Thursday, February 28, 2019

Satelit Bitcoin Blockstream Jangkau Asia Pasifik, Termasuk Indonesia

Satelit Bitcoin Blockstream akhirnya sudah jangkau wilayah Asia Pasifik. Aktivasi Telstar 18V untuk wilayah Asia Pasifik tersebut merupakan rencana tahap kedua untuk menjangkau seluruh wilayah di dunia secara global. Pengguna dapat mengirim transaksi dengan koneksi langsung pada satelit tersebut, tanpa harus terkoneksi internet, menggunakan Lightning Network.
Satelit Bitcoin Blockstream saat ini sudah menjangkau wilayah Asia Pasifik, termasuk juga untuk Indonesia. Dengan jangkauan tersebut, pengguna Bitcoin di Indonesia juga bisa mengirim transaksi bitcoin menggunakan Lightning Network.
Aktivasi jangkauan satelit Bitcoin Blockstream melalui Telstar 18V pada fase kedua untuk wilayah Asia ini memang berjalan sedikit lamban dari jangka waktu target awalnya. Namun dengan aktivasi tersebut, artinya satelit Bitcoin besutan Blockstream tersebut kini sudah menjangkau seluruh wilayah di dunia.
Sebelumnya, jangkauan satelite Bitcoin Blockstream ini hanya menjangkau wilayah Amerika Utara dan Selatan, Afrika, dan juga Eropa saja. Sedangkan sekarang, artinya pengguna bitcoin di seluruh dunia memiliki kesempatan untuk bisa bertransaksi bitcoin secara gratis, tanpa harus terkoneksi internet.

Fase II Satelit Bitcoin Blockstream sudah aktif, menjangkau wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia dengan Telstar 18V.
Memberikan komentar di Bitcoin Magazine, Chris Cook selaku kepala proyek Satelit Blockstream mengatakan:
“Empat satelit sudah aktif saat ini, dengan cakupan wilayah di Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Afrika, dan sekarang Asia Pasifik. Lebih banyak lagi yang akan ditambahkan dimasa depan untuk menyempurnakan secara global”, tandasnya.
Pengguna bitcoin dapat mengakses node di jaringan Bitcoin melalui satelit tersebut, dan menyiarkan transaksi yang memanfaatkan teknologi “Lightning Network”. Nilai biaya transaksi menggunakan Lightning Network ini juga jauh lebih murah, dengan hitungan per kilobyte.
Akses pengguna di daerah terpencil, jauh dari jangkauan internet atau terbatas koneksi, dapat langsung terhubung dengan satelit ini. Menurut Chris Cook, tujuan utama satelit Blockstream itu memang agar menguntungkan bagi komunitas bitcoin secara global.
Pihak Blockstream sendiri memang sudah melengkapi fitur pengolah pesan untuk bertransaksi menggunakan Lightning Network. Node yang terhubung pada satelit itu, disebut menjadi lebih aman karena proses singkronisasi pun hanya bersifat menerima saja, sehingga jauh dari celah potensi peretasan.



Saturday, February 23, 2019

Mendekati Golden Cross, Siap Menuju Bull Market Bitcoin


Harga Bitcoin mulai perlahan pulih. Crypto Crew University Menyebut sudah mendekati momen Golden Cross yang menandakan pola Bull Market Bitcoin.

Di awal tahun 2019 harga Bitcoin dan hampir sebagian pasar kripto lain masih belum mampu untuk kembali pulih. Namun kondisi ini mulai nampak akan mulai berubah. Analis dari Crypto Crew University pada video yang diunggah di channel Youtube 13 Februari lalu, indikasi menuju Golden Cross semakin dekat.
Pola Golden Cross tersebut menunjukkan sudah ada bull market yang nampak di depan mata. Di dalam dunia trading, Golden Cross merupakan sebuah pola breakout bullish. Pola ini dapat terbentuk dari adanya perlintasan antara Moving Average dengan periode rendah ke atas Moving Average dengan periode yang lebih tinggi.
Singkat kata, Golden Cross ini menandakan bahwa bull market Bitcoin sudah ada di depan mata. Di dalam tayangan video itu, disebut bahwa di dalam pasar cryptocurrency, rata-rata pergerakannya umumnya dapat menggunakan evaluasi golden cross dengan MA 50 dan MA 200 hari.
Alasannya, time frame itu sudah dianggap waktu yang cukup dan penting untuk bisa melihat gambaran pergerakan pasar ke depan. Terutama jika hanya melihatnya dari jarak time frame yang lebih pendek, atau singkat.
Di dalam videonya dia mengatakan, “Golden Cross menandakan hari pertama bull market. Sekaligus menandakan bahwa tren turun sudah berakhir,” tegasnya. Dalam pandangan Crypto Crew, peristiwa munculnya Golden Cross tidak sering terjadi.
Pada dunia trading secara umum, ada dua penanda baik Golden Cross dan juga Death Cross. Sedangkan Death Cross, tentu saja memberikan penanda pola yang kebalikan dari Golden Cross. Terkait dengan pola Death Cross ini, kita sudah melihatnya pada bulan April 2018 yang lalu.

Pada gambar chart di atas, kita dapat melihat Death Cross Bitcoin yang pernah terjadi di sepanjang bulan Maret – April 2018. Dalam chart tersebut, harga Bitcoin sebelumnya berupaya untuk menembus MA 200. Namun upaya tersebut terbukti tidak berhasil. Artinya upaya untuk mempertahankan tren bull market saat itu juga tidak berhasil. Yang terjadi kemudian mulailah pola bear market, dan dimulai dengan Death Cross itu.
Sedangkan untuk contoh Golden Cross Bitcoin, Bitcoin juga pernah menunjukkannya di sekitar bulan Juni tahun 2015 silam. Dan saat itu dimulai rely tren harga naik.







Dari gambar diatas kita dapat melihat pola Golden Cross untuk melihat tren harga naik yang kuat. Bagaimanapun, tentu perlu dijadikan catatan, bahwa tidak akan ada indikator atau pola yang benar-benar absolut. Kita hanya dapat membuat sebuah pendekatan saja.
Pendekatan tersebut misalnya dengan melihat chart seperti diatas. Dalam chart itu, ada MA 50 palsu yang seakan menunjukkan ada tren turun kembali, namun tidak melintas di MA 200. Yang terjadi kemudian terjadi ada tren harga naik dengan intensitas yang tinggi.
Dilihat dari chart saat ini, Crypto Crew juga melihat ada pola yang sama akan terjadi. Posisi chart Bitcoin saat ini sudah dekat menuju ke arah Golden Cross tersebut.
Landasan yang digunakan oleh Crypto Crew tidak lain adalah bahwa saat ini Bitcoin telah mencapai titik level terendahnya. Di dalam pandangannya, kemungkinan Golden Cross tersebut akan muncul pada akhir bulan Maret mendatang. Sebagai bahan alternatif kemungkinan lain, jika pola bull market itu tidak terjadi di penghujung Maret, mungkin akan bergeser hingga di sekitar bulan Oktober atau November. Indikasi ini nantinya akan cukup banyak bergantung dari capaian level terendah yang memungkinkan dapat terjadi.

Thursday, February 21, 2019

BACA CERITA HARUS FULL, JANGAN HANYA MEMBACA JUDUL.. (HANYA PENAMBANG BLOCKCHAIN SAJA, PENAMBANG LAIN PAKAI MESIN LAMA AKAN KALAH SAING)



ORANG SERING MEMBACA JUDUL, DAN ISINYA PUN TAK PAHAM (AMBIL MENTAH SAJA)

ARTIKEL LOKAL DI INDONESIA,
ARTIKEL TUJUANNYA SUPAYA WEBNYA LARIS, JANGAN LUPA,
SEHINGGA MEMBUAT JUDUL YANG UNIK AGAR ORANG TERTARIK SAJA . .


https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190220122716-37-56610/harga-bitcoin-cs-anjlok-perusahaan-ini-rugi-rp-7-t




BERITA SUDAH LAMA DAN DI ULANG SAJA KALAU DI INDONESIA
https://www.coindesk.com/600k-bitcoin-miners-shut-down-in-last-2-weeks-f2pool-founder-estimates




PENAMBANG MERUPAKAN BAGIAN DALAM EKOSISTEM BITCOIN,
HANYA PENAMBANG YANG TERCANTUM DALAM BLOCKCHAIN SAJA..
DI LUAR BLOCKCHAIN.COM/POOLS
MEREKA AKAN KALAH SAING..







DALAM ARTIKEL JELAS, MEREKA MEMAKAI MESIN LAMA, AKAN MEMATIKAN MESIN MEREKA . . KARENA TIDAK EFEKTIF ATAU KALAH SAING

SEHINGGA MEREKA MENJUAL MESIN TAMBANG YANG TUA, USANG, DAN TIDAK BISA DIGUNAKAN LAGI..

"PENAMBANGAN BITCOIN SELALU MERUPAKAN PROSES YANG DISESUAIKAN SECARA DINAMIS,"



SIMAK ULASAN LENGKAP DI:

ANDA CUMA BUTUH ILMU PASTI DALAM PERTAMBANGAN, BANYAK YANG TERKECOH, DAN DIMANFAATKAN ORANG KAYA


https://bisnisdigitalsukses.blogspot.com/2019/01/anda-cuma-butuh-ilmu-pasti-dalam.html

HARGA BITCOIN TURUN,PENAMBANG BITCOIN UNTUNG, APA ALASANNYA?







Bitcoin Index Nasdaq Segera Diluncurkan Bulan Ini

Dalam beberapa hari kedepan, Nasdaq sudah akan mulai meluncurkan Bitcoin Index. Alex Ziupsnys mengabarkan bahwa rencana peluncuran Bitcoin Index akan mulai berjalan 25 Februari mendatang.
Bitcoin Index Nasdaq
Tidak ingin ketinggal kereta, bursa saham besar kedua di dunia, Bitcoin Index Nasdaq akan segera diluncurkan bulan ini. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang analis cryptocurrency, Alex Ziupsnys di dalam ciutannya dua hari lalu.
Menurut Alex, Nasdaq sendiri tentu sudah membuat rencana tersebut. Alex mengatakan, “Nasdaq akan menambahkan Bitcoin Index di dalam platformnya. Mereka sudah menulis hal ini di dinding mereka, karena tidak ingin ketinggalan. Tidak akan ada yang bisa menghentikan ini. Adopsi secara bertahap ini sudah terjadi di depan mata anda, sampai anda akhirnya berhenti untuk melihat sekeliling, dan menyadari bahwa Bitcoin merupakan aset yang dominan”.

Index Nasdaq (Nasdaq Composite), sampai sejauh ini sudah memiliki 3.000 komponen. Index Nasdaq sendiri sudah banyak diikuti oleh Amerika Serikat sebagai salah satu indikator untuk menilai kinerja saham.
Nampaknya, Bitcoin Index Nasdaq nantinya tidak akan terlalu banyak terkonsentrasi di sebagian kecil bursa-bursa OTC (Over the Counter). Nasdaq lebih condong untuk mempertimbangkan semua platform yang memperdagangkan cryptocurrency, serta menemukan harga spot yang lebih reliable.
Inisiatif yang diambil oleh Nasdaq dianggap sebagai sebuah kabar besar yang bagus untuk Bitcoin. Peluncuran Nasdaq yang rencananya sudah mulai tayang pada 25 Februari mendatang ini dapat menggerakkan regulasi untuk derivatif berbasis kripto. Disusul kemudian, akan menjadi awalan yang langsung menggugah investor institusional.

Tuesday, February 12, 2019

Peraturan Perdagangan Berjangka Kripto Resmi Dirilis Bappebti

Bappebti tetapkan peraturan perdagangan cryptocurrency di bursa berjangka Indonesia. Peraturan itu merujuk berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No 99 tahun 2018. Ada persayaratan penentuan varian cryptocurrency yang bisa masuk di bursa berjangka. Sekaligus, menyebut peraturan itu tidak berlaku untuk token ICO.







Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) resmi memberlakukan peraturan untuk pelaksanaan perdagangan berjangka untuk kripto. Peraturan yang dirilis resmi pada 8 Februari lalu adalah Peraturan Bappebti No 5 tahun 2019.
Dengan rilis resmi peraturan itu, artinya mata uang kripto (cryptocurrency) seperti Bitcoin dan beberapa Altcoin lainnya sudah sudah bisa diperdagangkan di bursa berjangka komoditi Indonesia.

Landasan turunnya peraturan itu adalah mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan No 99 tahun 2018yang sebelumnya sudah terbit. Pada aturan Bappebti itu, memberikan teknis bagaimana perdagangan kripto di bursa berjangka itu bisa dilakukan.
Perlindungan hukum secara pasti untuk memperdagangkan cryptocurrency di bursa berjangka pun sudah ada. Sekaligus, memberikan kepastian dan perlindungan untuk masyarakat untuk bertransaksi.

Pihak Bappebti, adalah otoritas yang nantinya berwenang sebagai penentu kebijakan terkait dengan perdagangan cryptocurrency di Indonesia. Secara teknis, dalam aturan itu disebutkan beberapa persyaratan jenis kripto yang nantinya dapat masuk dalam obyek perdagangangan di bursa berjangka.


Salah satunya adalah varian kripto tersebut harus masuk dalam urutan 500 terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar yang merujuk pasti menyebut “coinmarketcap” sebagai sumbernya. Bappebti juga menyebut bahwa aturan itu tidak diberlakukan untuk Initial Coin Offering (ICO).
Lebih mendetail terkait dengan persyaratan varian kripto itu adalah:
  • berbasis distributed ledger technology
  • berupa Aset Kripto utilitas (utilty crypto) atau Aset Kripto beragun aset (Crypto Backed Asset)
  • nilai kapitalisasi pasar (market cap) masuk ke dalam peringkat 500 (lima ratus) besar kapitalisasi pasar Aset Kripto (coinmarketcap) untuk Kripto Aset utilitas
  • masuk dalam transaksi bursa Aset Kripto terbesar di dunia
  • memiliki manfaat eknomi, seperti perpajakan, menumbuhkan industri informatika dan kompetensi tenaga ahli dibidang informatika (digital talent)
  • telah dilakukan penilaian risikonya, termasuk risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme serta proliferasi senjata pemusnah massal
Secara teknis, untuk perdagangan aset kripto nantinya hanya dapat difasilitasi oleh Bursa Berjangka yang telah memperoleh persetujuan dari pihak Bappebti sebagai otoritas yang berwenang. Ada beberapa persyaratan lain yang harus dipenuhi untuk penyelenggara perdagangan kripto. Salah satunya adalah dengan menyetor saldo sebesar Rp. 1 Trilyun. Dan kedua adalah harus memiliki saldo akhir sebesar Rp. 800 milyar. Dalam membuat peraturan tersebut, pihak Bappebti sudah memperoleh pertimbangan melalui beberapa pihak terkait, dan juga beberapa pemilik bursa kripto di Indonesia.