Sunday, February 12, 2017

Cara Memastikan Cryptocurrency Atau Bukan

Cara memastikan crypto atau bukan. Nampaknya perlu membuat semacam panduan khusus terkait hal ini. Disamping tentu saja, karakter orang Indonesia yang cukup “spesial”. Atas syaran beberapa kawan di media sosial juga, dirasa perlu agar dibuatkan semacam panduan agar masyarakat umum dapat lebih mudah dalam membedakan mana cryptocurrency yang sebenarnya, dan mana cryptocurrency yang kedok saja.
Saat ini, telah cukup banyak beredar klaim-klaim sebagai sebuah cryptocurrency. Istilah yang cukup dikenal oleh komunitas cryptocurrency tentang hal ini adalah Era Shittcoin. Secara umum, mereka hanya menggunakannya sebagai kedok cryptocurrency belaka. Mencoba memanfaatkan peluang dibalik populernya cryptocurrency yang diawali dengan Bitcoin. Kebanyakan dari klaim-klaim ini, menggunakan pola skema piramida, dan mengejar keuntungan semata dari member-member baru. Seperti pola skema piramida pada umumnya, selalu berujung kolap pada akhirnya.
Sebelum kita membahas bagaimana cara memastikan crypto atau bukan, memahami bitcoin secara menyeluruh tentu adalah hal yang tepat sebagai acuannya. Karena bagaimanapun, cryptocurrency baru yang banyak bermunculan juga tidaklah bisa lepas dari bitcoin.

Makna Cryptocurrency

Sederhananya istilah cryptocurrency ini memang muncul pasca bitcoin diperkenalkan. Satoshi Nakamoto pada saat itu memperkenalkan Bitcoin tidaklah dianggap sebagai sebuah mata uang, melainkan sebagai sebuah sistem pembayaran elektronik berbasis peer to peer. Tentang hal ini, dapat dilihat di dalam papernya tentang Bitcoin. Ketika banyak orang di komunitas mampu melihat fungsinya yang dapat menjadi media pentransfer nilai dan juga mampu menyimpan nilai, orang mulai menambatkan predikat sebagai sebuah mata uang.
Meskipun Satoshi Nakamoto tidak pernah membicarakan sebagai sebuah mata uang secara verbal, kenyataan yang ada memang mampu berfungsi seperti hal itu. Karakter-karakter untuk bisa dianggap sebagai mata uang, relatif berpihak pada Bitcoin. Di lain sisi, banyak juga yang beranggapan bahwa predikat sebagai sebuah mata uang justru mengurangi esensi Bitcoin secara menyeluruh. Karena dianggap mempersempit peran bitcoin yang jauh lebih luas dari hanya sekedar sebagai sebuah mata uang.
Walaupun project crypto sebelum bitcoin telah banyak dilakukan, namun, crypto di era bitcoin adalah sebuah hal yang menjadi terobosan yang luar biasa. Terutama bagaimana sebuah sistem pembayaran elektronik dapat berjalan tanpa harus bergantung pada pihak dan otoritas manapun. Sejak saat itu pula istilah “Cryptocurrency” di era bitcoin dan setelahnya menjadi kian populer.
Sejak saat itu, banyak kalangan ilmuan, peneliti, akademisi, dan lain sebagainya di seluruh dunia makin tertarik untuk mengkaji, dan meneliti lebih jauh. Pra dan kontra pun berjalan mengiringi sepanjang jalannya. Namun pada akhirnya, makin banyak orang di belahan dunia yang mampu melihat potensi di dalamnya. Ada begitu manfaat yang dapat dijadikan pelajaran, digunakan untuk dapat diaplikasikan di banyak bidang.
Masyarakat dapat melihat semua hal ini karena transparansi yang cukup melekat kental di dalam bitcoin. Kajian-kajian dan penelitian tentang bitcoin dan blockchain yang menjadi tolak punggungnya juga cukup ilmiah. Hal itu tentu saja karena memang cabang ilmu kriptografi di dalam bitcoin dan cryptocurrency memegang peranan utama. Cabang ilmu yang mendasari inilah yang menjadi muara dari istilah cryptocurrency. Crypto adalah kriptografi, dan currency adalah mata uang. Sehingga tentu saja, cryptocurrency adalah mata uang berbasis kriptografi.

Desentralisasi Jadi Pondasi Utama

Jika kita telah memahami bahwa era bitcoin menjadi tolak ukur cryptocurrency saat ini, maka karakter yang tidak bisa terlepas adalah bagaimana desentralisasi itu dapat dicapai di dalam sistemnya. Cryptocurrency yang muncul setelahnya, atau yang bisasa disebut dengan altcoin, sama juga mendasarkan pada hal yang sama. Sebut saja seperti Litecoin, Dogecoin, Ethereum, dan banyak yang lain, sama juga mengedepankan tentang desentralisasi.
Bukanlah perihal menghindari otoritas yang berwenang yang menjadi latar belakang. Melainkan pada sisi keamanan yang berlapis jika cryptocurrency dapat berjalan sepenuhnya desentralisasi. Anggapannya tentu saja, pihak otoritas justru menjadi sumber kelemahan, pintu masuk segala permasalahan, menjadi obyek penipuan, banyak celah keamanan dan lain sebagainya.
Semua simpul node, sama-sama menjadi pusat kontrol satu sama lain. Menjadi garda terdepan berjalannya konsensus yang telah disepakati dan dijalankan dan dipatuhi secara bersama-sama. Dengan kedudukan dan posisi yang sama antara satu dengan yang lain. Hal ini, tentu saja menjadi benteng yang paling kokoh, mampu mengatasi berbagai macam persoalan yang sebelumnya menjadi hantu yang paling ditakuti dalam sistem pembayaran elektronik.
Seiring berjalan waktu, telah banyak modifikasi, banyak developer yang mencoba berinovasi, saling mengisi dalam berbagai macam hal tentang cryptocurrency. Hal ini memang relativ menjadi memungkinkan dapat dilakukan karena memang source code Bitcoin secara gamblang dan terbuka dapat dipelajari dan dapat dikembangkan lebih lanjut oleh siapapun. Inisiatif yang ada selanjutnya, adalah berusaha untuk membuat cryptocurrency yang cukup berbeda, sentralisasi. Inisiatif ini lebih banyak muncul dari kalangan pihak jasa keuangan, atau juga startup di berbagai belahan di dunia. Konsorsium perbankan di banyak negara saling berkumpul untuk mencoba menerapkan teknologi blockchain sebagai sebuah sistem yang tersentral untuk industri keuangan.
Sementara inovasi dan ide tentang hal ini, tidak terlepas juga dari kepentingan-kepentingan lain yang mencoba memanfaatkan peluang dibalik makin populernya cryptocurrency. Tidak lain adalah adanya pihak-pihak dengan klaim menggunakan private blockchain dan apapun istilah yang mereka gunakan. Padahal, tujuan utama hanyalah untuk mengeruk keuntungan semata, pada orang-orang awam yang belum banyak mengerti tentang cryptocurrency.

Karakter Project Baru Cryptocurrency

Transparansi, desentralisasi, telah banyak disinggung pada penjelasan diatas. Dua hal ini tentulah menjadi tolak ukurnya. Fungsinya, tentu saja agar masyarakat dapat melihat, dan memberikan penilaian atas kelayakan, keamanan, prospek kedepan yang baik atau tidak, dan mengetahui tipikal cryptocurrency yang ditawarkan.
Jadi secara garis besar, dengan mengetahui karakter bagaimana project baru cryptocurrency ini, adalah hal yang paling tepat untuk dapat melihat cara memastikan crypto atau bukan. Berikut adalah beberapa hal mendasar yang telah menjadi kebiasaan atas munculnya project cryptocurrency baru.
  • Announcement

Announcement ini adalah memperkenalkan project cryptocurrency tersebut kepada khalayak. Cryptocurrency, tentu saja lebih banyak diadopsi oleh basis komunitas crypto itu sendiri. Sehingga, sasaran yang diharapkan adalah akan banyak orang di komunitas crypto yang nantinya akan mengadopsi atau menggunakan crypto baru tersebut. Biasanya komunitas yang dituju untuk memperkenalkan project baru ini adalah di bitcointalk.org, ataupun di reddit/cryptocurrency.
Selanjutnya, dari announcement inilah, yang kemudian seolah menjadi forum untuk penilaian, menentukan kadar project baru cryptocurrency itu akan ramai diadopsi atau tidak. Dalam hal ini, bagi pemula thread yang mengumumkan project, seringkali dilihat dari tingkatan rank yang disandang pada forum tersebut.
Bagi developer yang identik dengan para scammer, biasanya membuka akun baru pada forum tersebut. Hal ini, tentu saja sudah menjadi penilaian tersendiri bagi komunitas crypto atas tawaran project barunya tersebut. Terlebih, memang bagi developer yang menyamarkan dengan akun baru ini, biasanya sebagian besar dari mereka adalah scammer lama yang membuat project lagi dengan akun baru.
Secara umum, pada perkenalan ini, developer atau penggagas project akan mengumumkan segala sesuatu yang berkaitan dengan cryptocurrency mereka. Pada perkenalan project baru ini, segala opini, penilaian baik dan buruk dari komentar banyak orang dapat memberikan gambaran kita akan crypto baru itu. Semakin banyak penilaian negatif yang muncul, maka kita dapat mengambil kesimpulan lebih untuk menjauhinya. Beberapa hal tersebut lebih lanjut adalah:
  • Spesifikasi

Spesifikasi koin crypto ini berelasi dengan banyak hal, seperti:
Total supply
Total supply adalah jumlah keseluruhan unit koin yang nantinya akan diciptakan dalam keseluruhan jangka panjang di project crypto tersebut. Jumlah total supply di setiap project cryptocurrency tentu akan beraneka ragam. Total supply juga berpengaruh dalam hal sisi ekonomi yang hendak dikonsepkan pada project itu.
Perlu menjadi catatan penting, bahwa garis besar cryptocurrency di era Bitcoin, cenderung memilih untuk lebih membatasi jumlah total supply koin yang diciptakan. Tujuannya tidak lain adalah mencoba mengusung ekosistem seperti dalam ekosistem komoditas emas, dan diterapkan secara digital dalam cabang ilmu kriptografi.
Emas, tentu terbatas jumlahnya yang ada di alam. Lambat laun, supply emas juga akan habis ditambang, selanjutnya juga tidak akan ada lagi emas yang dapat ditambang, karena sumber daya emasnya telah habis. Begitupun halnya dalam cryptocurrency. Karakter ini kemudian diterjemahkan dalam konsensus yang selanjutnya ditambatkan dalam protokol core bitcoin, ataupun cryptocurrency lainnya. Jadi sifat terbatasnya sumber daya emas ini, diterjemahkan melalui total supply dalam protokol cryptonya. Jika telah mencapai total supply, maka artinya tidak ada lagi unit baru yang dapat tercipta.
Sebagai perbandingan, total supply bitcoin berjumlah 21 juta. Namun perlu diketahui, bahwa unit satuan bitcoin terdiri dari 8 digit. Sehingga tentu saja, meski dengan total 21 juta dengan satuan 8 digit itu tentu sudah dianggap lebih dari cukup. Pembatasan itu, selain mencoba melekatkan karakter dan sifat emas, juga sebagai upaya untuk mencoba lebih tahan atas laju inflasi yang tak terbendung pada FIAT Money.
Pada sebuah project baru cryptocurrency, jika dinilai total supply yang terlalu banyak, menjadi enggan diadopsi oleh para pengguna crypto secara umum. Hal tersebut, sisi ekonomi jangka panjang pada project tersebut lebih rentan akan inflasi, hingga menurunnya nilai atau harga crypto tersebut. Semakin banyak koin yang nantinya beredar, tentu saja akan mempengaruhi harga pada akhirnya. Maka tepatlah total supply ini menjadi acuan yang penting juga dalam memberikan penilaian atas crypto tersebut.
Dalam hal ini, kebanyakan para scammer justru bertindak sebaliknya, mereka menggunakan total supply yang relatif cukup besar. Jika anda menjumpai project crypto semacam ini, maka patutlah untuk dihindari.
Algoritma
Algoritma ini sebenarnya digunakan sebagai sebuah sarana untuk pencapaian konsensus di dalam cryptocurrency. Jika di dalam bitcoin, menggunakan sha256, namun altcoin secara umum, lebih beragam dan menggunakan alternatif lain selain sha256. Untuk Altcoin, biasanya menggunakan scrypt, ada yang gunakan sha512, scrypt-jane, ataupun yang lain. Masing-masing pilihan itu, juga memberikan sisi tingkat keamanan yang berbeda pula. Sehingga, dari keterangan ini, menjadi pertimbangan penting untuk diketahui oleh para calon pengadopsi crypto baru itu. Jika anda tidak menjumpai detail tentang hal ini pada sebuah project crypto baru, maka sudah sepatutnya anda meninggalkannya.
Rentang Waktu Block Baru Tercipta
Sacara umum, altcoin juga mengadopsi block ini. Transaksi-transaksi cryptocurrency, dimasukkan kedalam tiap-tiap block. Masing-masing block ini, dapat secara runtut menunjukkan kesejarahannya. Sehingga validitasnya juga akan saling berelasi satu block, dengan block lainnya. Rentan waktu setiap block baru, menjadi sebuah sistem pola pendistribusian unit-unit koin baru yang tercipta. Umumnya, ada rentan waktu rata-rata setiap block baru yang berusaha dicapai. Jika di dalam bitcoin, rentan waktu block baru tercipta selama kurang lebih 10 menit. Pada setiap project altcoin baru, umumnya berbeda. Ada yang lebih cepat dari itu.
Sehingga secara umum, jika semakin cepat rentan waktu block baru tercipta, maka artinya unit-unit baru koin tersebut tercipta lebih cepat. Dan distribusi koin juga berjalan lebih cepat, dan tentunya, berujung juga implikasinya pada total supply koin yang beredar. Seperti yang telah disinggung diatas, semakin banyak koin beredar, maka akan mempengaruhi juga supply and demand.
Di dalam cryptocurrency, setiap bagiannya akan saling berelasi dengan banyak hal. Dalam hal ini, rentan waktu block baru ini tentu juga akan berelasi juga pada pola pendistribusiannya. Sekaligus, berujung juga nanti rentan waktu total supply yang bisa diketahui kisaran waktunya. Di dalam bitcoin, total jumlah supply akan berakhir, dapat diperkirakan berakhir pada tahun 2041 mendatang. Hal ini bisa diketahui dari rentang waktu block baru ini. Selain itu, karena rentang waktu block berelasi dengan pola pendistribusian, maka berelasi juga nantinya pada besaran reward block untuk para penambang. Pola distribusi ini, ada yang menggunakan POW, dan ada yang lebih memilih POS.
Block Reward
Block reward ini, digunakan sebagai pola pendistribusian unit baru. Sehingga, tentu saja, akan menjelaskan lebih lanjut apakah project baru tersebut dapat ditambang secara umum, atau tidak. Muncul istilah baru, tentang adanya premined. Artinya, keseluruhan total supply itu telah ditambang sebelumnya oleh developer mereka. Project crypto baru yang sifatnya premined, menjadi penilaian tersendiri bagi komunitas crypto. Banyak orang yang lebih cenderung tidak menyukai hal ini. Tentu saja, alasan utamanya adalah dalam sisi keamanan. Project crypto baru yang dapat ditambang secara umum, secara tidak langsung akan menarik pengadopsi baru. Hal ini berujung pada makin banyaknya simpul node yang membantu menjaga validitas jaringan di sistemnya.
Halving Reward
Berkaca dari bitcoin, pengurangan reward block ini, memberikan dampak untuk mengatur tingkat distribusi unit baru yang tercipta. Umumnya setelah beberapa periode waktu tertentu yang telah ditetapkan di dalam konsensus protokol core. Jika di dalam bitcoin, halving ini secara otomatis terjadi jika telah mencapai 210.000 block tercipta. Dengan kisaran waktu block baru tercipta adalah rata-rata 10 menit. Maka dapat dihitung kisaran waktu block yang telah mencapai 210.000 block itu adalah kurang lebih selama 4 tahun. Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa semuanya dapat terhitung secara pasti. Saling berelasi satu dengan yang lain. Jadi tidak ada proses Sim Salabim.
Selain itu, pengurangan reward block ini, juga sebagai antisipasi atas meningkatnya pertumbuhan teknologi. Perkembangan teknologi yang cenderung berjalan lurus kedepan, tentu juga akan berdampak pada ekosistem pertambangan. Misalnya saja makin meningkatnya perkembangan teknologi dalam perangkat pertambangan. Seperti yang kita tahu, bahwa ekosistem perangkat pertambangan di dalam bitcoin telah mengalami beberapa fase. Semuanya juga sebagai implikasi atas perkembangan teknologi ini. Nampaknya, ide cemerlang Satoshi Nakamoto, membaca situasi ini dengan apik. Mempertimbangkan juga pengurangan block reward ini karena pertimbangan jauh kedepan, masa juga akan dipermudah dengan makin efektifnya perangkat pertambangan crypto.
Block Exploler
Parameter yang cukup memungkinkan melihat database transaksi atau yang lebih banyak dikenal dengan Blockchain, dapat dilihat dari block exploler ini. Untuk membedakan antara crypto yang benar atau yang abal-abal, dapat juga dilihat dari sini. Kita dapat dengan mudah membedakan bagaimana block exploler yang ada pada bitcoin, dengan crypto baru tersebut. Jika ada cukup banyak kejanggalan disana, maka sudah dapat dipastikan project baru tersebut hasil cipta karya para scammer.

No comments:

Post a Comment

terima kasih telah berkunjung, untuk informasi bisa hubungi saya, nomor handphone: 085641782225 / 0823000063063
whats app: +6285641782225

grup FACEBOOK: https://www.facebook.com/groups/840343149403452/?fref=ts