/9), konsorsium bank tersebut akan menawarkan J Coin bagi pembayaran beragam transaksi, mulai dari pembelian alat elektronik hingga transfer uang yang tidak dipungut komisi.
Konsorsium tersebut berharap, dari langkah ini mereka bisa menandingi layanan e-payment yang dikembangkan raksasa teknologi internasional seperti Alibaba Group Holding dan Apple. Tidak tertutup kemungkinan, konsorsium menambah keanggotaan dari bank besar, agar dapat menciptakan koalisi yang semakin solid.
Konsorsium ini berharap, J Coin bisa mulai aktif di perdagangkan pada tahun 2020 mendatang.
Konsorsium tersebut sedang mengembangkan sistem dimana yen dapat ditarik dari rekening bank dan dikonversi ke J Coin lewat aplikasi di smartphone. mata uang digital tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan berbelanja.
Lewat J Coin, jasa pengiriman uang kelak juga tidak akan dipungut komisi (fee). Hal ini juga yang akan menjadi perhatian dari anggota konsorsium, sehingga J Coin kelak bisa menjadi mata uang digital yang lebih diminati oleh masyarakat Jepang.
Kondisi yang terjadi di Jepang sebenarnya juga terjadi di belahan dunia lainnya. Bank Sentral India atawa The Reserve Bank of India (RBI) kini juga tengah memformulasikan satu mata uang digital yang bisa dipakai sebagai alternatif mata uang resmi Rupee, dalam transaksi digital.
Bank Sentral India sebelumnya telah memerintahkan perusahaan pengguna cryptocurrency untuk berbagi informasi antar bank untuk membantu mencegah kecurangan penggunaan mata uang digital ini.
Adapun Bank Sentral Belanda juga sudah menciptakan mata uang digitalnya sendiri, namun hanya terbatas digunakan dalam internalnya. Hal tersebut dilakukan untuk lebih memahami bagaimana bagaimana cara kerja uang digital tersebut.

CEO Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan: Uang tanpa kewarganegaraan adalah masa depan

CEO Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan:

https://www.youtube.com/watch?v=E0dyY-d8_Bc&feature=youtu.be

Menurut Oscar, regulator di Indonesia masih gagap terhadap Bitcoin. Sama seperti ketika internet pertama masuk Indonesia.
"Coba kalian lihat ini." Oscar Darmawan menunjukkan sesuatu di layar laptopnya kepada kami soal Bitcoin. Ia berkata: "Bitcoin membuat (transaksi) lebih transparan," ujar pria berusia 31 itu--yang merupakan Chief Executive Officer (CEO) Bitcoin Indonesia .
Sosok Oscar dikenal sebagai pengembang Bitcoin selama empat tahun terakhir. Dirinya telah berbicara tentang Bitcoin di berbagai televisi, media online dan cetak.
Ia adalah peraih gelar sarjana bidang teknologi dan sistem informasi dari Monash University. Oscar juga pernah jadi managing director di PT Bumi Intermedia selama tujuh tahun--sebelum mendirikan Bitcoin Indonesia pada 2013 dan menjadi CEO-nya.
Bitcoin Indonesia merupakan pasar elektronik (marketplace) untuk 450 ribu anggota terdaftar--sampai kini. Oscar dan timnya sedang membangun ekosistem bitcoin di Indonesia, seperti proyek Bitisland yang berharap mengubah Bali jadi pulau Bitcoin.
Di Bali, memang sudah ada orang yang membeli vila dengan Bitcoin. Di sana, terdapat juga prototype anjungan tunai mandiri untuk Bitcoin.
"Banyak yang sudah percaya. Karena tak ada data pribadi yang diekspos saat transaksi," ujar Oscar kepada Fajar WH, Heru Triyono, Sorta Tobing, dan fotografer Wisnu Agung saat wawancara di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Selasa siang (12/9/2017).
Bitcoin adalah mata uang virtual yang memungkinkan transaksi langsung antarpengguna. Jadi, tak perlu lagi jasa bank sebagai perantara, sebab semua transaksi dikirim langsung ke jaringan komputer pemakainya.
Sejak muncul 2009, Bitcoin terus berkembang dan baru pada 2013 masuk ke Indonesia. Bitcoin telah digunakan setidaknya 200 ribu pengguna di Indonesia pada 2016 dan diprediksi mencapai 500 ribu pada 2018.
Seiring popularitasnya yang melonjak, nilai tukar satu Bitcoin (2/9/2017) mencapai Rp64.957.200. Naik berkali-kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini karena Bitcoin sudah legal di sejumlah negara seperti Amerika Serikat. Bahkan di Jepang, Bitcoin sudah dianggap sebagai mata uang yang setara dengan Yen. "Jadi berbagai layanan publik bisa dibayar pakai Bitcoin," kata pria berusia 31 ini.
Namun kondisi berbeda terjadi di Indonesia. Bitcoin tak dapat dukungan aturan bank sentral. Jadi, jika hal buruk terjadi, pemerintah tak bisa menjamin. "Mungkin pemerintah belum memahami. Padahal tidak ada yang perlu ditakutkan," tuturnya.
Memahami Bitcoin hanya sedikit lebih sulit daripada melacak penciptanya yang misterius: Satoshi Nakamoto. Satoshi adalah nama samaran orang atau grup.
Namun, tahun lalu, wiraswastawan Australia, Craig Wright, mengklaim dirinya sebagai pencipta Bitcoin. Pengakuannya mengakhiri spekulasi bertahun-tahun tentang siapa sosok Satoshi.
Selama satu jam lebih Oscar bicara soal risiko sistem Bitcoin, kemudian apa yang membuatnya lebih baik dari pada uang tunai dan kenapa jadi sarana pembiayaan terorisme, pencucian uang dan kejahatan dunia maya. Berikut petikan wawancaranya:

Chief Executive Officer (CEO) Bitcoin Indonesia, Oscar Darmawan, ketika ditemui di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Selasa siang (12/9/2017).
Chief Executive Officer (CEO) Bitcoin Indonesia, Oscar Darmawan, ketika ditemui di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Selasa siang (12/9/2017).
© Wisnu Agung Prasetyo
Menurut Anda, apakah ini waktu yang tepat bagi Indonesia mengeluarkan peraturan baru untuk Bitcoin?Semua orang dalam mode wait and see. Tetapi seperti ada ketakutan-ketakutan terhadap Bitcoin. Kita ini kayak kurang welcome sama teknologi.
Kemudian, dari sisi regulator. Mereka juga masih salah paham. Isunya Bitcoin akan menggantikan Rupiah, yang terkait kedaulatan negara. Padahal ini cuma teknologi.
Mungkin perkembangan teknologinya lebih cepat dibanding proses pembuatan aturannya......dan persiapannya juga lebih represif. Padahal negara seperti Jepang sudah resmi mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran. Bahkan Rusia yang tertutup sekalipun akan melakukan seperti Jepang.
Mungkin sama dengan dulu, ketika internet pertama kali masuk Indonesia. Pemerintah juga ketakutan dengan internet--sebab bisa buat pornografi atau hal negatif lain. Padahal banyak yang positif.
Anda menilai aturan di Indonesia terlalu kaku?Mungkin karena belum paham secara keseluruhan, regulator jadi takut. Kalau paham, saya rasa enggak. Justru dengan adanya Bitcoin, membuat transaksi jadi lebih transparan.
Kan cuma perlu diatur siapa yang boleh beli, siapa yang boleh jual, kemudian bagaimana aturan market place-nya.
Tetapi Bank Indonesia (BI) tidak mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah?Saya luruskan. Aturan BI itu hanya menganggap Bitcoin bukan alat pembayaran yang sah. Mereka tidak melarang peredaran Bitcoin.
Saya tunjukkan dari website-nya. Yaitu PBI (Peraturan BI) nomor 1840 komponen ke-10, "BI tidak melarang penggunaan virtual currency (salah satunya Bitcoin). Tetapi melarang PJSP (bank) yang telah memperoleh izin untuk memproses transaksi pembayaran".
Bitcoin bisa menggantikan alat pembayaran Rupiah di masa depan?Saya rasa sudah jelas, BI menyatakan bahwa Bitcoin dapat digunakan, diperjualbelikan atau disimpan sebagai aset atau suatu bentuk komoditas digital, namun tidak boleh digunakan sebagai alat pembayaran, karena satu-satunya alat pembayaran yang sah hanyalah Rupiah.
Mungkinkah Indonesia akan mengikuti Jepang yang sudah resmi mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran?Di luar negeri hampir semua bank sentralnya punya panduan untuk Bitcoin. Bitcoin di Jepang berada di bawah FSA, Financial Services Agency, semacam OJK-nya Jepang.
Sementara di Australia, Bitcoin itu dibebas pajakkan dari pajak pertambahan nilai atau dianggap setara seperti uang karena tidak kena PPN lagi.
Jadi, ya, uang tanpa kewarganegaraan seperti Bitcoin ini adalah masa depan, karena lebih baik.
Apa yang membuat Bitcoin lebih baik daripada uang tunai?Bitcoin adalah alternatif. Ini hampir seperti emas. Pengiriman melintasi perbatasan negara tidak hanya lebih murah, tapi juga lebih cepat, hanya dalam hitungan menit.
Kemudian, pengalihan uang melintasi perbatasan adalah hal kedua yang lebih baik daripada sistem saat ini. Tidak hanya lebih murah, karena tidak memiliki banyak tengkulak, tapi juga lebih cepat. Tidak perlu waktu lima hari, itu akan hilang dalam 10 menit.
Cara dunia bergerak saat ini adalah semuanya digital, dan perlu ada buku besar yang menghitung semua transaksi yang terjadi di seluruh dunia--dan itulah yang akan dilakukan oleh blockchain (sebuah buku besar digital publik yang mencatat semua transaksi mata uang digital).
Meski Anda bilang lebih baik, tapi di Indonesia, Bitcoin itu masih kurang diterima dan dipercaya...Bisa jadi karena pesan regulator tadi tidak sampai. Yang dibaca masyarakat hanya dilarangnya saja. Padahal Bitcoin bisa disimpan sebagai aset atau suatu bentuk komoditas digital.
Di Indonesia memang jumlah transaksinya tidak banyak, hanya 1 persen dari jumlah keseluruhan di dunia.
Di ASEAN, paling besar itu di Thailand dan Singapura. Mereka teknologinya bagus, transaksi cashless-nya juga bagus. Kita sedikit ketinggalan.
Masyarakat juga ragu karena kalau ada hal buruk terjadi, Pemerintah tidak akan tanggung--karena belum ada aturannya kan?Betul juga, sampai kini yang mengatur ya undang-undang perdata--ketika menangani persoalan e-commerce.

Chief Executive Officer (CEO) Bitcoin Indonesia, Oscar Darmawan, ketika ditemui di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Selasa siang (12/9/2017).
Chief Executive Officer (CEO) Bitcoin Indonesia, Oscar Darmawan, ketika ditemui di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Selasa siang (12/9/2017).
© Wisnu Agung Prasetyo
Apakah marak kasus hukum yang terkait Bitcoin?Perusahaan kecil yang tiba-tiba tutup itu pasti ada ya. Namanya juga e-commerce. Muncul hari ini, besok bisa tutup. Makanya yang dilakukan Amerika, Jepang dan Eropa, sejenis e-commerce yang terkait Bitcoin dikasih izin Perbankan.
Luxemburg misalnya. Mereka juga telah melegalkan salah satu bursa Bitcoin raksasa bernama Bitstamp untuk beroperasi di Eropa. Mereka melihat bahwa lebih baik ini diatur. Jadi jelas. Bukan mengatur mata uangnya, tapi mengatur industri yang menjual dan membeli Bitcoinnya.
Apa upaya Anda agar pemerintah mengatur mata uang digital ini?Kita terus menjaga hubungan baik dengan semua regulator. Kita selalu menjelaskan bahwa kita ini bukan penerbit Bitcoin. Tetapi masyarakat masih banyak salah paham. Kita ini dikira yang menerbitkan mata uang digital, seperti Bitcoin. User baru di Bitcoin Indonesia setiap harinya ada sekitar 200. Total mencapai 450 ribu orang.
Semua transaksi di bitcoin, kata Oscar, tercatat. Semua orang di internet pun bisa melihat transaksi pengguna bitcoin melalui wallet (dompet) digital bitcoin. Setiap pengguna bitcoin memiliki wallet, dan bisa memiliki lebih dari 100 wallet.
Kalau tercatat dan transparan, kenapa Bitcoin rawan pencucian uang, bahkan untuk kepentingan ilegal, seperti judi, obat-obatan terlarang, dan terorisme...Karena dalam bertransaksi, para pengguna itu belum tentu mencantumkan identitas aslinya. Nah, ini pentingnya regulasi. Kalau ada regulasi yang namanya PNS ya harus menyertakan bukti bahwa dia PNS. Sama seperti Bank itu lho.
Pengguna di Bitcoin Indonesia juga tidak memakai identitas asli?Kami mengharuskan asli, termasuk meminta nomor telepon seluler. Kemudian kalau transaksi di atas Rp100 juta, pengguna wajib mengisi formulir tambahan.
Namanya pencucian uang, pelaku kan biasanya menggunakan identitas orang lain, pakai identitas sopir misalnya... Mungkin saja. Yang jelas kita memegang identitas asli pengguna.
Lalu apa jaminan sekuritas dari Bitcoin Indonesia?Kita enggak pernah menjamin apapun. Kita hanya membantu orang untuk membeli dan menjual dengan transaksi yang aman. Setelah dibeli, Bitcoin akan dipegang masing-masing oleh pengguna, bukan kami lagi.
Kami hanya sebagai marketplace--untuk pengguna yang mengelola aset digitalnya. Aset atau barangnya berupa saldo, yang bisa disimpan di berbagai dompet Bitcoin. Semua transaksi transparan.
Yang Anda maksud transparan itu semua pengguna tahu saldo kita berapa dan transaksi kemana saja?Nama enggak ketahuan, tapi kalau sudah ketahuan nomor rekening Anda berapa, semua bisa lihat saldo dan transaksinya ke mana saja. Maka itu Bitcoin enggak cocok untuk money laundering.
Kalau enggak cocok kenapa kejahatan dunia maya seperti serangan Ransomware Wannacry minta tebusan pakai Bitcoin?Lho, kita bisa lihat saldonya Wannacry, lewat alamat virusnya (Oscar menunjukkan di layar laptop). Karena, begitu identitas pelaku terbongkar, blockchain dapat membantu menemukan semua transaksi yang pernah dilakukan oleh pelaku. Kehebatan Bitcoin yang seperti inilah yang tidak dimiliki oleh Euro ataupun Dollar AS.
Sekarang tantangannya adalah ke mana Wannacry menjual Bitcoinnya. Yang jadi tugas Interpol adalah melacak kemana mereka mencairkan Bitcoinnya.
"Saya optimis tiga tahun mendatang Bitcoin dilegalkan di Indonesia"
Oscar Darmawan
Hampir mirip dengan pencairan dana dari penjualan saham ya yang memerlukan waktu 3 hari bursa?Beda, karena setiap orang yang beli dan jual itu barangnya benar-benar ada. Kalau saham, waktu Anda beli di harga berapa, ya dapat harga itu. Ada mekanisme di belakangnya di mana dia settlement tiga hari setelah dijual.
Nah kalau Bitcoin, sistemnya benar-benar spot market. Waktu beli di harga Rp56 juta ya langsung dapat di harga itu dan bisa langsung kita jual tanpa menunggu tiga hari. Biaya transaksinya hanya 0,3 persen.
Bagaimana proses pencairan Bitcoin di bank konvensional?Biasanya bank minta identitas datanya. Kemudian tergantung si pengguna juga mau memilih bank mana. Semua bank bisa. Seperti emas saja, mau dijual kemana tergantung Anda kan? Kita enggak bisa memaksa Anda menjualnya ke Antam. Amat liquid (mudah).
Cocok buat investasi ya...Itu kenapa orang lebih memilih Bitcoin dibanding emas atau lain sebagainya. Yang pertama karena liquid, kedua, transaksinya bisa sangat kecil, ketiga, karena tidak terpengaruh oleh penerbitan dari perusahaan apapun.
Apakah belum bisa mencairkan Bitcoin lewat ATM--seperti yang ada di Bali?Sebenarnya itu bukan ATM, tapi vending machine. Beda. Kalau ATM kan bisa transfer, tarik uang, memasukkan uang dan melihat saldo. Jadi, vending machine Bitcoin di Bali itu orang memasukkan uang Rupiah, misalnya satu lembar Rp50 ribu, kemudian saldo Bitcoinnya bertambah. Begitu.
Dalam pandangan Anda Indonesia bakal melegalkan Bitcoin nantinya?Lambat laun pasti ke sana. Banyak negara kecenderungannya itu melegalkan. Mereka mengatur industri yang bergerak di bidang virtual currency ini.
Indonesia itu hanya masalah waktu saja. Lembaga paling dekat yang mengatur itu harusnya OJK dan Bank Indonesia. Kita tunggu saja.
Bisa terwujud dalam dua atau tiga tahun lagi?Saya optimistis tiga tahun mendatang akan dilegalkan. Contoh saja Gojek, yang awalnya begitu kencang kontroversinya. Tapi sekarang demo-demo sudah berakhir.
sumber artikel: https://beritagar.id/artikel/bincang/ceo-bitcoin-indonesia-oscar-darmawan-uang-tanpa-kewarganegaraan-adalah-masa-depan?utm_source=Facebook+Ads&utm_medium=CPC&utm_campaign=Bincang+-+CEO+Bitcoin

Monday, September 18, 2017

JEPANG MENJADI PASAR BITCOIN TERBESAR SETELAH KEPUTUSAN CINA



Keputusan baru Cina atas Bitcoin, tidak menyurutkan eksistensi mata uang virtual ini di negara lain. Seperti dilansir dari cointelegraph.com, Jepang kini menjadi pasar pertukaran Bitcoin terbesar dengan pangsa pasar 50,75 persen dari pasar pertukaran Bitcoin global. Wakil Ketua BitFury, George Kikvadze, melakukan analisis. Ia mengaitkan lonjakan volume perdagangan pasar pertukaran Bitcoin di Jepang karena isu regulasi baru Cina terhadap Bitcoin.
Menurut berbagai penyedia data pasar Bitcoin yang terpercaya seperti CryptoCompare, Cina sekarang hanya menyumbang sekitar 6,4 persen dari perdagangan Bitcoin global.
Sebuah akun twitter Joseph Young @iamjosephyoung, menuliskan bahwa CryptoCompare menunjukkan bahwa Jepang menyumbang lebih dari 50% dari semua perdagangan #bitcoin. Pedagang Cina sudah pindah ke Jepang. Cina kurang dari 7%.
Sebelum larangan pertukaran Bitcoin nasional oleh Cina diterapkan, pasar pertukaran mata uang digital di AS secara konsisten memastikan posisinya sebagai pasar terbesar di dunia. Namun, para pedagang beralih ke pasar pertukaran Bitcoin di Jepang. Migrasi mendadak pedagang mata uang virtual ini menyebabkan lonjakan jangka pendek dalam volume perdagangan Jepang, yang memungkinkan pasar menyalip AS lebih dari 20 persen pangsa pasar pertukaran Bitcoin global.
Berlawanan dengan banyak laporan yang tidak positif, pengembang terkemuka, analis, periset dan ahli dalam sektor kripto dan Blockchain termasuk pencipta Litecoin, Charlie Lee dan investor miliarder Tim Draper mengungkapkan optimisme mereka terhadap penghentian pasar pertukaran Bitcoin Cina. Lee menekankan bahwa pemerintah Cina tidak dapat lagi memanipulasi pasar, seperti yang telah dilakukan sejak 2013.
Lee mengatakan bahwa:
“Ini bagus. Cina tidak bisa lagi bermain dengan pasar dengan melarang Bitcoin. Cryptocurrency tidak bisa dibunuh oleh negara manapun. Salah satu solusi untuk pertukaran terpusat adalah desentralisasi.”
Seperti yang ditekankan oleh Lee, keluarnya pasar pertukaran Bitcoin di Cina seharusnya benar-benar mempengaruhi sekitar 10 sampai 15 persen pedagang di pasar pertukaran Bitcoin global. Namun, para spekulan dan pedagang yang tidak sabar memulai aksi jual besar saat pemerintah Cina mengeluarkan regulasi barunya, yang menyebabkan koreksi besar pada harga Bitcoin.
Selama beberapa minggu ke depan, pasar pertukaran Bitcoin global akan stabil, karena pedagang berpindah dari pasar Cina ke Korea Selatan dan Jepang, dua pasar yang telah mengembangkan peraturan, standar industri, dan kebijakan yang lebih efisien secara signifikan untuk pertukaran dan pengguna cryptocurrency.
Lee dan Draper mencatat, penutupan pasar pertukaran Bitcoin Cina dapat menyebabkan stabilisasi pasar pertukaran Bitcoin global, yang mungkin bermanfaat bagi Bitcoin dalam jangka panjang.
Di Indonesia sendiri, perdagangan Bitcoin di Bitcoin Indonesia (bitcoin.co.id) terbilang stabil saat ini.

cara daftar di bitcoin.co.id (klik: https://vip.bitcoin.co.id/ref/vando)
http://bisnisdigitalsukses.blogspot.co.id/2016/10/cara-mendaftar-di-bitcoincoid.html

Thursday, September 14, 2017

EKSISTENSI BITCOIN DAN MATA UANG VIRTUAL LAINNYA DI DUNIA NYATA



Mata uang digital seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple, dan lain-lain terus menunjukkan sepak terjangnya di dunia nyata. Untuk Ethereum, misalnya, token ini telah banyak diadopsi untuk pengembangan proyek kontrak pintar yang berguna untuk memecahkan masalah di dunia nyata, seperti kebocorand data.

Selain Ethereum, mata uang digital Bitcoin juga semakin bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pada awal kemunculannya, Bitcoin mungkin hanya bisa digunakan untuk jual beli software atau produk digital, seperti di Microsoft, Dell, dll.

Tapi sekarang, Bitcoin juga bisa digunakan untuk membeli makanan, seperti di Amazon.

Dengan demikian tak bisa dipungkiri meskipun mata uang digital diciptakan dalam bentuk non-fisik tapi manfaatnya di dunia nyata tetap bisa dirasakan. Telah banyak dunia bisnis yang mengadopsi cryptocurreny sebagai sistem pembayaran mereka. Nilai Bitcoin meskipun pada saat ini tengah mengalami penurunan harga, diprediksi akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Kenaikan harga tersebut murni disebabkan oleh demand dan supply. Tingkat permintaan yang bertambah akan pula menaikkan harga Bitcoin karena Bitcoin jumlahnya terbatas, yaitu hanya akan ada 21 juta Bitcoin di dunia.
Eksistensi Bitcoin di dunia nyata tidak terlepas dari ketertarikan masyarakat akan potensi dari mata uang digital tersebut. Di mana selain dapat dijadikan pembayaran di beberapa merchant yang telah menerimanya, Bitcoin juga bisa ditradingkan yang memungkinkan penggunanya mendapatkan keuntungan.
Di Jepang, eksistensi Bitcoin bahkan jauh lebih unggul, setelah Bitcoin dinyatakan sebagai mata uang sah di negara itu, banyak pedagang-pedagang di Jepang yang menerima Bitcoin, sehingga Bitcoin ikut andil dalam pertumbuhan ekonomi di negara itu. 

Dikutip dari finance.detik.com, CEO Bitcoin Indonesia (Bitcoin.co.id), Oscar Darmawan mengatakan bahwa Bitcoin di Jepang sudah setara dengan Yen dan bisa digunakan untuk layanan publik.
Selain Jepang, di Amerika Serikat (AS) bahkan Microsoft dan Dell bisa dibayar menggunakan Bitcoin,” kata Oscar kepada detikFinance, Senin (11/9/2017).
Baru-baru ini, kabar baik juga terdengar dari restoran ternama Burger King di Rusia, yang meluncurkan mata uangnya sendiri, WhopperCoin. Skema transaksi yang diterapkan, di mana pelanggan akan mendapatkan satu WhopperCoin untuk tiap rubel (mata uang Rusia) yang digunakan saat membeli Burger. Nantinya, WhopperCoin yang terkumpul tersebut dapat digunakan kembali untuk membeli makanan di Burger King.

Wednesday, September 13, 2017

PERBEDAAN ANTARA EMAS DAN BITCOIN


Persamaan EMAS & BITCOIN
Ada orang bilang Bitcoin ini ibarat Emas karena harganya yg mahal & cara yg sama untuk mendapatkannya dengan Menambang!! Bagi saya ada betulnya...

Emas asli perlu ditambang dari tanah. sama juga dengan Bitcoin yg perlu ditambang dari 'tanahnya' yaitu dari sistem Blockchain...
http://www.blockchain.info/

Menambang emas ada alatnya bisa tradisional memakai nampan atau kuali, tapi sekarang sudah modern menggunankan mesin.

sama halnya Bitcoin, perlu ada alat "Mesin penambang" seperti gambar & video di bawah ini...
https://www.youtube.com/watch?v=yxobk2nXXqU&feature=youtu.be

Emas yg sudah ditambang akan dijual di pasaran terbuka dgn harga turun & naik. sama dengan Bitcoin, setelah ditambang akan ada perdagangan dipasaran terbuka juga dengan harga turun & naiknya...

Pemilik emas yg ditambang tidak perlu bingung dengan harga turun naik. sama juga pemilik bitcoin yang ditambang, tidak bingung harga turun naik tetap untung. cuma sedikit atau banyak saja...

Pemilik bitcoin senang menyimpan dalam wallet bitcoin di mobile hp atau exchanger dengan kemudahan yg ada internet, mudah dibawa kemana2,, walaupun dengan nilai juta-jutaan senang di bawa & diterima pakai seluruh dunia. Tapi pemilik emas hanya mampu simpan di rumah atau tempat yg aman dan susah untuk dibawa kemana2 dalam jumlah banyak...


Cuma ada perbedaan sedikit dari segi supply... emas kita tidak tahu seberapa banyak, karena diciptakan oleh ALLAH dengan dibagikan di seluruh dunia. tapi Bitcoin hanya 21,000,000. (21 juta)  saja yg dicipta dan ditanam di dalam blockchain...
http://www.bitcoinblockhalf.com/

Satu dunia akan merebut Emas dan sama juga halnya dengan Bitcoin, satu dunia akan merebutnya. berapa yang didapat sama juga bergantung pada kekuatan alat mesin penambang yg kita punya ...
otomatis jelas : saya punya 1 mesin, dengan perusahaan yang punya mesin ribuan, jelas potensi lebih banyak perusahaan, sama halnya emas ditambang tradisional atau menggunakan mesin.

setelah anda pelajari ilmunya
tinggal diri anda menyikapinya














WAWANCARA DUNIAFINTECH.COM DENGAN COINCHECK.COM



DuniaFintech.com Bitcoin selalu menjadi topik yang tidak bosan untuk diperbincangan dewasa ini. Mata uang virtual ini selain bisa ditradingkan, kini juga semakin mungkin digunakan untuk membeli kebutuhan hidup sehari-hari. Di Jepang, bahkan Bitcoin telah menjadi mata uang yang sah.
Terkait hal itu, DuniaFintech.com tertarik untuk melakukan wawancara kepada Kaga Kawabata, selaku Internasional Business Development Coincheck.com yang tengah berkunjung ke Indonesia.  Yuk, kita simak penuturannya!
  • What makes you interested in Bitcoin or virtual currency investing?

We believe Bitcoin and cryptocurrency are innovative technology since the emergence of the internet. Blockchain the Bitcoin’s underlying technology will have a tremendous impact on the various industry. For example, Blockchain technology could radically change the way financial transactions are facilitated in the future. Since the technology makes the transactions transparent, less party will involve making operation much more efficient changing how we conduct traditional business. Such huge potential of Bitcoin and cryptocurrency makes me interested in investing in this area.
  •  Apa yang membuat Anda tertarik dengan investasi mata uang Bitcoin atau virtual?

Kami percaya Bitcoin dan cryptocurrency adalah teknologi inovatif sejak kemunculan internet. Blockchain teknologi yang mendasari Bitcoin akan memiliki dampak yang luar biasa pada berbagai industri. Sebagai contoh, teknologi Blockchain secara radikal dapat mengubah cara transaksi keuangan difasilitasi di masa depan. Karena teknologi ini membuat transaksi bersifat transparan, akan melibatkan operasi yang jauh lebih efisien, dan mengubah cara kita menjalankan bisnis tradisional. Potensi Bitcoin dan cryptocurrency yang begitu besar membuat saya tertarik untuk berinvestasi di bidang ini.
  • Is it a good decision when a country makes Bitcoin a legitimate currency? Like in Japan, for example. What is the reason?

Yes, I think the Japan legalizing Bitcoin is a wise decision. After the Japanese government announces legalization of Bitcoin our exchange trading volume went up tremendously. After the Mt. Gox incident (Bankruptcy of largest Bitcoin exchange in the world back then) in Tokyo, the image of Bitcoin was terrible in Japan. Since the Japanese media broadcasted Mt. Gox is Bitcoin, people perceived Bitcoin as currency for criminals. However, after the legalization of Bitcoin, many major Japanese media started to feature Bitcoin as superior technology educating Japanese citizen in a right way. The banks and other big corporations also changed how they treat us after the announcement. Until the announcement, it was challenging for us to open up a bank account. Now it’s much easier since the government legalizes the Bitcoin.
  • Apakah keputusan yang baik ketika sebuah negara membuat Bitcoin menjadi mata uang yang sah? Seperti di Jepang, misalnya. Apa alasannya?

Ya, menurut saya keputusan Jepang mengesahkan Bitcoin adalah keputusan yang bijak. Setelah pemerintah Jepang mengumumkan legalisasi Bitcoin, volume perdagangan valuta asing kami meningkat sangat pesat. Setelah kasus Mt. Gox (Kebangkrutan bursa Bitcoin terbesar di dunia saat itu) di Tokyo, citra Bitcoin sangat mengerikan di Jepang. Sejak media Jepang menyiarkan Mt. Gox adalah Bitcoin, orang menganggap Bitcoin sebagai mata uang penjahat. Namun, setelah legalisasi Bitcoin, banyak media besar Jepang mulai menampilkan Bitcoin sebagai teknologi unggulan yang mendidik warga negara Jepang dengan cara yang benar. Bank dan perusahaan besar lainnya juga mengubah bagaimana mereka memperlakukan kita setelah pengumuman tersebut. Sampai pengumuman tersebut, kami menantang untuk membuka rekening bank. Sekarang jauh lebih mudah karena pemerintah melegalisasi Bitcoin.
  • Related to your visit to Bitcoin Indonesia, what do you think about the development of Bitcoin in Indonesia? Should Indonesia or others country make the same decisions as in Japan?

I think Indonesia’s Bitcoin market is still at an early stage of development. However, I think the market will grow exponentially if the government implement healthy regulation for Bitcoin and cryptocurrency. As I explained what happened in Japan, it’s difficult for many traditional businesses to involve in Bitcoin business unless the government has a regulation. They usually don’t want to take a risk. If the government bans the Bitcoin overall we can’t do business at all, so it’s essential to work closely with the government.
  • Terkait kunjungan anda ke Bitcoin Indonesia, bagaimana pendapat anda tentang perkembangan Bitcoin di Indonesia? Haruskah Indonesia atau negara lain membuat keputusan yang sama seperti di Jepang?

 Saya kira pasar Bitcoin di Indonesia masih dalam tahap awal pembangunan. Namun, saya pikir pasar akan tumbuh secara eksponensial jika pemerintah menerapkan peraturan sehat untuk Bitcoin dan cryptocurrency. Ketika saya menjelaskan apa yang terjadi di Jepang, sulit bagi banyak bisnis tradisional untuk terlibat dalam bisnis Bitcoin kecuali jika pemerintah memiliki peraturan. Mereka biasanya tidak mau mengambil risiko. Jika pemerintah melarang Bitcoin secara keseluruhan kita sama sekali tidak bisa berbisnis, jadi penting untuk bekerja sama dengan pemerintah.
  •  Why are you so interested in Blockchain/Bitcoin startup funding? Are these two areas promising in the future?

-We are interested in investing in cryptocurrency and Blockchain related start-ups around the world to develop a healthy ecosystem in Asia. Japan is the leading cryptocurrency country that has regulated the Bitcoin very first. As the largest cryptocurrency exchange in Japan, we would like to share our know-hows to develop Asia’s cryptocurrency and Blockchain industry.
If you’re startup looking for a funding please contact us at coincheck.fund@coincheck.com. For more detail about our investment program please refer to the following link www.coindesk.com/bitcoin-exchange-coincheck-unveils-startup-investment-fund.
  • Mengapa Anda begitu tertarik dengan pendanaan startup Blockchain/Bitcoin? Apakah kedua daerah ini menjanjikan di masa depan?

Kami tertarik untuk berinvestasi dalam pengembangan cryptocurrency dan Blockchain di seluruh dunia untuk mengembangkan ekosistem yang sehat di Asia. Jepang adalah negara cryptocurrency terkemuka yang telah mengatur Bitcoin terlebih dahulu. Sebagai pertukaran cryptocurrency terbesar di Jepang, kami ingin berbagi pengetahuan kami untuk mengembangkan industri cryptocurrency dan Blockchain di Asia.
Jika startup Anda sedang mencari pendanaan, hubungi kami di coincheck.fund@coincheck.com. Untuk detail lebih lanjut tentang program investasi kami, silakan merujuk ke tautan berikut www.coindesk.com/bitcoin-exchange-coincheck-unveils-startup-investment-fund.
  • Do you agree if Bitcoin is said to be the money of the future?

Yes. Before money takes it current form, it was something completely different such as shell or rock. Currencies have value since everyone around the world believes it has a value. Digital assets may take place of current currencies just like current currencies took place of shells and rocks. If digital currency replaces current currencies it will definitely make people everyday life better. How we pay money or receive money will be much cheaper, smoother and convenient.
  • Apakah Anda setuju jika Bitcoin dikatakan sebagai uang masa depan?

Setuju. Sebelum uang mengambil bentuk saat ini, itu adalah sesuatu yang sama sekali berbeda. Mata uang memiliki nilai karena semua orang di seluruh dunia percaya bahwa ia memiliki nilai. Jika mata uang digital menggantikan mata uang saat ini maka pasti akan membuat kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik. Bagaimana kita membayar atau menerima uang akan jauh lebih murah dan nyaman.
  • Is the existence of digital currency, like Bitcoin, etc, a threat for fiat currencies? Or can together synergize in helping economic growth?

The nature of Bitcoin and fiat currency are completely different, so I think it can co-exist. However, in the long term, digital currency may replace current fiat currency (Paper money). The government may issue their country money as digital currency. When you think about it, printing paper money is very inefficient. If a country can issue their cryptocurrency, it will be much efficient.
  • Apakah keberadaan mata uang digital, seperti Bitcoin, dll, merupakan ancaman bagi mata uang fiat? Atau bisa bersama-sama bersinergi dalam membantu pertumbuhan ekonomi?

Sifat bitcoin dan mata uang fiat benar-benar berbeda, jadi saya pikir ini bisa hidup berdampingan. Namun, dalam jangka panjang, mata uang digital bisa menggantikan mata uang fiat saat ini (uang kertas). Pemerintah dapat mengeluarkan uang negara mereka sebagai mata uang digital. Bila Anda memikirkannya, mencetak uang kertas sangat tidak efisien. Jika sebuah negara dapat mengeluarkan cryptocurrency, akan lebih efisien.
  • What are your expectations for the implementation of Blockchain technology in a country or government system and the positive value of Bitcoin investments?

Some government like Ukraine are already seeing the potential of Blockchain technology experimenting Blockchain so they can implement to their existing system. I believe as Blockchain infrastructure matures there will be more government adapting Blockchain.
  • Apa harapan Anda untuk penerapan teknologi Blockchain di negara atau sistem pemerintahan dan nilai positif dari investasi Bitcoin?

Beberapa pemerintah seperti Ukraina sudah melihat potensi teknologi Blockchain yang melakukan percobaan Blockchain sehingga bisa diimplementasikan ke sistem yang ada. Saya percaya sebagai infrastruktur yang matang, akan ada lebih banyak pemerintah yang mengadaptasi Blockchain.

Monday, September 11, 2017

TEKNOLOGI BLOCKCHAIN MERAMBAH KE SEKTOR TELEKOMUNIKASI


TEKNOLOGI BLOCKCHAIN MERAMBAH KE SEKTOR TELEKOMUNIKASI








Kumpulan konglomerat Internet Jepang, SoftBank Group, telah menciptakan sebuah konsorsium khusus untuk mendorong adopsi Blockchain yang lebih besar di sektor telekomunikasi.
Dikenal sebagai Carrier Blockchain Study Group (CBSG), proyek ini merupakan usaha tiga arah dengan anak perusahaan operator telekomunikasi AS Sprint dan pengembang Blockchain industri TBCASOFT.
SoftBank adalah pemain yang semakin menonjol di area Blockchain di Asia dan Timur Tengah, dengan dana investasi sekitar $ 100 miliar dengan Arab Saudi tahun lalu,  secara langsung ditujukan untuk mendukung inovasi fintech.
Tugas pertama untuk Kelompok Studi adalah produk Blockchain terkait pembayaran, menurut laporan VentureBeat. Prototipe pembayaran menggunakan Blockchain sebagai metode untuk memungkinkan penyetoran top-up di beberapa operator.
Teknologi ini siap melakukan terobosan serius dalam proses komunikasi massal seiring dengan upaya hacking yang kian serius. Telefonica, operator payung Eropa dari beberapa jaringan seluler di seluruh benua adalah salah satu korban pertama dari serangan cyber WannaCry yang melumpuhkan sistem komputer pada bulan Mei.
Bagaimana dengan di Indonesia? Apakah perlu mengadopsi teknologi Blockchain untuk komunikasi?

Wednesday, September 6, 2017

BERIKUT INI 52 FAKTA TENTANG BITCOIN

Berbicara tentang Bitcoin selalu jadi topik menarik. Di berbagai negara, mata uang digital ini telah menjadi sorotan yang diprediksi akan menjadi mata uang masa depan. Rangkuman 52 fakta terkait Bitcoin yang bersumber dari: bitcoinplay.net

BERIKUT INI 52 FAKTA TENTANG BITCOIN TERSEBUT:
  1. Diciptakan oleh seseorang yang misterius bernama Satoshi Nakamoto.
  2. Nakamoto dipercaya memiliki 1 juta Bitcoin.
  3. Bitcoin tidak dimiliki atau diatur oleh pemerintah atau lembaga keuangan manapun
  4. Hanya akan ada 21 juta Bitcoin yang tersedia di dunia.
  5. 1% komunitas Bitcoin mengontrol 99% kekayaan.
  6. Sejak bulan Maret 2015, transaksi menggunakan Bitcoin meningkat hingga 1289%.
  7. 69% lembaga keuangan seperti bank, bereksperimen dengan teknologi Blockchain, teknologi yang menjadi tulang punggung mata uang digital.
  8. Total kapitalisasi pasar mencapai sekitar 43 Milyar.
  9. Nilai Bitcoin terus meningkat hingga 879,999 kali dari tahun 2010-2017.
  10. 64% dari kepemilikan Bitcoin hampir tidak pernah digunakan.
  11. Blockchain, sebuah dompet Bitcoin melonjak hingga $40 juta dari Google ventures dan Richard Branson.
  12. Terdapat tiga startup Bitcoin, Circle, Blockstream, dan Digital Asset Holdings.
  13. FBI memiliki 1,5% Bitcoin di dunia.
  14. Sekitar 5% dari ekonomi Bitcoin, aktif di Silk Road, black market online.
  15. Bitoin Exchange terbesar di dunia, Mt Gox, jatuh pada tahun 2014, dan harga Bitcoin sempat turun sekitar 40%.
  16. Teknologi Blockchain berpotensi menghemat biaya penyimpanan di bank sekitar $8-12 juta dengan menggunakan teknologi tersebut.
  17. Hanya 807 orang yang menyatakan bahwa pendapatan Bitcoin untuk keperluan pajak.
  18. Bithumb, Bitcoin Exchange terbesar sempat dihack pada Juli 2017.
  19. Terdapat 7 Bitcoin debit card untuk bisnis dan individu.
  20. SatoshiDice- First Big Bitcoin, memperoleh $11,5 juta (126, 315 Bitcoin).
  21. Nakowa, memenangkan 11,000 BTC.
  22. Pertambangan Bitcoin di Cina mengontrol lebih dari 70% dari jaringan Bitcoin.
  23. Antpool- pertambangan Cina menambang sekitar 20% antara tahun 2016-2017.
  24. Bitcoin Pizza day, pada 22 Mei 2010, di mana dua pizza dibayar dengan nilai 10 BTC, seharga 20 Miliar pada tahun 2017.
  25. Bitcoin GitHub memiliki 14,7 bookmark.
  26. Transaki Bitcoin bersifat tidak bisa dibatalkan.
  27. 1 Satoshi = 0.00000001 Bitcoin.
  28. Terdapat Bitcoin Halving day setiap 4 tahun sekali.
  29. Block baru Bitcoin dipecahkan setiap 10 menit menggunakan algoritma matematika.
  30. Tidak seperti mata uang konvensional, Bitcoin memiliki sifat terdesentralisasi.
  31. Semua data transaksi Bitcoin bersifat transparan.
  32. SHA256, adalah fungsi hash 64 karakter yang digunakan dalam pembuatan Alamat Bitcoin.
  33. Juli 2017, 16,4 juta Bitcoin telah beredar.
  34. 4000 Bitcoin didonasikan kepada Wikileaks bulan Desember 2016.
  35. Jaringan Bitcoin lebih kuat daripada 500 komputer super yang bekerja bersama-sama.
  36. 17 juta Bitcoin diprediksi bisa digunakan dalam 10 tahun.
  37. 21 juta Bitcoin diprediksi akan terjadi pada tahun 2140.
  38. Austin Craig dan Beccy Bingham, hidup dengan Bitcoin dalam 90 hari.
  39. Universitas Nicosia, Cyprus, merupakan universitas pertama yang menerima Bitcoin untuk pembayaran kuliah.
  40. Virgin Galactic, agensi travel, menerima Bitcoin.
  41. Anda bisa menerima Bitcoin dengan bermain games.
  42. Bitcoin melonjak hinga 162% pada tahun 2017.
  43. Banyak merchant telah menerima Bitcoin, seperti Dell, Newegg, Overstock, Expedia, Microsoft, Dish Network, dll.
  44. Pengguna Bitcoin bisa memanfaatkan Bitcoin untuk menyewa hotel, liburan, membeli perhiasan, dll.
  45. Jumlah merchant yang menerima Bitcoin terus bertumbuh, dari 36.000 hingga mencapai 82.000 pada tahun 2014.
  46. Ethereum dan Litecoin hadir sebagai token cryptocurrency menggunakan teknologi yang sama dengan Bitcoin, Blockchain.
  47. Roger Ver , Charlie Shrem, dan Dave Carlson menjadi Bicoin Millionaires.
  48. Telah tersedia 1354 ATM Bitcoin di dunia, pada 55 negara, dengan 21 pemroduksi ATM, dan 231 sebagai operator.
  49. Bitcoin dikenakan pajak di Belgium.
  50. Swiss mengklasifikasikan mata uang digital sebagai mata uang asing.
  51. Dari seluruh negara di dunia,  terdapat 68 negara yang menganggap legal.
  52.  Pada tahun 2017 Jepang melegalkan Bitcoin.

Monday, September 4, 2017

ALASAN MENERIMA BITCOIN ADALAH STRATEGI PEMASARAN HEBAT DALAM BISNIS ANDA

Apakah Anda termasuk di antara banyak orang yang percaya bahwa Bitcoin diprediksi sebagai mata uang masa depan? Apakah Anda sempat terpikir untuk menggunakan mata uang virtual ini sebagai alat untuk meningkatkan bisnis Anda? Sudahkah Anda ketahui bahwa beberapa pesaing mungkin telah menjadikan Bitcoin sebagai sistem pembayaran mereka?

Menerima Bitcoin sebagai salah satu cara pembayaran dalam bisnis, bisa menjadi pemasaran yang solid dan menjanjikan saat ini. Hal ini diprediksi bisa memberi jalan bagi Anda dalam menghadapi pesaing dan meningkatkan kinerja bisnis Anda.



Sebuah perusahaan yang berpikiran maju

Saat Anda mulai menerima Bitcoin, bisa dikatakan perusahaan Anda tidak terjebak dalam sistem pembayaran yang itu-itu saja, dan tidak bisa move on dari masa lalu. Misalnya saja, perusahaan yang tidak menerima sistem pembayaran PayPal. Tampak dalam profil situs perusahaan itu yang seolah dibangun pada tahun 1999. Bagi perusahaan itu, cara terbaik menghasilkan bisnis adalah mengeluarkan uang untuk iklan  di surat kabar. Namun sebetulnya itu bukan satu-satunya cara, apalagi di era yang serba digital ini.
Berbicara tentang strategi pemasaran, dewasa ini penting untuk Anda berpikir lebih maju, dan mulai mengenal potensi Bitcoin dan memasukkannya ke dalam sistem pembayaran bisnis Anda.
Merangkul kekuatan teknologi baru, seperti Bitcoin, akan menunjukkan kepada pelanggan terkait prospek Anda bahwa Anda selalu mengikuti hal besar di dunia bisnis dan kemajuan teknologi masa kini. Industri yang Anda jalankan dengan menerima Bitcoin, bisa saja membuat Anda berada pada posisi yang lebih sukses.

Peluang mendapatkan pelanggan baru

Semakin tinggi jumlah pelanggan Anda semakin besar kesempatan Anda menghasilkan penjualan, meningkatkan keuntungan, dan bisa berkompetisi dengan perusahaan lainnya.
Popularitas Bitcoin dan meningkatnya minat masyarakat atas mata uang digital tersebut, menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan Anda harus mulai menerima Bitcoin. Karena minat terhadap Bitcoin yang meningkat pesat akan ikut menambah jumlah pelanggan Anda, dan membuat mereka merasa dimudahkan dalam sistem pembayaran di perusahaan Anda.

Bicara soal keamanan

Setiap tahun, mungkin ada saja berita pelanggaran data yang mengguncang dunia. Seperti kasus wannacry yang sempat heboh beberapa bulan lalu.

Meskipun perusahaan Anda mungkin tidak pernah terkena kasus pelanggaran data di masa lalu, tetap saja tidak ada jaminan bahwa Anda dapat menghindari masalah data tersebut di masa depan.
Tapi dengan menggunakan Bitcoin, pikiran Anda bisa lebih tenang dalam hal keamanan data. Hal ini tidak hanya penting bagi bisnis Anda, namun juga membuat pelanggan menaruh kepercayaan yang lebih tinggi kepada Anda.

Akses ke konsumen yang lebih muda

Sama seperti bentuk pembayaran apapun, setiap orang dari segala umur bisa menggunakan Bitcoin. Tapi Bitcoin lebih digemari oleh generasi muda atau generasi milenium, karena bentuk pembayaran yang cepat menarik perhatian mereka.
Jika Anda ingin perusahaan Anda menarik demografis yang lebih muda, Anda perlu memberi mereka alasan untuk merasa senang berbelanja di perusahaan Anda. Menerima Bitcoin adalah salah satu cara untuk merealisasikannya, karena faktor pembeda dari jenis pembayaran lainnya adalah sesuatu yang menakjubkan bagi anggota generasi muda saat melakukan pembelian.
Apakah sekarang Anda merasa perlu menerima Bitcoin? Ini adalah strategi pemasaran yang bisa memberi dampak positif bagi perusahaan Anda sejak hari pertama Anda menerapkannya. Dengan banyaknya transaksi Bitcoin yang sedang meningkat, Anda dapat yakin bahwa banyak perusahaan, yang mungkin beberapa di antaranya adalah pesaing Anda telah lebih dulu menggunakan ini untuk keuntungan mereka.

Bitcoin juga tidak hanya bisa digunakan untuk membeli suatu produk, tapi juga bisa ditradingkan seperti saham atau forex. Di Bitcoin Indonesia (www.bitcoin.co.id), Digital Exchange terbesar di Indonesia, trading Bitcoin bisa Anda lakukan. Jadi, selain Anda meraup keuntungan dari meningkatnya jumlah pelanggan pada perusahaan Anda, Anda juga bisa meraih keuntungan sampingan dari melakukan trading Bitcoin.